6 Hadis tentang Pengendalian Diri dan Keutamaannya
2. Lebih Dekat dengan Keadilan
Seorang mukmin yang terbiasa mengendalikan hawa nafsunya, maka dalam semua keadaan dia selalu dapat berkata dan bertindak dengan benar, karena ucapan dan perbuatannya tidak dipengaruhi oleh hawa nafsunya.
Inilah arti sikap adil yang dipuji oleh Allah Ta’ala sebagai sikap yang lebih dekat dengan ketakwaan. Allah SWT berfirman:
وَلا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ على أَلاَّ تَعْدِلُوْا اِعْدِلُوْا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى
(…Wa lā yajrimannakum syana`ānu qaumin 'alā allā ta'dilụ, i'dilụ, huwa aqrabu lit-taqwā)
Artinya: “Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa.” (QS Al-Maaidah: 8)
3. Kunci Segala Kebaikan
Dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah RA, bahwa ada seorang laki-laki yang datang menemui Rasulullah SAW untuk meminta nasehat beliau.
Orang itu berkata: “Berilah wasiat (nasehat) kepadaku’. Rasulullah SW bersabda, “Janganlah engkau marah.”
Kemudian orang itu mengulang berkali-kali meminta nasehat kepada Rasulullah ashallallahu ‘alaihi wa sallam, maka beliau selalu menjawab: “Janganlah engkau marah.”
Baca Juga: Beda dengan Optimis, Ini Bahaya Terlalu Percaya Diri
Cara Mengendalikan Diri untuk Meredakan Amarah
Untuk mengatasi kemarahan dan tetap dapat mengendalikan diri, Rasulullah SAW telah untuk meredakan amarah izin Allah SWT, di antaranya:
1. Memohon Berlindung dari Godaan Setan
Dari Sulaiman bin Shurad beliau berkata:
“(Ketika) aku sedang duduk bersama Rasulullah SAW, ada dua orang laki-laki yang sedang (bertengkar dan) saling mencela, salah seorang dari keduanya telah memerah wajahnya dan mengembang urat lehernya.
Maka Rasulullah SAW bersabda: ‘Sesungguhnya aku mengetahui satu kalimat yang seandainya dia mengucapkannya maka niscaya akan hilang kemarahan yang dirasakannya.
Seandainya dia mengatakan: ‘Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk’, maka akan hilang kemarahan yang dirasakannya”.
2. Diam
Diam atau tidak berbicara. Ini harus dilakukan agar terhindar dari ucapan-ucapan buruk yang sering timbul ketika seseorang sedang marah.
Dari ‘Abdullah bin ‘Abbas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Jika salah seorang dari kalian marah maka hendaknya dia diam.”
3. Duduk atau Berbaring
Ini dapat dilakukan agar kemarahan yang tertahan di dalam diri dan akibat buruknya tidak sampai kepada orang lain.
Dari Abu Dzar al-Gifari bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Jika salah seorang dari kalian marah dalam keadaan berdiri maka hendaknya dia duduk, kalau kemarahannya belum hilang maka hendaknya dia berbaring.”
Demikian penjelasan mengenai hadis nabi tentang pengendalian diri.
Semoga umat Islam dapat memetik hikmahnya, dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari.
- https://journal.uii.ac.id/Millah/article/view/15868
- https://www.mustafalan.com/2021/05/hadits-tentang-pengendalian-diri.html
- https://bincangsyariah.com/khazanah/pengendalian-diri-prasangka-baik-dan-persaudaraan/
- http://rahmarosalianas.blogspot.com/2014/10/hakikat-dan-manfaat-kontrol-diri.html
- https://muslim.or.id/6169-atasi-marahmu-gapai-ridho-rabbmu.html
- https://worldquran.com/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.