07 Desember 2020

Daun Telinga Bengkak Berisi Cairan: Kenali Penyebab, Cara Mencegah dan Mengobatinya

Banyak penyebab telinga bengkak berisi cairan
Daun Telinga Bengkak Berisi Cairan: Kenali Penyebab, Cara Mencegah dan Mengobatinya

Daun telinga bengkak berisi cairan bisa menjadi merah, tidak nyaman, dan nyeri. Jurnal InformedHealth menjelaskan dauntelongan bengkak terkadang mengeluarkan serpihan kulit atau cairan. Penyebab khas pembengkakan daun telinga adalah infeksi, alergi, dan trauma.

Moms dapat mengobati daun telinga yang bengkak dengan pengobatan rumahan dan obat-obatan yang dijual bebas. Namun, beberapa penyebab mungkin memerlukan perawatan medis.

Baca Juga: Cara Mencegah Infeksi Telinga Pada Bayi

Penyebab Daun Telinga Bengkak Berisi Cairan

Daun Telingan Bengkak Berisi Cairan
Foto: Daun Telingan Bengkak Berisi Cairan

Foto: freepik.com

Ada beberapa penyebab daun telinga bengkak berisi cairan. Masing-masing memiliki gejala tersendiri.

1. Tindik

Tindik adalah penyebab umum pembengkakan di daun telinga. Penindikan adalah luka terbuka, dan pembengkakan adalah bagian dari reaksi alami tubuh terhadap kerusakan apa pun. Kebanyakan orang yang ditindik telinga akan merasakan sakit dan bengkak hingga seminggu, terkadang lebih.

Moms yang sering menggunakan penyumbat telinga mungkin akan mengalami hal ini setiap kali telinga diregangkan. Moms harus segera ke dokter jika mengalami gejala ini lebih dari 2 minggu.

2. Reaksi Alergi atau Dermatitis Kontak

Dermatitis kontak adalah penyebab umum lain dari daun telinga bengkak. Jurnal Acta Clinica Croatia menjelaskan bahwa dermatitis kontak dapat menyebar menjadi irtasi dan alergi yang dapat menjadi akut dan kronis.

Hal ini biasanya disebabkan oleh reaksi alergi kulit terhadap beberapa jenis perhiasan. Anting nikel dapat menyebabkan salah satu atau kedua daun telinga membengkak, seperti halnya logam non-hipoalergenik lainnya. Menghindari perhiasan yang mengandung iritasi dapat membantu mencegah gejala dan memungkinkan penyembuhan telinga.

Kulit di telinga juga bisa bereaksi terhadap lotion, parfum, atau produk tubuh lainnya. Reaksi ini bisa membuat kulit menjadi merah, meradang, dan gatal. Mungkin juga mulai mengelupas atau mengeluarkan cairan.

Jika Moms dapat melacak produk apa yang menyebabkan gejalanya, ini dapat membantu dokter kulit menentukan bahan yang menyebabkan reaksi tersebut.

3. Cedera

Cedera apa pun pada daun telinga dapat menyebabkan pembengkakan, bahkan cedera kecil seperti memakai anting yang terlalu ketat. Seiring dengan pembengkakan, cuping telinga yang terluka mungkin terasa sakit dan terjadi pembengkakan yang berisi cairan.

4. Penyakit Kuping Belang (Hematoma Auris/Cauliflower Ear)

Hematoma auris, juga dikenal sebagai cauliflower ear adalah kelainan bentuk luar telinga. Itu bisa terjadi setelah cedera pada telinga. Penyakit ini paling sering dialami oleh atlet gulat, tinju, dan seni bela diri.

Hematoma auris terjadi ketika darah terkumpul di telinga luar. Jika cedera tidak dikeringkan dengan baik, dapat menyebabkan infeksi dan kelainan bentuk. Selain bengkak, mungkin ada memar dan nyeri.

5. Mastoiditis

Mastoiditis adalah infeksi pada tulang mastoid yang terletak di telinga bagian dalam. Tulang mastoid secara struktural tidak seperti tulang lain di tubuh. Itu terbuat dari kantung udara dan terlihat seperti spons.

Selain kemerahan dan bengkak, gejala mastoiditis juga dapat menimbulkan telinga mengeluarkan cairan, rasa sakir, demam, sakit kepala dan kehilangan pendengaran.

Baca Juga: Apakah Aman Menggunakan Vakum Telinga untuk Membersihkan Kotoran?

6. Infeksi

Daun Telingan Bengkak Berisi Cairan
Foto: Daun Telingan Bengkak Berisi Cairan

Foto: freepik.com

Telinga bengkak berisi cairan juga bisa disebabkan oleh infeksi telinga luar. Gejala ini sering disebut, otitis eksterna atau telingan perenang. Infeksi ini paling sering terjadi pada anak-anak usia 7 hingga 12 tahun dan orang yang sering berenang.

Gejala utama infeksi telinga luar selain pembengkakan adalah sakit, gatal, kemerahan dan bengkak.

7. Gigitan Serangga

Gigitan serangga juga bisa menjadi salah satu penyebab daun telinga bengkak berisi cairan. Gigitan serangga di daun terlinga dapat menyebabkan gatal dan juga bengkak.

Jika Moms bangun dengan daun telinga yang bengkak dan gatal, ada kemungkinan Moms digigit serangga pada malam hari. Pengobatan yang diberikan juga tergantung pada jenis serangga yang menggigit Moms.

8. Abses

Abses adalah benjolan yang terjadi di bawah atau di permukaan kulit, menandakan kumpulan nanah atau cairan di area yang terkonsentrasi. Biasanya, ini adalah akibat dari infeksi bakteri.

Karena abses kulit dapat muncul di bagian tubuh mana pun, abses juga mungkin terjadi di daun telinga. Pembengkakan yang diakibatkan abses dapat meningkat seiring waktu, sehingga kemungkinan daun telinga Moms akan terus membengkak jika abses tidak diobati.

9. Carbuncle

Carbuncle adalah bisul yang mengumpul dalam satu tempat. Keduanya adalah infeksi kulit yang berkembang jauh di bawah permukaan kulit yang bisa berisi nanah. Infeksi melibatkan folikel rambut, dan seringkali menyakitkan saat disentuh. Ukuran carbuncle dapat bervariasi.

10. Kista

Kista pada kulit dikenal sebagai kista sebasea. Itu hanyalah kelainan pada kulit yang berisi cairan atau bahan setengah cair.

Meskipun tidak mengancam jiwa, kista bisa membuat Moms tidak nyaman. Karena kista sebaceous paling sering ditemukan di kulit kepala, wajah, leher, dan punggung, tidak jarang ditemukan di daun telinga. Semakin besar kista, semakin besar kemungkinan sakitnya.

11. Tanaman Beracun

Paparan daun atau batang tanaman beracun, seperti western poison oak, poison ivy, atau poison sumac dapat mengakibatkan reaksi alergi, menyebabkan ruam pada kulit yang terkena tanaman. Tanaman ini bila rusak mengeluarkan minyak yang mengiritasi kulit, menyebabkan perih, gatal, dan iritasi ringan.

Setelah beberapa waktu, ruam merah akan berkembang dan menyebar, semakin terasa gatal. Akhirnya, benjolan akan terbentuk dan berubah menjadi lepuh yang keluar sebelum mengering dan mengeras.

Jika daun telinga Moms terkena tanaman ini, kemungkinan Moms akan melihat pembengkakan di area ini, bersama dengan gejala reaksi alergi lainnya.

12. Selulitis

Daun telingan bengkak berisi cairan juga bisa disebabkan oleh selulitis. Selulitis adalah infeksi kulit akibat bakteri yang cukup umum. Biasanya terasa nyeri dan muncul sebagai area merah dan bengkak yang terasa panas saat disentuh. Selulitis dapat berkembang di daun telinga Moms. Gejala tambahan termasuk nyeri tekan, ruam, dan demam.

Selulitis bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius. Hubungi dokter jika Moms mencurigai mungkin mengidapnya.

Baca Juga: Tinnitus, Kondisi Saat Telinga Terus Berdenging

Cara Mencegah Daun Telinga Bengkak Berisi Cairan

Untuk mencegah pembengkakan daun telinga, pastikan untuk menghindari hal-hal yang dapat memicu reaksi alergi dan ruam. Misalnya, hindari anting yang mengandung nikel jika Moms pernah mengalami reaksi alergi terhadap bahan ini sebelumnya.

Hal ini juga dapat membantu menjaga kebersihan telinga. Gunakan kapas atau waslap basah hanya di bagian luar telinga untuk membersihkannya.

Cara Pengobatan Daun Telinga Bengkak Berisi Cairan

Daun Telinga Bengkak Berisi Cairan
Foto: Daun Telinga Bengkak Berisi Cairan

Foto: freepik.com

Banyak cara untuk mengatasi daun telinga bengkak berisi cairan, tergantung dari penyebabnya.

Pertama, Moms bisa mencoba beberapa pengobatan rumahan untuk meredakan pembengkakan. Kompres dingin dapat menurunkan aliran darah ke area tersebut, yang dapat meredakan gejala pembengkakan.

Baca Juga: Apakah Aman Menggunakan Vakum Telinga untuk Membersihkan Kotoran?

Jika Moms menduga bahwa bengkak di telinga berisi cairan karena kista, kompres hangat dapat membantu. Jika daun telinga Moms merasa sakit pada pembengkakaan tersebut, Moms bisa mengkonsumsi obat pereda nyeri.

Namun, kalau daun telinga bengkak berisi carian dikarenakan infeksi bakteri, Moms mungkin memerlukan antibiotic, baik secara oral atau dioleskan.

Sementara untuk gigitan serangga dan reaksi alergi, Moms bisa mencoba antihistamin atau krim topikal hidrokortison.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb