17 Februari 2024

Bacaan Doa Rabithah, Lengkap dengan Arti dan Keutamaannya!

Dapat dibaca pada pagi dan sore hari
Bacaan Doa Rabithah, Lengkap dengan Arti dan Keutamaannya!

Doa rabithah merupakan bacaan yang dirangkai oleh Imam Syahid Hasan Al Banna, seorang imam yang berasal dari Mesir.

Dilansir dari Ahdabina, doa ini umumnya diucapkan setelah melantunkan zikir Al-Matsura pada waktu pagi dan petang.

Secara bahasa, "rabithah" merujuk pada sebuah ikatan atau hubungan.

Akar kata "rabithah" berasal dari "rabath" dalam bahasa Arab, yang mengandung arti mengikat atau menghubungkan.

Doa rabithah dikenal sebagai bentuk doa yang menguatkan tali silaturahmi antara sesama.

Meskipun demikian, sebenarnya doa ini juga memiliki keutamaan-keutamaan lain yang patut diperhatikan.

Bagi yang ingin mendalami lebih lanjut keutamaan beserta bacaan lengkapnya, simak artikel ini hingga akhir, ya!

Baca Juga: 40+ Doa Pernikahan Islami yang Membawa Berkah bagi Pengantin

Bacaan Doa Rabithah

Membaca Doa
Foto: Membaca Doa (Orami Photo Stock)

Melansir dari Hasana, berikut bacaan doa rabithah lengkap dengan artinya:

اَللّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذِهِ الْقُلُوْبَ قَدِ اجْتَمَعَتْ عَلَي مَحَبَّتِكَ وَالْتَقَتْ عَلَى طَاعَتِكَ وَتَوَحَّدَتْ عَلَى دَعْوَتِكَ وَتَعَاهَدَتْ عَلَى نُصْرَةِ شَرِيْعَتِكَ فَوَثِّقِ اللَّهُمَّ رَابِطَتَهَا وَأَدِمْ وُدَّهَا، وَاهْدِهَا سُبُلَهَا وَامْلَأَهَا بِنُوْرِكَ الَّذِيْ لاَ يَخْبُوْا وَاشْرَحْ صُدُوْرَهَا بِفَيْضِ الْإِيْمَانِ بِكَ وَجَمِيْلِ التَّوَكُّلِ عَلَيْكَ وَاَحْيِهَا بِمَعْرِفَتِكَ، وَأَمِتْهَا عَلَى الشَّهَادَةِ فِيْ سَبِيْلِكَ إِنَّكَ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ أَمِيْنَ

"Allahumma innaka ta'lamu anna hadzihil qulub, qadijtama-at 'alaa mahabbatik wal taqat 'alaa tha'atik, wa tawahhadat 'alaa da'watik wa ta ahadat ala nashrati syari'atik Fa watsiqillahumma rabithataha,

wa adim wuddaha, wah dihaa subulahaa wamla'haa binuurikal ladzi laa yakhbu wasy-syrah shuduroha bi faidil imaanibik wa jamiilit tawakkuli 'alaik wa ahyiha bi ma'rifatik, wa amitha 'alaa syahaadati fii sabiilik Innaka ni'mal maula wa ni'man nashiir.

Wa shallaalhumma alaa sayyidina muhammadin wa'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam. Allahumma Aamiin."

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati berkumpul atas dasar cinta kepada-Mu, bertemu atas dasar taat pada-Mu, bersatu atas dasar dakwah kepada-Mu, dan berjanji setia untuk membela syariat-Mu.

Maka kuatkanlah yaa Allah, ikatan pertaliannya, lestarikanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya, dan penuhilah dengan cahaya-Mu yang tiada redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman kepada-Mu dan indahnya tawakal pada-Mu, hidupkanlah ia dengan makrifat kepada-Mu, dan matikanlah ia sebagai syahid di jalan-Mu.

Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Dan semoga salawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Agung Muhammad SAW, keluarga, dan kepada semua sahabatnya. Aamiin Ya Allah."

Baca Juga: Bacaan Doa Arwah dan Urutan Doa Tahlil Lengkap serta Artinya

Hukum Membaca Doa Rabithah

Membaca Doa Setelah Sholat
Foto: Membaca Doa Setelah Sholat (istockphoto.com)

Bacaan doa ini biasanya diucapkan setelah berzikir pada pagi dan sore hari.

Zikir sendiri merupakan ibadah yang bisa dilakukan sepanjang waktu.

Anjuran berzikir pada pagi dan petang bersumber dari firman Allah dalam surat Al-Azhab ayat 41-42 yang berbunyi:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًا وَّسَبِّحُوْهُ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًا

Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan zikir sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang.”

Doa ini berbeda dengan doa-doa lain karena tidak terdapat dalam Al-Qur'an.

Bacaan yang disusun oleh Hassan Al Banna, doa ini menarik perhatian banyak orang berkat bacaannya yang indah.

Meskipun demikian, doa rabithah sebenarnya termasuk dalam rangkaian wirid Al-Ma'tsurat.

Menurut Ustaz Farid Nu'man Hasan, mayoritas ulama mengizinkan umat Muslim membaca doa yang diciptakan oleh manusia, termasuk doa pribadi yang sesuai dengan apa yang ingin diutarakan.

Doa rabithah dianggap sebagai "ma'tsur", yaitu doa yang bersumber dari pernyataan tafsir Al-Qur'an, hadis, pendapat para sahabat, atau tabi'in.

Oleh karena itu, mengamalkan doa ini dianggap sebagai suatu prioritas.

Meski demikian, pandangan ini mungkin lebih sesuai dengan mazhab Syafi'i, berbeda dengan pandangan...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb