22 Mei 2024

Benarkah Ada Hewan Berkaki Tiga yang Pernah Hidup?

Hewan berkaki tiga bisa muncul sebagai kelainan genetik

Anak-anak yang serba ingin tahu kadang mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan yang tak terduga. Misalnya saja, adakah hewan berkaki tiga di dunia ini?

Ya, hewan-hewan di muka bumi ini kebanyakan berjalan dengan dua kaki, empat kaki, enam kaki, atau bahkan ratusan kaki.

Namun, mengapa tidak ada hewan yang berjalan dengan tiga kaki atau hewan berkaki tiga?

Secara singkat, mungkin saja ada hewan berkaki tiga, kecuali hewan tersebut cacat atau mengalami mutasi genetik.

Yuk, Moms cari tahu fakta mengenai kemungkinan adanya hewan berkaki tiga melalui ulasan berikut ini!

Baca Juga: 8 Hewan Terbesar di Dunia, Ukurannya Bikin Terkejut!

Contoh Hewan Berkaki Tiga

Tracy Thomson, ilmuwan Universitas California dalam penelitiannya yang diterbitkan dalam Journal of Bioessays, mula-mula mempertanyakan tentang hewan berkaki tiga.

Penelitian ini menunjukkan bahwa meski nyaris tidak mungkin ada hewan berkaki tiga, tetapi beberapa hewan telah menggunakan posisi tripod agar bisa beristirahat.

Beberapa hewan yang tampak seperti hewan berkaki tiga antara lain:

1. Meerkat

Meerkat
Foto: Meerkat (Belajarsampaimati.com)

Melansir dari laman Marwell, hewan karnivora kecil yang satu keluarga dengan luwak ini berdiri dengan sikap tegak ditopang ekor.

Hal ini memberikan kesan bahwa mereka tampak memiliki tiga kaki, di mana ekornya seperti kaki ketiganya.

Tak heran, banyak orang menyebutnya sebagai hewan berkaki tiga.

Meskipun ukurannya kecil, mereka memiliki daya tangkap yang luar biasa dan sering kali menjadi pemburu yang efisien di habitat mereka.

Dengan gerakan cepat dan gesit, meerkat mampu menangkap mangsanya dalam sekejap, menjadikan mereka sebagai predator yang tangguh meski ukurannya kecil.

Baca Juga: Serba-serbi Zoophobia, Ketakutan Berlebih Ketika Bertemu Binatang

2. Burung Beo dan Kakaktua

Burung Beo
Foto: Burung Beo (Cermati.com)

Burung beo dan kakatua sering menggunakan gerakan tripod saat mereka istirahat atau disebut sebagai hewan berkaki tiga.

Ini berarti, ketika berada di posisi diam, mereka menopang diri dengan menggunakan kedua kaki dan paruh sebagai pegangan tambahan.

Hal ini memungkinkan mereka untuk menjaga keseimbangan dan bergerak dengan lebih leluasa di atas cabang-cabang pohon atau di dalam kandang.

Dengan menggunakan kombinasi antara kaki dan paruh, burung ini dapat dengan mudah berpindah tempat dan beristirahat, sambil tetap waspada terhadap lingkungan sekitarnya.

Gerakan tripod ini menunjukkan tingkat adaptasi yang luar biasa dari burung beo dan kakatua terhadap lingkungan mereka, memungkinkan mereka untuk hidup dengan efisien di habitat alami.

3. Kanguru

Kanguru
Foto: Kanguru (Livescience.com)

Kanguru dikenal sebagai hewan liar khas Australia yang memiliki kaki panjang, tetapi hewan ini sulit berjalan seperti hewan lain.

Oleh sebab itu, kanguru menggunakan ekor dan kaki depannya untuk bergerak saat merumput.

Dengan menggunakan ekor mereka untuk menjaga keseimbangan dan kaki depan untuk meraih makanan, kanguru mampu bergerak dengan efisien di habitat alami.

Strategi ini memungkinkan mereka untuk menghemat energi saat mencari makan dan memanfaatkan sumber makanan yang tersedia di padang rumput Australia.

Dengan demikian, kanguru telah mengembangkan adaptasi yang unik untuk bertahan hidup di lingkungan yang keras dan bersaing dengan efektif dalam mencari makan.

Baca Juga: Mengenal Ciri dan Karakteristik Hewan Mamalia, dan 15 Contoh Hewannya

Mengapa Tidak Ada Hewan Berkaki Tiga?

Ilustrasi Penelitian Biologi (Orami Photo Stocks)
Foto: Ilustrasi Penelitian Biologi (Orami Photo Stocks)

Ketika begitu banyak hewan menggunakan kuda-kuda tripod untuk bergerak, mengapa tidak ada hewan yang terlahir dengan tiga kaki?

Melansir dari Science Daily, jawabannya mungkin tersembunyi dalam DNA serta cara hewan dan manusia berevolusi.

Thomson pun menjelaskan bahwa hampir seluruh DNA hewan dan manusia memiliki bentuk sepasang atau kode bilateral.

Akibatnya, selalu ada dua sisi untuk segala sesuatunya.

Semua hewan berkembang dari satu sel tunggal, yaitu satu sel telur yang menyatu dengan satu sel sperma ketika dibuahi.

Nantinya, kedua sel itu membelah menjadi dua, dan masing-masing sel baru itu kembali membelah sehingga total menjadi empat, kemudian membelah lagi menjadi delapan, 16, 32, dan seterusnya.

Kelipatan sel yang membelah ini akan berubah menjadi segumpal besar bernama blastocyst.

Bola sel itu nantinya runtuh beberapa kali, layaknya proses melipat kertas origami. Nantinya akan terbentuk bagian kepala, ekor, sisi kiri, dan sisi kanan tubuh.

Kemudian, jadilah embrio. Embrio tumbuh membentuk bagian-bagian tubuh, struktur tulang, hingga pasangan lengan dan kaki.

Serangkaian gen yang disebut hox memberi tahu embrio tadi harus membuat berapa banyak segmen.

Baca Juga: Berbagai Manfaat Serat Tumbuhan untuk Kehidupan Manusia

Hewan berkaki empat akan mengulangi segmen pasangan tungkainya sebanyak satu kali. Hal ini akan...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.