
Al-Qur'an adalah obat yang mengandung banyak manfaat di dalamnya. Kini, banyak yang mempercayai bahwa surat Yusuf ayat 4 untuk jodoh berkhasiat mendatangkan pendamping.
Ada beberapa cara untuk mengetahui khasiat yang banyak dipercaya tersebut, termasuk dengan melihat tafsir serta kandungannya. Berikut ini penjelasannya.
Baca Juga: Childfree dalam Islam, Bagaimana Hukumnya?
Foto: Surah Yusuf Ayat 31 -1.jpg
Foto ilustrasi Alquran (Sumber: Orami Photo Stock)
Surat Yusuf adalah salah satu surat dalam Al-Qur'an yang turun di Makkah dan termasuk surat Makkiyah kecuali ayat 1, 2, 3, dan 7 yang merupakan Madaniyah.
Ibnu Katsir menyebutkan, sejumlah orang Yahudi masuk Islam ketika mendengar Rasulullah SAW membaca surat ini. Sebab, kandungannya sesuai dengan apa yang ada pada kitab mereka.
Surat Yusuf ayat 4 ini mengisahkan Nabi Yusuf AS ketika masih kecil. Saat itu, dirinya bermimpi melihat 11 bintang, matahari, dan bulan sujud kepadanya.
Berikut ini surat Yusuf Ayat 4 dalam tulisan Arab, latin, dan artinya:
إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِينَ
(Idz qoola yuusufu li,abiihi yaa abati innii ro,aitu ahada ‘asyaro kaukabaw wasy syamsa wal qomaro ro,aituhum lii saajidiin)
Artinya: “(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: “Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.” (QS Yusuf: 4)
Baca Juga: 10 Hak Ibu dalam Islam, Sudahkah Terpenuhi?
Foto: Kisah Nabi Yusuf (freepik.com)
Foto ilustrasiSurat Yusuf (Sumber: Orami Photo Stock)
Salah satu cara untuk mengetahui apakah surat Yusuf ayat 4 untuk jodoh benar atau tidak, dapat dilihat dari tafsirnya.
Di bawah ini adalah tafsir dari ayat dalam surat tersebut yang disarikan dari beberapa tafsir yang sudah diketahui umat Islam.
Di dalamnya, Allah SWT memerintahkan Rasulullah SAW untuk menceritakan kisah Nabi Yusuf ketika masih kecil dan bicara kepada ayahnya.
Ayah Nabi Yusuf adalah Nabi Ya’qub. Rasulullah SAW kemudian mensabdakan kemuliaan nasab Nabi Yusuf. Dalam sebuah hadis beliau bersabda:
الْكَرِيمُ ابْنُ الْكَرِيمِ ابْنِ الْكَرِيمِ ابْنِ الْكَرِيمِ يُوسُفُ ابْنُ يَعْقُوبَ بْنِ إِسْحَاقَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ – عَلَيْهِمُ السَّلاَمُ
Artinya: “Orang mulia anak orang mulia anak orang mulia anak orang mulia adalah Yusuf bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim ‘alaihimus salam.” (HR Bukhari)
Rasulullah SAW juga bersabda:
فَأَكْرَمُ النَّاسِ يُوسُفُ نَبِىُّ اللَّهِ ابْنُ نَبِىِّ اللَّهِ ابْنِ نَبِىِّ اللَّهِ ابْنِ خَلِيلِ اللَّهِ
Artinya: “Orang yang paling mulia adalah Yusuf Nabi Allah anak Nabi Allah anak Nabi Allah anak kekasih Allah.” (HR Bukhari)
Inilah mimpi yang Nabi Yusuf ceritakan kepada sang ayah, Nabi Ya’qub. Saat itu Nabi Yusuf masih kecil, tetapi mimpi yang dilihatnya adalah mimpi yang luar biasa.
Ibnu Katsir menjelaskan, arti sebelas bintang dalam mimpinya adalah menggambarkan jumlah saudara-saudara Nabi Yusuf. Sedangkan matahari dan bulan adalah ayah dan ibunya.
Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar menjelaskan bahwa Nabi Ya’qub memiliki dua orang istri; Rakhel dan Lea. Dari keduanya, Nabi Ya’qub memiliki 12 orang anak; 10 dari Lea, 2 dari Rakhel.
Rakhel meninggal terlebih dahulu sehingga dua anaknya yakni Yusuf dan Benyamin menjadi piatu. Nabi Ya’qub sangat menyayangi keduanya. Apalagi Nabi Yusuf yang menunjukkan akhlak mulia.
Nabi Ya’qub berharap salah seorang putranya akan menjadi penerus risalah yang telah dilakukannya. Dan dirinya melihat Yusuf adalah harapannya, terlebih setelah mendengar mimpi yang diceritakan anaknya ini.
Inilah keanehan mimpi itu karena jelas saja ini bukan mimpi anak-anak.
Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an. Mengatakan, yang biasa terjadi dalam mimpi anak-anak adalah melihat bintang, matahari, dan bulan dalam pangkuannya atau di depannya.
“Akan tetapi, Yusuf bermimpi melihat semua itu bersujud kepadanya,” katanya.
Karenanya, Nabi Ya’qub meminta Nabi Yusuf merahasiakan mimpu itu.
Dirinya khawatir jika orang lain mengetahui mimpi itu, terutama saudara-saudara Nabi Yusuf, mereka akan melakukan sesuatu yang berbahaya.
Akhirnya mimpi itu menjadi kenyataan pada empat puluh tahun kemudian.
Nabi Yusuf mempersilakan kedua orang tuanya menduduki kursi singgasananya, dan seluruh saudaranya ada di hadapannya.
Adapun mengenai keyakinan sebagaian orang bahwa Surat Yusuf ayat 4 untuk jodoh dan merupakan ayat pengasihan yang memiliki manfaat mendatangkan kasih sayang lawan jenis, hal ini tidak memiliki dasar.
Buya Yahya yang pernah ditanya tentang manfaat membaca Surat Yusuf ayat 4 untuk jodoh yang dibaca di malam Jumat untuk membuat lawan jenis terpikat, beliau menjelaskan bahwa hal itu bukan tujuan membaca Al-Qur'an.
Baca Juga: Ciri Orang Munafik dalam Agama Islam, Perhatikan!
Foto: 5 Doa Minta Jodoh, Yuk Panjatkan, Insya Allah Segera Dikabul
Foto ilustrasi perempuan sedang berdoa (Sumber: Orami Photo Stock)
Seperti disebutkan di atas, ayat ini menunjukkan pentingnya mempelajari kisah para nabi, terutama Nabi Yusuf. Ini mengandung hikmah sejarah, bukan ayat pengasihan.
Hingga kini, belum ada penjelasan yang terpercaya baik dari Alquran, hadis atau penjelasan ulama mengenai kaitan surat Yusuf ayat 4 dengan jodoh.
Jika memang ingin menggunakan Alquran atau hadis sebagai doa untuk mendapatkan jodoh, ada beberapa yang bisa digunakan, seperti:
وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Artinya: “Dan orang orang yang berkata: ‘Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS Al Furqan: 74)
عَنْ جَابِرٍ رضي الله عنه قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُعَلِّمُنَا الاسْتِخَارَةَ فِي الأُمُورِ كُلِّهَا كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنْ الْقُرْآنِ يَقُولُ إذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلْ
Artinya: “Rasulullah SAW mengajarkan kami ber-istikharah dalam seluruh perkara sebagaimana beliau mengajar kami surat Alquran. Beliau bersabda: ‘Apabila kalian bermaksud sesuatu, maka salatlah dua raka’at sunnah kemudian berdoalah,” (HR Bukhari)
تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Artinya: “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo’a kepada Rabb-nya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkah-kan sebagian dari rizki yang Kami berikan ke-pada mereka.
Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata, sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS As-Sajdah: 16-17)
Demikian penjelasan Surat Yusuf ayat 4 mulai dari tulisan Arab dan latin, terjemah dalam bahasa Indonesia, tafsir dan isi kandungan maknanya. Semoga bermanfaat dan menguatkan keimanan.
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.