
Scroll untuk melanjutkan membaca
Ketika perlu menjaga jarak dan melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Moms dan keluarga juga harus melakukan aktivitas sehari-hari seperti belajar dan bekerja dari rumah.
Di saat bersamaan, aktivitas fisik mungkin juga akan berkurang, apalagi bila kerap bersantai-santai saat di rumah. Tetapi, Moms bisa berolahraga bersama bayi agar tubuh tetap lebih fit, lho!
Namun, bagi Moms yang sedang berpuasa, Moms bisa memilih gerakan-gerakan ringan yang tidak begitu menyita energi. Moms juga dapat melakukan olahraga bersama bayi setelah berbuka puasa.
Lalu, seperti apa manfaat berolahraga bersama Si Kecil? Serta apa saja gerakan olahraga yang bisa dilakukan oleh Moms dan bayi? Yuk, baca lebih lanjut berikut ini, Moms.
Baca Juga: 4 Olahraga Penting untuk Bayi, Mudah Banget!
Foto: ohbabyfitness.com
Dalam siaran pers "Olahraga Bersama Bayi & Anak di Saat Pandemi Covid-19," dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, dr. Michael Triangto, SpKO, menjelaskan pentingnya berolahraga bahkan di saat pandemi.
"Saat kita terpaksa harus tinggal di rumah untuk mencegah penyebaran COVID-19, kurangnya aktivitas tubuh dapat berdampak pada gangguan kesehatan keluarga," katanya.
Lebih lanjut, dr. Michael menyebutkan beberapa gangguan kesehatan yang mungkin terjadi karena inaktivitas tubuh adalah: obesitas, hipertensi, gangguan jantung, diabetes melitus, serta gangguan kadar lemak darah.
Tidak hanya membantu Moms agar lebih aktif bergerak, aktivitas olahraga ini juga memberikan manfaat pada Si Kecil dalam melatih kemampuan gerak motorik tubuhnya.
"Keberadaan Si Kecil akan menjadi teman saat Moms berolahraga, sekaligus bermanfaat karena bentuk latihan tersebut akan melatih kemampuan gerak motorik tubuh bayi, mendekatkan hubungan fisik maupun psikologis antara orang tua dan anak, serta memperkenalkan dengan berbagai bentuk latihan," jelas dr. Michael.
Baca Juga: 6 Manfaat Olahraga untuk Kesehatan Kulit
Saat berolahraga di rumah bersama bayi, Moms bisa menggunakan alat-alat yang tersedia sebagai peralatan untuk berolahraga.
Misalnya dengan sofa, dinding, ranjang, meja, atau mengisi botol air untuk digunakan sebagai barbel.
Dua jenis latihan yang harus dilakukan, yaitu aerobik dan anaerobik. Gerakan aerobik merupakan jenis latihan gerakan ringan yang dilakukan berulang-ulang.
Sedangkan, latihan anaerobik menggunakan kemampuan dan kekuatan otot-otot tubuh untuk kebugaran.
Untuk waktu saat melakukan latihan, American College of Sports Medicine merekomendasikan 150 menit olahraga per minggu, atau sekitar 30 menit selama lima hari seminggu.
Baca Juga: 6 Manfaat Senam Aerobik untuk Kesehatan Tubuh
Foto: Siaran Pers
Push-up termasuk latihan anaerobik, yang bertujuan untuk melatih kekuatan dan daya tahan otot-otot tubuh di bagian-bagian tertentu.
Gerakan push-up dilakukan untuk melatih otot-otot bagian lengan, dada dan torso. Berikut ini gerakannya:
Foto: verv.com
Gerakan crunch dilakukan untuk melatih otot-otot bagian perut. Berikut tahapan melakukan crunch:
Foto: sheknows.com
Gerakan plank dilakukan untuk melatih daya tahan otot-otot inti tubuh. Berikut langkah melakukan plank:
Baca Juga: Si Kecil Malas Bergerak? Ini 5 Tips Agar Anak Suka Olahraga
Foto: verv.com
Gerakan squat dilakukan untuk melatih otot-otot bagian bokong dan tungkai. Berikut langkah melakukan squat:
Foto: Siaran Pers
Gerakan bridge dilakukan untuk melatih otot-otot bagian bokong. Berikut cara melakukan bridges:
Foto: pinterest.com
Gerakan leg extention dilakukan untuk melatih otot-otot bagian tungkai atas. Berikut langkah melakukan leg extension:
Baca Juga: 5 Jenis Olahraga Kardio untuk Tubuh Sehat dan Langsing
Foto: videoblocks.com
Sementara itu, untuk jenis olahraga aerobik bersama bayi yang bisa dilakukan yaitu dengan berjalan bersama Si Kecil berkeliling ruangan, ataupun berdansa bersama bayi.
Untuk memastikan intensitas latihan yang dilakukan tetap berintensitas 'ringan', pada saat melakukannya, Moms maupun Si Kecil tidak perlu berlatih hingga terengah-engah.
Dalam World Journal of Cardiology, disebutkan bahwa latihan aerobik dan anaerobik memiliki korelasi positif yang unik dan kolektif terhadap peningkatan kesehatan kardiovaskular.
"Kita harus pandai-pandai menjaga kesehatan, kebugaran dan menghilangkan rasa bosan karena tinggal di rumah dengan kegiatan yang berkualitas," tutup dr. Michael.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.