03 Januari 2023

Candidiasis: Gejala, Pengobatan, dan Bedanya dengan Ruam Popok

Candidiasis bisa lebih parah, namun bisa sembuh
Candidiasis: Gejala, Pengobatan, dan Bedanya dengan Ruam Popok

Candidiasis dapat menyerang orang dewasa, anak-anak, bahkan bayi sekalipun.

Bahkan, sebagian besar bayi pernah mengalami ruam pada bagian bokong mungilnya.

Biasanya, melihat adanya ruam tersebut, Moms akan langsung berasumsi bahwa Si Kecil terkena ruam popok.

Namun, pada kenyataannya, ruam merah di pantat bayi tidak selalu akibat ruam popok, lho, Moms!

Bisa jadi buah hati Moms terkena candidiasis atau infeksi jamur candida.

Agar lebih paham mengenai infeksi candidiasis, simak terus informasi di bawah ini, ya!

Baca Juga: Hati-hati, Kenali Gejala Tubuh Terserang Bakteri Listeria

Apa Itu Candidiasis?

Candidiasis pada Bayi
Foto: Candidiasis pada Bayi (Orami Photo Stocks)

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menjelaskan bahwa kandidiasis adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh spora yang disebut candida.

Beberapa spesies candida yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia dan cukup umum adalah Candida albicans.

Candida biasanya hidup di kulit dan di dalam tubuh, seperti mulut, tenggorokan, usus, dan vagina, tanpa menimbulkan gejala.

Jenis jamur ini dapat menyebabkan infeksi jika tumbuh secara berlebihan atau bila masuk terlalu jauh ke dalam tubuh.

Jamur tersebut bisa menginfeksi aliran darah atau organ dalam, seperti ginjal, jantung, atau otak, lho.

Candida paronychia adalah infeksi jamur yang menyerang pada kuku. Umumnya menyerang Moms yang tangannya sering terpapar air atau lembap.

Terkadang, infeksi jamur tersebut muncul dan menyebabkan bengkak, merah, dan nyeri di sekitar kuku.

Ada juga kandidiasis oral yang menyebabkan sariawan pada mulut.

Kandidiasis oral juga dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, merah, dan lembap di sudut mulut.

Baca Juga: Bintik Merah pada Pipi Bayi, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Gejala Candidiasis yang Perlu Diwaspadai

Ruam Kulit
Foto: Ruam Kulit (Freepik.com/freepik)

Dalam Medbroadcast dijelaskan, gejala dari infeksi kandidiasis bisa beragam pada setiap orang.

Candidiasis itu sendiri adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur candida.

Infeksi kandida pada kulit muncul dengan gejala bercak merah, gatal-gatal yang jelas, dan sering mengeluarkan cairan.

Ada pula beberapa gejala lain mungkin terlihat, seperti:

  • Ada keropeng dan pustula di kulit
  • Luka dengan tepian ruam
  • Infeksi jamur pada vagina dan menimbulkan rasa gatal
  • Keputihan dengan tekstur putih kental atau seperti keju menggumpal
  • Vagina terasa seperti terbakar

Infeksi umumnya ditemukan di area, seperti selangkangan, lipatan bokong, antara payudara, jari kaki atau tangan, dan sekitar pusar.

Gejalanya mungkin sulit dilihat pada orang dengan warna kulit gelap.

Ketika candida albicans menyerang vagina, Moms akan mengalami sakit saat berhubungan seksual.

Selain itu, Moms juga mungkin merasa tidak nyaman saat buang air kecil.

Baca Juga: 7 Gejala Setelah Embrio Transfer pada IVF, Hampir sama dengan Gejala PMS!

Perbedaan Candidiasis dan Ruam Popok

Nah, meski keduanya terlihat sama, namun ternyata ada perbedaan antara ruam popok dan candidiasis, lho.

Salah satu beda ruam popok dan candidiasis adalah: ruam popok akan sembuh hanya dengan menggunakan krim ruam popok yang mengandung seng.

Ruam popok biasanya akan hilang dalam waktu beberapa hari.

Namun, jika ruam di bokong bayi tidak juga membaik setelah beberapa hari atau mungkin memburuk, bisa jadi itu adalah candidiasis.

Bagaimana cara memebedakan keduanya? Berikut ini penjelasannya:

1. Tingkat Keparahan Gejala

Ruam Popok pada Bayi
Foto: Ruam Popok pada Bayi

Beda ruam popok dan candidiasis albicans yang pertama adalah tingkat keparahannya.

Keduanya memang sama-sama bisa menyebabkan area pantat dan sekitarnya menjadi sakit dan teriritasi.

Tapi, tingkat keparahannya agak berbeda antara kedua infeksi kulit tersebut.

Candidiasis biasanya lebih parah dibandingkan ruam popok biasa.

Jadi terkadang apa yang mungkin terlihat seperti ruam popok namun parah bisa jadi itu adalah candidiasis yang serius Moms.

2. Area Penyebaran

Beda ruam popok dan kandidiasis yang berikutnya adalah area penyebarannya.

Ruam popok biasanya tidak menyebar ke belakang atau ke bawah kaki.

Selain itu, ruam popok juga biasanya tidak sampai ada di bagian depan dan simetris di kedua sisi tempat kulit bersentuhan, seperti lipatan paha atau lipatan kulit.

Nah, jika area-area tersebut terasa gatal dan muncul ruam maka kemungkinan itu adalah kandidiasis.

3. Kondisi Ruam

Popok Celana
Foto: Popok Celana (Parenting.firstcry.com)

Beda ruam popok dan candidiasis yang berikutnya adalah kondisi ruam. Ruam popok umumnya hanya menimbulkan ruam.

Sementara infeksi jamur kandida mungkin juga menimbulkan lesi atau benjolan di sekitar ruam.

Benjolan ini akan tampak merah dan sakit.

Dikutip dari American Academy of Pediatrics, kandidiasis dapat memperburuk ruam popok dan menghasilkan kemerahan pada kulit.

Beberapa sensitivitas pada area yang terkena juga akan memerah, dalam beberapa kasus.

4. Respons Kulit

Beda ruam popok dan kandidiasis yang berikutnya adalah respons kulit yang teriritasi dengan krim ruam popok.

Jika Moms sudah mencoba mengoleskan krim setiap kali mengganti popok dan ruam terus memburuk, waspada itu kandidiasis.

Kandidiasis perlu mendapatkan perawatan dokter lebih lanjut yang intens.

Baca Juga: Perkembangan Bayi 14 Bulan dan Stimulasi Pertumbuhan

Apakah Candidiasis Berbahaya?

Gejala Infeksi Jamur Vagina
Foto: Gejala Infeksi Jamur Vagina (glamour.com)

Infeksi jamur candida biasanya tidak berbahaya, tetapi tidak nyaman.

Ini terutama berlaku untuk anak kecil atau bayi yang mengalami ruam di sekitar bokongnya.

Dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi dapat masuk ke aliran darah pada anak-anak yang sistem kekebalannya sudah melemah.

Kondisi ini juga dapat terjadi pada anak-anak dengan kondisi medis yang membutuhkan infus atau kateter di kulit mereka untuk jangka waktu yang lama.

Untuk membuat diagnosis, dokter akan memeriksa area yang terkena pada kulit.

Dokter juga akan mempertimbangkan riwayat diabetes, kanker, HIV, atau penyakit kronis lainnya yang mungkin dialami.

Kandidiasis adalah penyakit kulit yang mudah diidentifikasi.

Ragi dapat dilihat di bawah mikroskop setelah diambil sampelnya dari area yang terkena.

Baca Juga: Ciri-Ciri Ruam HIV, Kenali dan Obati Sebelum Muncul Komplikasi!

Pengobatan Candidiasis

Krim Pelembap
Foto: Krim Pelembap (Orami Photo Stocks)

Nah, mengobati infeksi jamur pada kulit tidak selalu dengan obat-obatan medis, Moms.

Beberapa obat alami untuk mengatasi candidiasis pada balita dapat mempercepat proses pemulihan.

Apa saja? Simak ulasannya di bawah ini!

1. Salep Antijamur

Infeksi jamur kandida pada kulit biasanya diobati dengan salep antijamur.

Salep ini bisa dioleskan langsung ke daerah yang mengalami gejala.

Lain halnya apabila terdapat infeksi jamur kandida di dalam mulut.

Keluhan tersebut perlu diobati dengan obat antijamur oral seperti flukonazol.

Namun, sebelum menggunakan obat antijamur jenis apa pun, Moms wajib berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter, ya.

Hal ini bertujuan agar manfaatnya benar-benar optimal dan terhindar dari risiko efek samping merugikan.

2. ASI

Ilustrasi Menyusui
Foto: Ilustrasi Menyusui (Babycenter.com)

ASI adalah obat alami untuk mengatasi kandidiasis pada balita yang paling baik.

Caranya, cukup balurkan ASI di bokong bayi, baik secara langsung maupun dari hasil pumping.

Antibodi yang terkandung dalam ASI diyakini bisa membantu membunuh jamur dan mikroorganisme lain yang menyakiti Si Kecil.

3. Minyak Kelapa

Obat alami untuk mengatasi candidiasis pada kulit yang selanjutnya adalah minyak kelapa.

Minyak ini, selain baunya enak, juga cukup aman untuk kulit Si Kecil.

Minyak kelapa mampu membuat kulit bayi menjadi lebih lembut, membantu menyembuhkan ruam popok, dan membunuh jamur candidiasis.

Jika buah hati Moms sudah cukup umur untuk mengonsumsi makanan padat, campurkan sedikit minyak kelapa dengan MPASI untuknya, ya!

Baca Juga: 10 Manfaat Kulit Bawang Merah, Bisa Menyuburkan Tanaman!

4. Bawang Putih

Bawang Putih Tunggal
Foto: Bawang Putih Tunggal (Orami Photo Stock)

Bawang putih juga dinilai sebagai pengobatan kandidiasis oral, lho, Moms.

Diduga bahwa bumbu dapur mengandung senyawa bernama allicin, yang dapat bertugas sebagai antijamur untuk mengatasi kandidiasis.

Selain baik untuk sistem kekebalan tubuh, bawang putih ternyata juga bermanfaat untuk membunuh jamur kandidiasis dan beberapa infeksi jamur lainnya.

Namun, bayi tentu tidak bisa mengonsumsi langsung bawang putih mentah.

Karena itu, Moms bisa mencampurkan bawang putih yang sudah dicincang halus dalam MPASI Si Kecil yang telah berusia 6 bulan atau lebih.

Alternatifnya, bisa juga dengan menumbuk bawang putih menjadi halus, lalu oleskan di atas area kulit yang terkena infeksi jamur.

Jangan terlalu banyak, ya, Moms. Sebab, kulit Si Kecil masih sangat sensitif.

5. Probiotik

Probiotik yang ditemukan dalam yoghurt juga dapat membantu meredakan infeksi jamur kandidiasis pada kulit.

Selain membantu mengatasi infeksi jamur, probiotik juga bagus untuk sistem pencernaan, lho.

Agar manfaatnya lebih optimal, pastikan untuk memilih yoghurt plain alias tanpa rasa.

Jika ingin diberikan kepada Si Kecil, pastikan usianya sudah 6 bulan atau lebih, ya, Moms!

6. Oatmeal

Oatmeal
Foto: Oatmeal (Freepik.com/lifeforstock)

Obat alami untuk infeksi jamur yang tak kalah bagus adalah oatmeal.

Oatmeal dapat membantu meringankan gejala infeksi jamur kandidiasis.

Caranya, cukup tempatkan setengah cangkir oatmeal pada sebuah kain katun tipis atau kantong dengan bahan serupa.

Lalu, masukkan ke dalam air mandi bayi. Biarkan Si Kecil mandi dengan air yang telah tercampur dengan sari-sari oatmeal.

Namun, untuk bayi yang kulitnya sensitif, hindari menggunakan oatmeal untuk mandi, ya, Moms!

7. Minyak Oregano

Beberapa penelitian dengan skala laboratorium mengungkapkan bahwa minyak oregano diyakini bisa mengobati infeksi jamur.

Dikenal sebagai minyak origanum, bahan alami ini dapat menjadi pengobatan yang dianggap ampuh untuk infeksi jamur kandidiasis.

Caranya cukup dioleskan pada area yang terkena infeksi jamur.

Namun, tetap pantau kondisi kulit Si Kecil, ya, Moms. Jika muncul reaksi merugikan, hindari penggunaan minyak ini di kemudian hari, ya!

Baca Juga: Otomikosis, Infeksi Jamur pada Telinga Luar yang Harus Diwaspadai

Kini Moms sudah lebih tahu mengenai candidiasis dan perbedaannya dengan ruam popok pada bayi, bukan?

Apabila gejalanya tidak kunjung membaik dalam beberapa hari, jangan sungkan untuk membawa Si Kecil berobat ke dokter anak, ya, Moms!

  • https://medbroadcast.com/condition/getcondition/candidiasis
  • https://www.cdc.gov/fungal/diseases/candidiasis/genital/index.html#:~:text=Candidiasis%20is%20an%20infection%20caused,vagina%20to%20encourage%20its%20growth.
  • https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/infections/Pages/Thrush-and-Other-Candida-Infections.aspx
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3874089/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb