17 Juli 2024

10 Dongeng Anak Islami Terpopuler, Kaya Pesan Moral!

Bacakan pada Si Kecil sebelum tidur, Moms

6. Tukang Semir Saleh yang Mendapatkan Derajat Haji

"Tukang Semir Saleh yang Mendapatkan Derajat Haji" juga menjadi dongeng anak Islami yang dapat diceritakan kepada Si Kecil.

Hiduplah seorang laki-laki miskin yang berprofesi sebagai tukang semir sepatu. Si tukang semir ini adalah seorang yang rajin dan tak pernah lalai untuk menjalankan ibadah.

Kehidupannya yang pas-pasan pun, tidak menyurutkan niatnya untuk bisa pergi haji.

Sedikit demi sedikit, dia kumpulkan jerih payahnya untuk bisa naik haji.

Memang membutuhkan waktu yang lama untuk menabung, tapi tukang semir sepatu ini tak pernah mengeluh dan tetap sabar.

Hingga pada suatu hari, uangnya sudah terkumpul dan cukup untuk pergi haji.

Tiba-tiba, tetangganya yang juga hidup miskin, meminta bantuan untuk berobat karena menderita sakit parah.

Tak tega melihatnya, dia pun memberikan tabungan naik hajinya untuk berobat.

Di tempat lain, ada seorang saudagar kaya dari kampung seberang yang berangkat haji. Ketika di Padang Arafah, dia bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad SAW.

Saudagar kaya bertanya, “siapakah yang ibadah hajinya diterima oleh Allah SWT?” Beliau menjawab bahwa si tukang semir lah yang menjadi seorang haji mabrur.

Sekembalinya dari tanah suci, dia pun mencari tukang semir sepatu yang dimaksud. Betapa terkejutnya dia saat mengetahui yang dicari adalah seorang tukang semir sepatu yang miskin.

Sang saudagar kemudian bertanya apakah benar si tukang sepatu telah naik haji.

Dengan rendah hati si tukang semir sepatu menjawab jika dia belum pernah pergi haji.

Mungkin, Nabi Muhammad SAW menyebut namanya sebagai seorang haji yang mabrur karena melihat niat, kerja keras, dan keikhlasannya.

7. Doa Semut Minta Hujan dan Nabi Sulaiman

Membaca Dongeng untuk Anak (Orami Photo Stocks)
Foto: Membaca Dongeng untuk Anak (Orami Photo Stocks)

Merupakan dongeng anak Islami yang dikutip dari sumber lainnya, berikut ini kisahnya.

Pada suatu ketika, pernah terjadi kelaparan besar di Palestina, tepatnya pada masa Nabi Sulaiman AS.

Saat itu juga, Nabi Sulaiman pun berjalan bersama para pengikutnya dan pergi ke tempat terbuka di gurun untuk berdoa agar hujan turun.

Tiba-tiba, datanglah seekor semut menghampirinya dan ikut berdoa mengangkat tangannya ke atas.

Semut berkata, "Ya Allah, Kami hanyalah makhluk-Mu yang sangat kecil di antara semuanya. Kami tidak bisa hidup tanpa kasih karunia-Mu. Tolong berikan kami rezeki-Mu dan jangan menghukum kami karena dosa manusia."

Tolong turunkan hujan sehingga pohon bisa tumbuh, pertanian menjadi hijau, dan biji-bijian tersedia. Dan kami pun memiliki makanan untuk dimakan."

Nabi Sulaiman yang mengerti bahasa binatang, termasuk semut, memberi tahu orang-orang di sekitarnya.

Dia meminta agar semua kembali pulang karena menurutnya doa semut sudah cukup.

Tak berselang lama, turun hujan lebat dan semua lahan menjadi hijau!

Semut merupakan makhluk yang cerdas. Kesehariannya, dia mengumpulkan dan menyimpan makanan di dalam lubang.

Dia tahu bahwa selama bulan-bulan basah dan dingin, dirinya tak bisa keluar mencari makan.

Lubang di bawah tanah yang dibuat dengan sangat hati-hati dan ditutup dengan pelindung agar air hujan tak masuk.

Baca Juga: 20 Dongeng Anak Terpopuler, Seru, dan Tersirat Pesan Moral

Selain itu, semut adalah makhluk yang senang membantu sesamanya. Mereka senang bergotong-royong dalam hal apa pun.

Suatu hari, ketika Nabi Sulaiman bepergian bersama dengan manusia, jin, dan burung, mereka mencapai lembah semut!

Kepala semut pun melihatnya dan memperingatkan semua semut untuk masuk ke lubang mereka agar tidak diinjak-injak dan dihancurkan tanpa disadari oleh manusia dan jin yang mendekat.

Nabi Sulaiman pun tersenyum mendengar peringatan yang diucap oleh kepala semut itu. Ia meminta para sahabatnya untuk menunggu sampai semut masuk ke dalam lubang mereka.

"Tidak ada dari kita yang menyakiti semut saat melewati tanah mereka," katanya.

Kepala semut pun berterima kasih kepada Nabi Sulaiman karena semut-semut lainnya dapat aman masuk ke dalam rumahnya.

Nabi Sulaiman juga ucapkan rasa terima kasihnya karena beberapa waktu lalu semut sudah turut berdoa agar diturunkan hujan sehingga mereka bisa makan.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku Dongeng sebelum Tidur untuk Anak TK

8. Nabi Yunus dan Pengampunan Allah

Dongeng anak Islami selanjutnya yang bisa Moms bacakan pada Si Kecil adalah kisah Nabi Yunus dan pengampunan Allah.

Pada zaman dahulu, hiduplah seorang nabi yang bernama Yunus. Allah SWT memilih Nabi Yunus untuk memberikan peringatan kepada kaumnya yang tengah terjerumus dalam kesesatan.

Namun, kaumnya tidak mendengarkan nasihatnya dan terus melakukan perbuatan yang salah.

Nabi Yunus merasa sedih dan kecewa karena kaumnya tidak mau mendengarkan.

Karena rasa putus asa, Nabi Yunus memutuskan untuk meninggalkan kota dan naik ke sebuah kapal.

Namun, kapal yang ditumpangi Nabi Yunus mengalami badai besar. Para awak kapal merasa bahwa badai ini adalah hukuman dari Allah.

Nabi Yunus mengakui bahwa dia adalah penyebab badai ini karena dia telah melarikan diri dari tugas yang Allah berikan kepadanya.

Oleh karena itu, Nabi Yunus memutuskan untuk terjun ke laut sebagai bentuk penyesalan dan taubat kepada Allah.

Saat itu, Allah menyelamatkan Nabi Yunus dengan mengutus seekor ikan besar yang menelannya.

Dalam perut ikan tersebut, Nabi Yunus merenung dan bertaubat dengan tulus.

Allah mendengar doa taubat Nabi Yunus dan memerintahkan ikan untuk memuntahkan Nabi Yunus kembali ke daratan.

Setelah itu, Nabi Yunus kembali ke kota dan memberikan peringatan kepada kaumnya.

Kali ini, kaum Nabi Yunus mendengarkan nasihatnya dan bertobat kepada Allah.

Allah mengampuni mereka dan menunjukkan bahwa Dia Maha Pengampun dan Penyayang.

Dari kisah ini, kita belajar bahwa Allah selalu memberikan kesempatan untuk bertobat dan mengampuni dosa-dosa kita jika kita benar-benar bertaubat dengan tulus.

9. Keajaiban Makanan dari Langit

Pada suatu masa, di padang pasir yang tandus, hiduplah sekelompok orang yang sangat miskin.

Mereka tidak memiliki cukup makanan dan air untuk bertahan hidup.

Mereka pun berdoa kepada Allah SWT untuk memberi mereka makanan yang cukup.

Mendengar doa mereka, Allah SWT mengirimkan makanan dari langit sebagai ujian dan rahmat-Nya.

Setiap pagi, makanan jatuh seperti hujan dari langit. Mereka diberi makanan yang cukup untuk sehari, tetapi dilarang mengumpulkan lebih dari yang mereka butuhkan.

Namun, sebagian dari mereka tidak patuh dan nekat mengumpulkan makanan lebih banyak.

Keesokan harinya, makanan yang mereka simpan menjadi busuk dan berbau tidak sedap.

Hanya makanan yang mereka ambil sesuai kebutuhan yang tetap segar dan lezat.

Allah SWT mengajarkan kepada mereka bahwa Dia adalah Pemberi Rezeki yang Maha Kuasa dan Maha Bijaksana.

Mereka belajar untuk bersyukur dan patuh kepada perintah-Nya.

Dari kisah ini, kita diajarkan untuk bersyukur atas rezeki yang Allah berikan dan tidak melampaui batas dalam mengumpulkan harta dunia.

Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh bukit-bukit hijau, tinggallah seorang anak bernama Ali....

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.