
Herpes simplex adalah virus yang menyebabkan infeksi kulit yang bisa berlangsung seumur hidup.
Virus ini dapat memicu timbulnya luka yang menyakitkan atau gatal dan lecet yang datang dan pergi.
Meski umumnya tidak menyebabkan masalah yang parah, virus ini bisa berbahaya pada bayi dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Baca Juga: Menangani Herpes saat Hamil, Bisakah dengan Asiklovir?
Foto: Jenis-Jenis Virus Herpes Simplex (hopkinsmedicine.org)
Ada dua jenis herpes simplex, yaitu:
Virus ini lebih dikenal dengan sebutan herpes oral, karena cenderung memengaruhi mulut atau wajah.
Virus ini dapat menyebabkan luka dingin (cold sore).
Penyebarannya adalah melalui kontak dengan air liur.
Virus yang satu ini dikenal dengan sebutan herpes genital, dan termasuk penyakit menular seksual (PMS).
Kondisi ini menyebabkan luka pada kulit yang bersentuhan dengan alat kelamin orang yang terinfeksi.
Terkadang, infeksi herpes dapat memengaruhi bagian lain dari tubuh, seperti mata atau bagian lain dari kulit.
Kedua strain HSV tersebut ditularkan melalui kontak kulit-ke-kulit.
Kontak dengan air liur atau cairan kelamin juga dapat menularkan virus, sebagai berikut:
Risiko penularan terbesar adalah selama wabah, yaitu ketika orang yang terinfeksi memiliki lesi/luka.
Namun, penularan juga dapat terjadi di antara wabah ketika tidak ada gejala yang muncul melalui pelepasan virus.
Foto: Herpes Simplex (healthline.com)
Infeksi herpes simplex biasanya menyebabkan lepuh berisi cairan yang menyakitkan (lesi).
Lesi ini muncul di atau di sekitar bibir pada herpes oral, atau di sekitar alat kelamin atau rektum pada herpes genital.
Gejala herpes oral atau genital biasanya hanya muncul selama wabah aktif.
Beberapa wabah ringan atau mungkin tidak terlihat bagi sebagian orang.
Gejala juga bisa hilang dan timbul di antara wabah.
Wabah awal dapat terjadi antara 2 dan 12 hari setelah terpapar dan cenderung memiliki gejala yang lebih parah.
Untuk herpes oral dan herpes genital, gejala awal mungkin mirip seperti gejala flu, yaitu:
Gejala tersebut dapat disertai dengan lepuh berisi cairan yang muncul berkelompok di sekitar area infeksi.
Pada waktunya, lepuh akan mengeluarkan cairan dan menjadi luka terbuka, yang bisa menyakitkan.
Akhirnya, luka akan mengeras saat mulai sembuh, yang terjadi sekitar satu hingga dua minggu.
Baca Juga: Herpes Genital: Ketahui Gejala, Penyebab, serta Cara Mencegah dan Mengobati Penyakit Kelamin Ini
Gejala herpes oral lainnya dapat meliputi:
Gejala herpes genital lainnya mungkin termasuk:
Setelah wabah awal, wabah berikutnya dapat terjadi pada beberapa orang.
Frekuensi akan berbeda pada setiap penderita herpes simplex.
Namun, biasanya lebih ringan dan terjadi lebih jarang dari waktu ke waktu.
Sebelum wabah, penderitanya mungkin mengalami kesemutan, gatal, atau terbakar di tempat lesi akan muncul.
Wabah berulang dapat dipicu oleh faktor emosional dan fisik seperti stres, cedera, atau menstruasi (pada wanita).
Foto: Apa Penyebab Infeksi Herpes Simplex? (healthline.com)
Virus herpes simplex masuk ke dalam tubuh melalui kulit. Setelah infeksi awal dan timbulnya gejala, virus akan memiliki periode tidak aktif.
Namun, virus tidak akan hilang. Virus akan tetap tidak aktif di sel-sel saraf tubuh.
Selama waktu ini, penderitanya mungkin tidak akan mengalami gejala.
Menurut studi pada 2020 di jurnal Frontiers in Microbiology, virus ini secara berkala dapat aktif kembali dan menyebabkan wabah tambahan.
Banyak orang terpapar HSV-1 saat masih anak-anak, seringkali antara usia 6 bulan dan 3 tahun.
Ada faktor risiko yang lebih spesifik untuk herpes genital. Seseorang mungkin berisiko lebih tinggi jika:
Baca Juga: Benarkah Riwayat Infeksi Menular Seksual Bikin Susah Hamil?
Pada salah satu jenis herpes simplex, ada sejumlah komplikasi potensial, yaitu:
Orang dengan gangguan kekebalan lebih mungkin mengalami gejala parah dan wabah lebih sering.
Infeksi yang lebih parah dapat memicu infeksi otak (ensefalitis) atau infeksi mata (kerititis).
Herpes simplex dapat menimbulkan dampak negatif pada kualitas hidup, jaringan sosial, dan hubungan seksual.
Pada beberapa kasus, infeksi herpes simplex juga dapat menyebabkan herpes neonatus pada bayi baru lahir.
Menurut studi pada 2019 di The Pediatric Infectious Disease Journal, bayi yang tertular dapat mengalami cacat neurologis dan fisik, hingga berakibat fatal pada kematian.
Baca Juga: Waspada! Bayi Bisa Terkena Herpes Hanya Karena Dicium
Foto: Pengobatan untuk Herpes Simplex (medicalnewstoday.com)
Infeksi herpes simplex tidak dapat disembuhkan, tetapi pengobatan tersedia untuk mengurangi jumlah dan lamanya wabah.
Menjalani pengobatan juga dapat menurunkan risiko penularan infeksi ke orang lain.
Obat antivirus seperti asiklovir, valasiklovir, dan famsiklovir, dapat diresepkan.
Selama wabah, strategi perawatan diri juga dapat membantu mengatasi rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Untuk wabah herpes oral dengan luka dingin atau lecet di sekitar mulut, lakukan hal berikut:
Baca Juga: Hati-hati, Sembarangan Pinjam Lipstik Bisa Menularkan Herpes
Sementara itu, perawatan diri untuk wabah herpes genital adalah:
Itulah pembahasan mengenai infeksi herpes simplex. Semoga bermanfaat!
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.