12 Februari 2024

Aturan Hak Asuh Anak setelah Bercerai, Ini Ketentuannya!

Secara hukum, ibu berhak menjadi wali bagi anak yang belum dewasa
Aturan Hak Asuh Anak setelah Bercerai, Ini Ketentuannya!

4. Ibu Terbukti Selingkuh

Jika dalam hubungan pernikahan pihak istri terbukti selingkuh, maka hak asuh akan jatuh ke tangan suami.

Ketika istri melakukan perselingkuhan, maka dirinya bisa dinyatakan gagal menjadi seorang ibu.

Ternyata hak asuh anak setelah bercerai juga bisa jatuh ke tangan ayah.

Namun tentu saja hal itu pun perlu memenuhi beberapa syarat yang ada.

Baca Juga: Tahapan Penting Psikologi Anak dari Bayi hingga Usia Sekolah

Mengasuh Anak Setelah Perceraian

Ilustrasi Perceraian (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Perceraian (Orami Photo Stock)

Seperti yang diketahui, perceraian sendiri memberikan dampak pada anak-anak.

Meski hak asuh anak dalam perceraian jatuh ke salah satu pihak orang tua, penting agar anak tetap mendapatkan kasih sayang penuh dari kedua orang tuanya.

Agar anak dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik, penting bagi orang tua untuk menerapkan pola asuh bersama atau co-parenting.

Co-parenting atau pengasuhan bersama adalah saat salah satu orang tua dan orang tua lainnya tinggal di dua rumah terpisah, namun saling berbagi tanggung jawab membesarkan anak-anak.

Melansir laman Family Assist, anak-anak mendapatkan manfaat terbaik dari pola asuh bersama yang kooperatif setelah perceraian.

Pola asuh bersama yang koperatif ini terjadi ketika:

  • Orang tua mampu mengesampingkan perbedaan-perbedaan mereka.
  • Fokus pada kesejahteraan anak-anak.
  • Membuat keputusan dengan mempertimbangkan kepentingan terbaik anak-anak

Baca Juga: 33+ Contoh Hewan Omnivora, Termasuk Tupai dan Cacing!

Manfaat Menerapkan Co-Parenting setelah Bercerai

Bagi yang berkonflik, mungkin sulit terjadinya pengasuhan bersama yang kooperatif.

Namun, ini perlu diupayakan untuk membantu anak menyesuaikan diri dengan perceraian.

Anak yang menghabiskan waktu yang sama dengan kedua orang tua mereka akan memiliki kehidupan yang lebih baik.

Ini jika dibandingkan dengan anak yang tinggal hanya bersama salah satu orang tua.

Namun, di sisi lain, banyak orang juga berpikir bahwa anak-anak butuh stabilitas sehingga tinggal hanya dengan salah satu orang tua menjadi hal penting.

Argumen tersebut didasarkan anak-anak yang menghabiskan waktu di dua rumah yang berbeda dengan peraturan yang berbeda akan membuat mereka lebih stres.

Namun, lebih banyak manfaat ketika pola asuh bersama dijalankan dibanding pola asuh tunggal.

Melansir HelpGuide, berikut ini manfaat bagi anak-anak yang orangtuanya bercerai dan mempunyai hubungan kooperatif:

  • Merasa aman
  • Lebih cepat dan mudah menyesuaikan diri terhadap perceraian dan situasi kehidupan baru
  • Memiliki harga diri yang lebih baik.
  • Belajar menyelesaikan masalahnya sendiri secara efektif dan damai.
  • Memiliki teladan yang sehat untuk diikuti.
  • Lebih sehat secara mental dan emosional.

Baca Juga: Rincian Biaya Mengurus Surat Cerai dan Dokumen yang Dibutuhkan

Nah itu dia pembahasan mendalam mengenai hak asuh anak setelah bercerai.

Meski biasanya hak asuh berada di tangan ibu setelah cerai, namun dalam kondisi tertentu bisa diberikan kepada ayah.

  • https://bursadvocates.com/memahami-sistem-pembagian-hak-asuh-anak/
  • https://familyassist.msf.gov.sg/content/impact-of-divorce/impact-of-divorce-on-children/co-parenting/the-different-co-parenting-styles
  • https://www.helpguide.org/articles/parenting-family/co-parenting-tips-for-divorced-parents.htm
  • https://www.hukumonline.com/klinik/a/hak-asuh-anak-cl5031
  • https://www.hukumonline.com/klinik/a/peralihan-hak-asuh-anak-dalam-perceraian-dari-ibu-ke-ayah-lt5ff68fbc2b60b

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb