18 Maret 2019

Fibrosis Kistik Pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Kondisi abnormal membuat lendir dalam tubuh menumpuk dan mengganggu fungsi organ tubuh.
Fibrosis Kistik Pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Menurut data Cystic Fibrosis Foundation, setiap tahunnya ada lebih dari 35.000 anak berusia 18 tahun yang mengalami kondisi fibrosis kistik di seluruh dunia.

Walau kondisi ini terhitung langka, setiap orang tua perlu mengenal fibrosis kistik pada anak yang diturunkan secara genetik dan dapat mengganggu kualitas hidup buah hati.

Yuk Moms, baca lebih lanjut untuk tahu lebih banyak tentang fibrosis kistik pada anak.

Mengenal Fibrosis Kistik Pada Anak

fibrosis kistik pada anak gejala, penyebab, dan pengobatannya 1
Foto: fibrosis kistik pada anak gejala, penyebab, dan pengobatannya 1

Foto: health.clevelandclinic.org

Menurut National Health Services, fibrosis kistik adalah kondisi turunan yang menyebabkan cystic fibrosis transmembrane regulator atau sel pengatur kadar garam, air, lendir dalam tubuh anak bekerja secara abnormal.

Kondisi abnormal ini membuat lendir yang diproduksi oleh tubuh menjadi lebih lengket dan kental serta menumpuk di organ dalam tubuh anak.

Fibrosis kistik dapat mengganggu kesehatan dan kualitas hidup anak secara signifikan, karena:

  • Tumpukan lendir menyumbat paru-paru dan saluran pernapasan, sehingga menjadi tempat berkembang biak bakteri penyebab infeksi, radang, dan gangguan pernapasan.
  • Tumpukan lendir di pankreas menghambat produksi enzim yang membantu tubuh menyerap vitamin dan nutrisi penting dari makanan, sehingga anak kekurangan gizi dan terhambat pertumbuhannya.
  • Tumpukan lendir kental di hati dapat menyumbat saluran empedu dan menyebabkan penyakit hati.
  • Pada anak laki-laki, fibrosis kistik dapat mempengaruhi kesuburannya di masa depan.

Baca Juga: Batuk Berdahak Hingga Mengeluarkan Lendir, Ini Cara Menyembuhkannya

Penyebab Fibrosis Kistik Pada Anak

fibrosis kistik pada anak gejala, penyebab, dan pengobatannya 2
Foto: fibrosis kistik pada anak gejala, penyebab, dan pengobatannya 2

Foto: health.harvard.edu

Jangan salah kaprah ya, Moms. Fibrosis kistik bukanlah penyakit menular, karena hanya dapat disebabkan oleh kecacatan genetik yang diturunkan kedua orang tua.

Walau orang tua tidak mengalami kondisi ini, anak bisa mendapatkannya bila ayah dan ibu sama-sama “membawa” gen cacat penyebab fibrosis kistik dan diturunkan pada buah hati.

Bahkan jika hanya satu orang tua yang “membawa” gen cacat tadi, anak masih memiliki 50% peluang menderita kondisi fibrosis kistik.

Gejala Fibrosis Kistik Pada Anak

fibrosis kistik pada anak gejala, penyebab, dan pengobatannya 3
Foto: fibrosis kistik pada anak gejala, penyebab, dan pengobatannya 3

Foto: parenting.firstcry.com

Saat ini diagnosa fibrosis kistik sebenarnya sudah bisa dilakukan begitu anak lahir lho, Moms. Namun pada anak yang lebih besar, umumnya gejala fibrosis kistik yang terlihat adalah:

  • Infeksi paru-paru yang sering berulang, seperti pneumonia atau bronkitis.
  • Sering batuk, terkadang berdahak.
  • Kulit terasa sangat asin saat dicium.
  • Gejala gangguan pernapasan kronis seperti napas berbunyi dan hidung tersumbat.
  • Kekurangan gizi dan hambatan dalam pertumbuhan.
  • Sering sembelit atau feces terlihat berminyak.

Anak penderita fibrosis kistik juga biasanya mengalami gangguan kesehatan seperti sinusitis, polip hidung, batuk darah, diabetes, batu ginjal, penyakit hati, dan sederet penyakit lainnya.

Baca Juga: Terapi Kesehatan untuk Pernapasan Si Kecil

Pengobatan Fibrosis Kistik

fibrosis kistik pada anak gejala, penyebab, dan pengobatannya 4
Foto: fibrosis kistik pada anak gejala, penyebab, dan pengobatannya 4

Foto: healthreviews.com

Setelah tahun 1950, pengobatan fibrosis kistik mengalami kemajuan yang sangat pesat. Harapan hidup penderita fibrosis kistik pada anak yang tadinya tidak sampai 5 tahun kini sekarang meningkat hingga puluhan tahun.

Anak penderita fibrosis kistik juga bisa hidup secara normal (dengan batasan khusus) berkat pengobatan seperti:

  • Pola makan khusus berkalori tinggi dengan tambahan enzim pencernaan dan vitamin untuk membantu meningkatkan berat badan.
  • Terapi untuk menjaga fungsi paru-paru.
  • Obat enzim pankreas untuk membantu tubuh mencerna makanan.
  • Antibiotik untuk mengatasi infeksi paru-paru.
  • Obat pengencer dahak agar tidak menumpuk dan menyumbat organ.
  • Terapi fisik dada, baik secara manual atau dengan bantuan alat untuk membersihkan lendir di paru-paru.

Bicara soal pengaruh fibrosis kistik pada sistem pernapasan, apa Moms tahu cara menjaga paru-paru anak agar selalu sehat dan berfungsi dengan baik?

(WA)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb