
Kehamilan merupakan waktu di mana Moms harus sangat berhati-hati dengan kesehatan karena adanya Si Kecil dalam kandungan. Ada juga beberapa infeksi yang harus diwaspadai saat hamil.
Infeksi yang paling umum saat hamil adalah infeksi saluran kemih (ISK). Dalam kebanyakan kasus pelaku utamanya adalah bakteri Escherichia coli (E. coli).
National Institute of Allergy and Infectious Diseases menjelaskan bakteri e-oli biasanya hidup di usus manusia dan hewan, dan merupakan kunci saluran usus yang sehat.
Sebagian besar strain E. coli tidak berbahaya, tetapi beberapa dapat menyebabkan diare melalui kontak dengan makanan atau air yang terkontaminasi sementara jenis lain sebabkan ISK, penyakit pernapasan dan pneumonia.
Lalu bagaimana bila bakteri E. coli menyerang saat hamil. Gejala apa saja yang akan dirasakan? Berikut ini beberapa gejala infeksi bakteri E. coli saat hamil:
Baca Juga: 7 Cara Mencegah Anak Terkena Infeksi Bakteri E. Coli
Foto: Gejala Terinfeksi Bakteri E-coli Saat Hamil
Foto: Orami Photo Stocks
Mual menjadi gejala bakteri E. coli saat hamil paling umum dirasakan. Mual di sini yaitu perasaan melilit di perut, atau bagian belakang tenggorokan yang tidak enak.
Foto: Gejala Terinfeksi Bakteri E-coli Saat Hamil
Foto: Orami Photo Stocks
Gejala infeksi bakteri E. coli saat hamil selanjutnya adalah kram perut. Menjadi sangat sulit bagi ibu hamil menanggung segala jenis rasa sakit yang dirasakan di daerah perut selama kehamilan.
Foto: Gejala Terinfeksi Bakteri E-coli Saat Hamil (americanpregnancy.org)
Foto: Orami Photo Stocks
Diare adalah keadaan di mana kotoran sering dibuang dalam keadaan cair. Moms mungkin mengalami diare yang berair ringan atau yang berdarah parah.
Baca Juga: Diare Bisa Jadi Tanda Kehamilan, Benarkah?
Foto: Gejala Terinfeksi Bakteri E-coli Saat Hamil
Foto: Orami Photo Stocks
Moms, ketika gejala infeksi bakteri E. coli saat hamil menyerang sudah pasti akan merasakan kelelahan akibat adanya perubahan yang ekstrem bersumber dari penyakit, serta aktivitas fisik seperti BAB terus-menerus.
Foto: Gejala Terinfeksi Bakteri E-coli Saat Hamil
Foto: Orami Photo Stocks
Dehidrasi berarti kehilangan air yang berlebihan dari tubuh. Diare atau muntah saat gejala infeksi bakteri E. coli saat hamil menyerang bisa menyebabkan dehidrasi.
Baca Juga: Dehidrasi Saat Hamil, Ini 3 Bahaya yang Harus Diwaspadai
Foto: Gejala Terinfeksi Bakteri E-coli Saat Hamil
Foto: Orami Photo Stocks
Hasil dari pencernaan maka tubuh manusia mengeluarkan gas secara alami.
Terkadang menghasilkan lebih banyak gas jika Moms mengonsumsi makanan kaya serta tertentu.
Tapi, hal ini normal. Bila gas perut lebih banyak keluar bisa dikaitkan dengan gejala infeksi bakteri E. coli saat hamil karena infeksi yang disebabkannya.
Foto: Gejala Terinfeksi Bakteri E-coli Saat Hamil (Orami Photo Stocks)
Foto: Orami Photo Stocks
Darah mulai muncul dalam urin Moms jika infeksi tidak didiagnosis tepat waktu.
Baca Juga: Urin Bayi Kemerahan? Belum Tentu Darah, Moms
Foto: Gejala Terinfeksi Bakteri E-coli Saat Hamil (skinstore.com)
Foto: Orami Photo Stocks
Kulit pucat atau pucat adalah warna kulit yang tidak biasa dibandingkan dengan warna kulit normal. Ini mungkin disebabkan oleh penurunan jumlah sel darah merah atau pengurangan oksigen dan aliran darah.
Jika Moms memiliki gejala infeksi bakteri E. coli saat hamil maka dokter akan memerlukan sampel feses untuk menguji bakteri tersebut. Kebanyakan orang sehat dan sembuh dalam beberapa hari tanpa perlu obat.
Baca Juga:Ternyata Begini Cara Sistem Imun Melawan Bakteri dan Virus di Dalam Tubuh Kita
Sementara itu, guna mencegah terkena infeksi bakteri E. coli saat hamil, ada beberapa langkah antisipasi berdasarkan pedoman mothertobaby.org, berikut ini:
Baca Juga:Infeksi Bakteri E.Coli jadi Penyebab SIDS, Benarkah?
Seperti pada semua infeksi, kebersihan adalah kunci untuk menjadi sehat.
Menghindari makanan dari restoran yang tidak dapat diandalkan adalah tindakan pencegahan terbaik.
Juga, minum banyak air untuk membasmi kuman dan tetap terhidrasi. Bila, Moms merasakan gejala infeksi bakteri E. coli saat hamil segera hubungi dokter untuk memberikan solusi serta penanganan lebih lanjut.
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.