Ibu Menyusui Minum Teh Saat Sahur dan Berbuka Puasa, Benarkah Dapat Mengurangi Produksi ASI?
Masa menyusui adalah momen yang tak terlupakan oleh setiap ibu yang menjalaninya. Inilah waktu terbaik untuk memberikan bekal kepada bayi agar perkembangan dan pertumbuhannya berjalan secara optimal.
Proses menyusui juga dapat meningkatkan keintiman antara ibu dan bayinya dilihat secara psikologis.
Pemberian ASI menjaga sistem kekebalan tubuh bayi, mencegah berbagai infeksi penyakit, serta mencegah terjadinya SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) atau kematian mendadak bayi di bawah usia 1 tahun.
Saat proses menyusui, nyatanya Moms juga dapat melakukan ibadah puasa. Menjalani puasa tidak hanya dilakukan saat momen bulan Ramadan, melainkan banyak bentuk ibadah puasa lainnya, seperti puasa sunnah atau Moms bisa juga suatu waktu menjalani puasa untuk membayar hutang karena terhalang datang bulan.
Baca Juga: Tetap Puasa Saat Hamil, Kenapa Tidak?
Hanya saja, dalam melakukan puasa sambil menyusui, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan.
Ketika bayi masih berusia kurang dari 6 bulan dan sedang menjalani ASI eksklusif, sebaiknya tunda untuk berpuasa karena bayi membutuhkan asupan gizi penuh. Begitu pula ketika bayi sedang sakit atau masih dalam pemulihan, sebaiknya Moms menunda dulu puasanya.
Kekhawatiran terbesar Moms dalam melakukan puasa sambil menyusui adalah takut produksi ASI akan berkurang. Sebenarnya, menurut konselor laktasi bernama dr. Sarah Audia Hasna, puasa tidak memengaruhi produksi ASI.
“Produksi ASI yang melimpah memang menjadi hal yang diharapkan oleh Moms. Cara utama untuk meningkatkan produksi ASI selama puasa adalah melakukan skin to skin contact pada bayi, konsumsi ASI booster, lakukan DBF pada bayi saat di rumah, pastikan pumping setiap malam, dan memastikan asupan nutrisi penuh dengan gizi seimbang,” ujar dr. Sarah saat berbincang-bincang pada Kulwap Orami Community, Kamis (15/5) lalu.
Kunci utama asupan nutrisi seimbang ketika berpuasa adalah Moms tetap makan besar sebanyak 3x, saat buka puasa, sahur, dan menjelang tidur.
Untuk segi makanan, sebaiknya Moms mengonsumsi makanan dengan komposisi tinggi karbohidrat, protein hewani dan nabati, perkaya dengan vitamin dan biji-bijian yang disertai tambahan sayur dan buah.
Sedangkan untuk segi minuman, yang paling terbaik adalah air putih untuk memenuhi cairan tubuh Moms.
Jenis minuman lain, seperti teh dan kopi sebaiknya tidak Moms konsumsi saat buka puasa atau sahur. Kondisi ini dapat berpengaruh pada produksi ASI.
Baca Juga: 7 Makanan Pelancar ASI untuk Ibu Menyusui
“Teh sebagai diuretik, artinya memperbanyak keluarnya urine sehingga saat Moms berpuasa berisiko kurangnya cairan karena dehidrasi. Teh juga mengandung zat tanin yang menghambat penyerapan zat besi yang ditransfer dari ASI,” ungkap dr. Sarah, yang saat ini aktif praktik di Eka Hospital BSD.
Ibu yang memiliki kebiasaan minum teh ketika proses menyusui berisiko mengalami anemia dan kekurangan zat besi.
Hati-hati, karena hal ini juga meningkatkan risiko bayi terkena anemia. Penuhi cairan tubuh Moms agar terhindar dari dehidrasi.
Masalahnya, Moms yang alami dehidrasi, dengan tanda-tanda seperti pusing, mual, berkeringat dingin, sebaiknya segera menghentikan puasa.
Selain itu perhatikan juga keadaan bayi, ya, Moms. Jika bayi menjadi rewel, susah menyusu, frekuensi buang air kecil berkurang, maka pertimbangkan untuk menghentikan puasa terlebih dulu.
Intinya, lakukan puasa jika kesehatan bayi tetap terjaga dengan baik dan tubuh Moms tetap berenergi.
(DG)
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.