04 April 2024

Dermatitis Atopik pada Bayi, dari Penyebab hingga Obatnya

Mona Ratuliu mengungkapkan bahwa sudah 2 hingga 3 hari kulit wajah Numa mengalami ruam merah hingga berair.
Dermatitis Atopik pada Bayi, dari Penyebab hingga Obatnya

Foto: instagram.com/monaratuliu

Menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Allergy, Asthma & Immunology Research tahun 2015 penyebab eksim bisa juga dipicu dari faktor lingkungan yang dapat membuat penyakit menjadi berkembang.

Untuk itu diperlukan pengobatan yang mampu mengurangi rasa gatal dan dapat menghidrasi kulit.

Umumnya, penderita eksim memiliki kulit yang sangat kering, sehingga tidak mampu mempertahankan kelembabannya.

Hal tersebut dapat membuatnya lebih rentan terserang oleh beberapa pemicu dari lingkungan, sehingga menyebabkan rasa gatal, hingga perih.

Selain itu, risiko dermatitis atopik pada bayi juga sangat tinggi pada penderita dengan riwayat keluarga yang memiliki kondisi eksim.

Adapun beberapa penyebab lainnya dapat disimak berikut ini.

  • Memiliki kulit kering
  • Melakukan aktivitas yang menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif
  • Gangguan sistem kekebalan
  • Tinggal di daerah perkotaan, atau di daerah dengan suhu dingin
  • Kerusakan pada pelindung kulit atau skin barrier
  • Gangguan endokrin, seperti penyakit tiroid.

Baca Juga: Neurodermatitis, Penyakit Kulit Penyebab Tubuh Gatal-Gatal

Cara Mengobati Dermatisi Atopik pada Bayi

Obat Dermatitis Atopik pada Bayi
Foto: Obat Dermatitis Atopik pada Bayi (Pexels.com)

Menurut studi di jurnal Allergy, Asthma & Clinical Immunology pada tahun 2018, dalam menentukan perawatan kulit yang tepat, pasien perlu menjalani tes alergi terhadap makanan untuk dapat dipertimbangkan pengobatannya berdasarkan riwayat pasien.

Kondisi eksim dapat diatasi dengan berbagai cara, meliputi:

1. Menggunakan Pelembab Emollient

Pelembab emollient adalah pelembab medis yang umumnya digunakan untuk mengobati kondisi kulit eksim.

Jenis pelembab ini dapat ditemui dalam berbagai bentuk, yaitu krim, salep, lotion, gel, dan semprotan.

Menggunakan pelembab emollient sangat tepat dalam merawat kulit yang mengalami eksim.

Sebab pelembab ini dapat bekerja dengan menenangkan, melembabkan, melindungi kulit, serta membantu mengurangi jumlah eksim.

2. Kortikosteroid Topikal

Kortikosteroid topikal, atau steroid topikal merupakan pengobatan topikal yang membantu mengurangi peradangan dan gatal-gatal pada kulit.

Steroid adalah zat alami yang dibuat tubuh untuk mengatur pertumbuhan dan fungsi kekebalan tubuh.

Ada sejumlah jenis steroid topikal yang berbeda serta konsentrasi yang berbeda, yaitu dalam bentuk salep, krim, lotion, semprot.

Obeat topikal ini dapat dioleskan hanya pada area kulit yang terkena eksim dengan frekuensi yang telah ditentukan oleh dokter.

Baca Juga: 13 Rekomendasi Produk Salep Kurap, Dijamin Ampuh, Lho!

3. Fototerapi

Sinar ultraviolet atau sinar UV dapat membantu mengobati eksim pada kondisi sedang hingga berat.

Sinar UV membantu menjaga sistem kekebalan tubuh untuk mengurangi gejala eksim pada kulit.

Namun, meskipun melakukan pengobatan fototerapi, pasien juga tetap harus menjalani serangkaian pengobatan lainnya, sebab fototerapi hanya bersifat sementara.

Selain itu, pengobatan fototerapi yang terlalu banyak memiliki efek samping, yaitu kulit mengalami penuaan, hingga kanker kulit.

4. Mandi Air Hangat

Saat mandi, menggunaakan air hangat dapat menenangkan kulit.

Pastikan untuk menggunakan sabun yang lembut dan tidak membuat kulit kering. Hindari menggunakan penggosok badan guna mencegah terjadinya iritasi pada kulit.

Selain itu, keringkan kulit setelah mandi dengan pelan tanpa menggosoknya. Hal tersebut dapat meminimalisir memperparah kondisi eksim.

Setelah menjalani berbagai perawatan dan dinyatakan sembuh, Moms perlu berhati-hati dan tetap melakukan perawatan kulit di rumah untuk mencegah kondisi iritasi kulit terjadi kembali.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Pembalut yang Aman untuk Kulit Sensitif

Apakah Dermatitis Atopik Bisa Sembuh Sendiri?

Hingga kini masih belum ada obat yang bisa menyembuhkan eksim atau dermatitis atopik.

Sehingga eksim dan ruam tidak akan hilang begitu saja tanpa ada perawatan dan penanganan khusus.

Sebab, bagi sebagian orang, eksim adalah kondisi kronis yang membutuhkan cara agar tidak memicunya kembali dan mencegahnya untuk kambuh.

Meski begitu, menurut American Academy of Dermatology Association menyebut bahwa usia berpengaruh terhadap kesembuhan dermatitis atopik.

Tercatat, sekitar 60% orang yang menderita dermatitis atopik saat mereka bayi ketika dewasa dermatitis atopik akan membaik dan bahkan sembuh.

Namun, seberapa lama seseorang mengidap dermatitis atopik tergantung pada penyebab atau pemicu penyakit.

Itulah penjelasan mengenai penyakit dermatitis atopik pada bayi yang diderita oleh Numa, putri keempat Mona Ratuliu.

Jika si kecil mengalami gejala serupa disarankan untuk segera memeriksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih cepat dan tepat ya, Moms.

  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/atopic-dermatitis-eczema/symptoms-causes/syc-20353273#:~:text=Atopic%20dermatitis%20(eczema)%20is%20a,been%20found%20for%20atopic%20dermatitis.
  • https://www.niams.nih.gov/health-topics/atopic-dermatitis#:~:text=Atopic%20dermatitis%2C%20often%20called%20eczema,anyone%20can%20get%20the%20disease.
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4773205/
  • https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=90&ContentID=P01675

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb