Benarkah Bisa Hamil saat Menyusui Bayi dan Apa Tandanya?
Intinya Nih Moms:
- Ibu bisa hamil meski sedang menyusui, terutama jika tidak menerapkan metode amenore laktasi (LAM) secara benar.
- Ovulasi bisa terjadi sebelum haid pertama, sehingga kehamilan dapat terjadi tanpa disadari.
- Frekuensi menyusui yang menurun atau bayi mulai MPASI dapat memicu kembalinya kesuburan.
Mendapati diri hamil saat menyusui mungkin membuat Moms panik.
Apalagi jika memang Moms tidak berencana hamil lagi dalam waktu dekat.
Yuk, perhatikan apa saja yang membuat bisa hamil saat menyusui dan apa tandanya.
Apakah Menyusui Bisa Mencegah Kehamilan?
Menyusui eksklusif merupakan salah satu metode kontrasepsi alami yang mencegah kehamilan dan disebut dengan metode amenore laktasi atau Lactational Amenorrhea Method (LAM).
Menurut Harvard Health Publishing, metode amenore laktasi memiliki tingkat efektivitas dalam mencegah kehamilan hingga 98% dengan syarat:
- Bayi berusia di bawah 6 bulan.
- Bayi hanya diberi ASI (tanpa susu formula atau makanan lain).
- Ibu menyusui setidaknya setiap 4 jam pada siang hari dan setiap 6 jam pada malam hari.
- Ibu belum mengalami menstruasi.
Apakah Ibu Bisa Hamil saat Menyusui?

Ya, ibu bisa tetap hamil meski sedang menyusui.
Umumnya, wanita berada dalam periode masa subur 2 minggu sebelum menstruasi.
Melansir Better Health Channel, periode menstruasi pada ibu yang habis melahirkan dapat kembali kapan saja mulai dari sekitar 6 minggu hingga 3 bulan setelah melahirkan, tergantung pada apakah Moms memberikan ASI eksklusif atau tidak.
Periode menstruasi mungkin belum mulai lagi hingga Moms mengurangi atau berhenti menyusui.
Namun, Moms mungkin tetap subur, tanpa menyadarinya.
Alasan Ibu Bisa Tetap Hamil saat Masih Menyusui

Untuk lebih menjelaskan bahwa ibu tetap bisa hamil saat menyusui, berikut ini alasannya.
1. Ovulasi Bisa Terjadi Sebelum Haid Pertama
Banyak ibu mengira belum haid belum subur. Padahal, ovulasi terjadi sebelum haid pertama, sehingga bisa hamil tanpa disadari.
2. Frekuensi Menyusui Mulai Berkurang
Jika bayi sudah tidur semalaman atau mulai MPASI, jarak antar menyusui makin panjang. Hal ini bisa memicu kembalinya ovulasi.
3. Tidak Menyusui Eksklusif Lagi
Jika ibu sudah memberikan susu formula atau makanan tambahan, maka efek penekanan kesuburan akan berkurang.
4. Tubuh Tiap Ibu Berbeda
Waktu kembalinya kesuburan berbeda-beda, ada ibu yang sudah subur lagi meski masih menyusui penuh.
Jadi, menyusui memang bisa menekan kesuburan, tapi tidak menjamin 100% mencegah kehamilan, terutama jika pola menyusui tidak konsisten atau bayi sudah lebih besar.
Baca Juga: 12 Penyebab Bayi Tidak Mau Menyusu dan Cara Mengatasinya
Tanda Hamil saat Menyusui Bayi

Kemungkinan untuk hamil masih ada meski memberikan ASI ekslusif sebagai metode kontrasepsi.
Oleh karena itu, ada baiknya Moms untuk mengetahui tanda hamil saat menyusui bayi, di antaranya:
1. Puting dan Payudara Terasa Lebih Sensitif
Mengutip dari The Bump, tanda hamil saat menyusui yang pertama adalah puting dan payudara terasa lebih sensitif dan kadang terasa sakit.
Menyusui saja sudah bisa membuat payudara dan puting terasa lembut atau nyeri, ya Moms.
Jadi, sudah pasti gejala ini juga umum terjadi di awal kehamilan.
Namun, ketika Moms hamil sambil menyusui, mungkin akan terasa lebih tidak nyaman di bagian payudara.
2. Kelelahan
Masih mengutip dari The Bump, tanda hamil saat menyusui bayi selanjutnya adalah kelelahan.
Moms cenderung merasa lelah saat beraktivitas sekecil apa pun. Misalnya, hanya menyapu area rumah.
Jika biasanya rasa kelelahan seperti ini akan terjadi menjelang akhir trimester pertama, namun ini bisa menjadi tanda hamil saat menyusui yang akan sangat dirasakan.
3. Payudara Lebih Lembut
Ini adalah salah satu tanda hamil saat menyusui bayi yang akan terasa.
Jika Moms tiba-tiba mengalami peningkatan sensitivitas pada puting atau mendapati puting sangat nyeri dan sakit setelah menyusui, Moms mungkin perlu melakukan tes kehamilan.
Meskipun tidak semua perubahan pada tubuh menandakan kehamilan, penting untuk memeriksanya untuk memastikan kesehatan Moms dan bayi yang sedang dikandung.
Jika memang terbukti hamil lagi, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan lanjutan.
4. Produksi ASI Berkurang
Mengutip dari Femia Health, tanda hamil saat menyusui bayi selanjutnya adalah produksi ASI berkurang.
Ini biasanya terjadi setelah sekitar dua bulan kehamilan tetapi juga dapat terjadi pada tahap awal kehamilan.
Selain itu, rasa ASI juga kemungkinan besar akan berubah jika sedang hamil. Ini mungkin terlihat ketika bayi menolak untuk menyusu atau tampaknya menyusu dengan ragu-ragu.
Beberapa bayi mungkin juga mulai menyapih diri dari ASI sebagai akibat dari perubahan ini.
5. Kram
Tanda hamil saat menyusui bayi selanjutnya adalah kram. Kram pada perut yang terjadi jika sedang hamil bisa sangat parah.
Ini mungkin terasa seolah-olah Moms akan memasuki waktu menstruasi yang biasa, tetapi itu tidak pernah terjadi dan hanya kram yang berlanjut.
Ini bisa jadi indikator kuat kemungkinan hamil, apalagi jika dibarengi dengan bercak saat menyusui.
6. Mual atau Morning Sickness
Mengutip dari WebMD, tanda hamil saat menyusui yang terakhir adalah mual atau morning sickness.
Jika Moms mengalami gejala ini, penting untuk segera mengobati gejalanya untuk mencegah risiko pada bayi.
Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran dan perawatan yang tepat, ya.
Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Minum Susu Beruang? Ini Jawabannya!
Cara Mencegah Kehamilan saat Masih Menyusui Bayi
Moms dan Dads perlu tahu jarak kehamilan yang ideal antar anak agar bisa optimal dalam pengasuhan.
Sehingga sebisa mungkin hamil saat menyusui sebaiknya dihindari.
Agar anak yang masih menyusui bisa terus disusui secara optimal hingga 2 tahun dan Moms juga punya energi yang cukup untuk mengandung lagi.
Melihat masih adanya kemungkinan untuk hamil, Moms mungkin berpikir untuk menggunakan alat kontrasepsi lainnya,
Namun, menurut University Hospitals Bristol and Weston NHS Foundation Trust, jika ibu masih menyusui, tunggu hingga 6 minggu setelah kelahiran bayi sebelum mulai menggunakan metode kontrasepsi hormonal apa pun.
Dijelaskan di Better Health Channel, pil kontrasepsi tidak dianjurkan sebelum 6 minggu karena dapat mengurangi produksi ASI.
Moms dan Dads bisa menggunakan alat kontrasepsi kondom yang aman digunakan.
- https://ohioline.osu.edu/factsheet/HYG-5573
- https://opa.hhs.gov/reproductive-health?pregnancy-prevention/birth-control-methods/lam/index.html
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12311528/
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/11172791/?dopt=Abstract
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7926714/
- https://www.pregnancybirthbaby.org.au/breastfeeding-while-pregnant
- https://femia.health/health-library/your-cycle/health/signs-of-pregnancy-while-breastfeeding/#
- https://www.webmd.com/baby/what-to-know-breastfeeding-while-pregnant
- https://www.uhbristol.nhs.uk/patients-and-visitors/your-hospitals/st-michaels-hospital/what-we-do/midwifery-services/post-birth-contraception/lactational-amenorrhea-method-(lam)/
- https://www.health.harvard.edu/blog/can-breastfeeding-really-prevent-pregnancy-202203022697
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.