23 April 2020

Fase Ajaib Bayi di Bawah 1 Tahun, Sering Bikin Panik!

Apakah Si Kecil sedang melakukannya?
Fase Ajaib Bayi di Bawah 1 Tahun, Sering Bikin Panik!

Mengikuti masa tumbuh kembang Si Kecil memberikan kegembiraan tersendiri bagi orang tua.

Seperti saat-saat bayi mulai tengkurap, berdiri, duduk, berbicara, hingga berjalan.

Namun, saat masa tumbuh kembang itu, akan ada pula momen-momen dalam fase bayi yang tidak begitu menyenangkan.

Misalnya, ketika anak selalu menangis saat Moms pergi, atau ia rewel ketika bersama dengan anggota keluarga lain.

Perlu diketahui, bahwa beberapa fase ini normal terjadi, Moms. Dalam usia tertentu, akan ada fase bayi yang 'ajaib' dan mungkin tidak semua menyenangkan.

Fase Bayi di Bawah 1 Tahun

Mulai dari suka menjatuhkan barang, selalu menangis setiap Moms atau Dads pergi, hingga makan secara berantakan, ketahui apa saja fase pada bayi di bawah 1 tahun yang mungkin saat ini sedang dilakukan Si Kecil.

1. Suka Menjatuhkan Barang Berkali-kali

fase bayi-5.jpg
Foto: fase bayi-5.jpg (babycenter.com)

Foto: babycenter.com

Fase bayi di bawah 1 tahun dimulai saat ia berusia sekitar 6 bulan. Saat usia Si Kecil masih muda, ketika ia menjatuhkan mainan, dia menganggap mainan tersebut hilang.

Namun, di fase ini, kini ia telah menyadari bahwa segala sesuatu tetap ada, bahkan jika dia tidak bisa melihatnya.

Ia sedang mempelajari sebuah konsep yang dikenal sebagai "objek permanen."

Anak yang ada di fase ini ditandai jika ia menjatuhkan mainannya, lalu melihat ke bawah untuk menengok apa yang dia jatuhkan dari tempatnya.

"Ini permainan untuk bayi Anda, dan bisa mengajarkan padanya tentang sebab dan akibat (mainan jatuh, maka harus diambil)," kata Tovah Klein, Ph.D, direktur Barnard Center for Toddler Development, New York City, mengutip Parents.

Baca Juga: Mengenal Fase Growth Spurt Pada Bayi, Kapan Terjadi dan Apa yang Harus Dilakukan?

2. Makan Belepotan di Wajah

fase bayi-4
Foto: fase bayi-4

Foto: Orami Photo Stock

Fase ajaib bayi ini dimulai saat anak berusia 7 sampai 9 bulan. Bayi bermain dengan makanan karena ia ingin mandiri dan memeriksanya sendiri.

Melansir Raising Children, anak-anak kecil suka bereksperimen dan bermain dengan makanannya, bahkan setelah mengembangkan keterampilan motorik yang dibutuhkan untuk makan tanpa berantakan.

Bermain dengan makanan adalah salah satu cara Si Kecil mengembangkan keterampilan motorik halusnya.

Bermain dengan makanan bisa membantu bayi menjadi lebih terbuka untuk mencicipi makanan baru.

Seperti saat Si Kecil mengunyah biskuit dengan tekstur yang gurih, merasakan tekstur kentang tumbuk yang lembut di pipi, atau ketika ia memegang kerupuk yang mudah hancur saat terpapar air liurnya.

3. Berteriak Ketika Ada Orang Baru Memegangnya

fase bayi-3
Foto: fase bayi-3

Foto: Orami Photo Stock

Saat usia 7 bulan, Si Kecil dapat melalui fase di mana ia mengalami kecemasan terhadap orang asing.

Pada Journal of Postgraduate Medicine, anak-anak mengalami ketakutan, gugup, dan malu, meskipun ada kehadiran dari orang tua, pengasuh, dan guru. Gangguan kecemasan adalah salah satu gangguan paling umum pada anak-anak dan remaja.

Saat masih bayi, ia mungkin baik-baik saja ketika berada di sebuah pesta dan disapa oleh banyak orang, tetapi kini ia telah paham siapa orang-orang yang dia kenal dan tidak kenal.

Dampaknya, Si Kecil mungkin akan merasa ketakutan ketika Moms menyerahkannya kepada nenek yang jarang menengoknya, atau bahkan ketika Moms mempersilahkan tetangga masuk ke rumah.

Baca Juga: Bukan Hantu, Ini 3 Alasan Bayi Suka Melambaikan Tangan ke Ruang Kosong

4. Memasukkan Apa Saja ke Mulutnya

fase bayi-2.jpg
Foto: fase bayi-2.jpg (babycentre.co.uk)

Foto: babycentre.co.uk

Fase ketika bayi memasukkan apa saja ke mulutnya dimulai di usia 3-4 bulan. Si Kecil melakukan ini atas dasar rasa penasarannya.

Ketika bayi mengisap mainan atau jari-jari kakinya, Si Kecil mencoba mencari tahu informasi, apakah benda ini sulit dimasukkan? Apakah terasa licin? Bisakah benda tersebut dimakan? Ini merupakan proses bayi belajar.

"Cara utama untuk bayi belajar tentang dunianya adalah melalui indranya," kata Claire Lerner, direktur sumber daya pengasuhan di Zero to Three, sebuah kelompok pendidikan anak usia dini di Washington, D.C.

Karena itu pada fase ini, jauhkan Si Kecil dari jangkauan benda-benda tajam dan berbahaya, termasuk sesuatu yang cukup kecil untuk dimasukkan ke dalam mulutnya seperti tisu toilet, gunting, dan zat beracun.

5. Menangis Ketika Melihat Moms Pergi

fase bayi-1.jpg
Foto: fase bayi-1.jpg (prismic.io)

Foto: prismic.io

Ketika ia menginjak usia 9 bulan ke atas, akan masuk fase bayi yang merengek dan menangis kencang ketika melihat Moms pergi. Fase ini dinamakan kecemasan pemisahan (separation anxiety).

Mengutip Healthy Children, kecemasan pemisahan ini sangat bervariasi antara anak-anak. Beberapa bayi histeris ketika tidak melihat ibunya untuk waktu yang sangat singkat, sementara anak-anak lain bisa cemas berkelanjutan pada perpisahan selama masa bayi, balita, dan prasekolah.

Hal ini karena anak mulai merasa cemas dengan konsep berpisah, ketika Si Kecil membayangkan tidak ada orang tuanya di sekitarnya. Apalagi, anak juga tidak tahu berapa lama orang tuanya akan pergi.

Baca Juga: 7 Fakta Dibalik Kebiasaan Bayi Memasukkan Tangan ke Mulut

Untuk mengatasinya, Moms bisa mengajak anak berbicara dari kejauhan, sehingga Si Kecil tahu orang tuanya berada di dekatnya. Jika akan keluar, mintalah pengasuh datang lebih awal sehingga anak bisa menyesuaikan diri.

Itu dia Moms, fase bayi di bawah 1 tahun yang perlu Moms ketahui. Mana yang paling bikin Moms panik?

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb