Mengenal Iklim Indonesia: Karakteristik, Jenis, dan Dampak
Iklim Indonesia cenderung panas dan lembap sepanjang tahun, atau lebih dikenal dengan iklim tropis.
Selain membuat tanah menjadi subur, banyaknya sinar matahari menjadi daya tarik wisatawan untuk sekadar berjemur menikmati hangatnya udara.
Meskipun sebagian besar beriklim tropis, Indonesia juga memiliki dua iklim lainnya dengan ciri khas tersendiri.
Yuk, pelajari lebih lanjut seputar iklim Indonesia berikut ini!
Baca Juga: 16 Arah Mata Angin dan Posisinya, Moms Wajib Tahu!
Pengertian Iklim
Sebelum mengetahui iklim Indonesia, Moms harus tahu dulu arti iklim.
Beberapa orang mengira iklim dan cuaca adalah yang sama.
Padahal, dari segi durasi waktunya jauh berbeda.
Mengutip buku Iklim di Indonesia milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang cukup lama dan meliputi wilayah yang luas.
Biasanya, dibutuhkan waktu minimal 30 tahun untuk menentukan iklim di suatu wilayah.
Hal ini berbeda dengan cuaca yang terjadi dalam jangka pendek dan bisa diamati setiap hari.
Iklim di dunia dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti suhu dan kelembapan udara, sinar matahari, curah hujan, dan angin.
Secara umum, iklim di dunia terbagi menjadi 4 iklim yang terdiri dari:
- Iklim tropis, dengan 2 musim yakni musim hujan dan musim kemarau
- Iklim subtropis, dengan 4 musim yakni musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin
- Iklim sedang, dengan 2 musim yaitu musim hujan dan musim panas
- Iklim dingin, dengan 2 musim berupa musim panas sebentar, sisanya musim dingin.
Baca Juga: 10 Lagu Paling Sedih untuk Menemani Cuaca Hujan dan Galau
Karakteristik Iklim di Indonesia
Berikut ini penjelasan seputar karakteristik iklim di Indonesia yang menjadikannya berbeda dengan negara-negara lain di dunia.
1. Suhu Udara Tinggi
Indonesia terletak dekat dengan garis Khatulistiwa sehingga suhu udara cenderung tinggi sepanjang tahun.
Rata-rata suhu udara berkisar antara 20-23°C, bahkan di beberapa tempat bisa mencapai 30°C.
2. Tekanan Udara Rendah
Tekanan udara di Indonesia cenderung rendah dan perubahannya terjadi secara perlahan dan beraturan.
3. Intensitas Hujan Tinggi
Indonesia memiliki intensitas hujan yang tinggi, bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan daerah-daerah lain di dunia.
Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
4. Pengaruh Gunung-Gunung
Pulau-pulau besar di Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua memiliki gunung-gunung tinggi.
Hal ini mempengaruhi variasi unsur iklim di setiap wilayahnya.
Jenis Iklim Indonesia
Di Indonesia sendiri, hampir seluruh wilayah termasuk ke dalam iklim tropis.
Artinya, wilayah ini memiliki suhu hangat cenderung panas dan lembap di sepanjang tahun.
Penyebabnya dipengaruhi oleh letak astronomis Indonesia yang berada di garis Khatulistiwa, tepatnya di antara 6° LU-11° LS dan 95° BT-141° BT.
Tingkat kelembapan di Indonesia rata-rata berkisar 65-90%.
Maka itu, perubahan iklim Indonesia banyak dipengaruhi oleh curah hujan dibandingkan tekanan atau suhu udara seperti pada negara lain.
Faktor keberadaan gunung-gunung tinggi di beberapa pulau besar seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua turut memengaruhi iklim Indonesia.
Baca Juga: 9 OOTD Hijab Liburan ala Selebgram Indo, Bisa Jadi Inspirasi
Secara umum, ada 3 jenis iklim Indonesia, yaitu:
1. Iklim Panas (Tropika)
Iklim panas atau tropis adalah iklim yang dimiliki suatu kawasan atau negara yang berada di sekitar garis Khatulistiwa.
Suatu negara dikatakan memiliki iklim tropis jika terletak antara 0°-23° Lintang Utara dan Lintang Selatan.
Tidak banyak negara yang memiliki iklim dimana matahari akan bersinar cerah secara konsisten.
Nah, salah satu negara yang beruntung tersebut adalah Indonesia.
Baca Juga: Mengenal Bioma Tundra, dari Pengertian hingga Jenisnya
Suhu iklim tropis rata-rata berkisar 18°-30° Celsius.
Meski tergolong hangat, suhu tersebut memiliki kelembapan yang tinggi dan banyak curah hujan.
Kondisi yang stabil ini mendukung kehidupan beraneka ragam spesies tumbuhan dan hewan.
Bahkan, sebagian besar keragaman flora dan fauna tak bisa ditemukan di tempat lain.
Hewan-hewan yang hidup di iklim Indonesia yang tropis adalah harimau, monyet, gajah, ikan, dan sebagainya.
Inilah yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu destinasi wisata favorit bagi banyak wisatawan asing.
Selain itu, taraf hujan yang cukup tinggi membuat tanah Indonesia menjadi sangat subur.
Tumbuhan paku, kayu, palem, pisang, hingga kelapa mudah ditanam dan berkembang di Indonesia.
Dampak iklim Indonesia yang tergolong tropis juga menyebabkan negeri ini kaya akan hasil pertanian dan rempah.
Petani bisa menanam atau memanen dengan baik berkat cuaca yang mendukung.
Tak hanya baik untuk pertanian dan perkebunan, kegiatan eksplorasi bahan tambang, ikan, dan pembuatan garam juga bisa berjalan optimal selama iklim tropis.
Baca Juga: Dilabeli Film 18+, Ini Sinopsis Film The Little Hours
2. Iklim Muson atau Iklim Musim
Beda dengan iklim tropis yang ditentukan berdasarkan letak astronomis, iklim Indonesia juga dipengaruhi oleh angin muson.
Karena itulah, jenis iklim ini dinamakan iklim muson atau iklim musim.
Angin muson bertiup bergantian arah setiap 6 bulan sekali sehingga menyebabkan iklim berubah sebanyak 2 kali dalam setahun.
Angin muson terbagi menjadi 2 jenis, yaitu angin muson barat dan angin muson timur.
Akibatnya, Indonesia memiliki dua musim yang berbeda, yaitu musim kemarau dan musim hujan.
Baca Juga: 20 Makanan Khas Jawa Barat yang Enak dan Bikin Ketagihan
Angin muson barat berembus dari arah barat daya atau benua Asia.
Angin ini melewati samudera yang luas dan membawa uap air yang cukup banyak.
Karena angin muson barat inilah, Indonesia mengalami musim hujan.
Biasanya, musim hujan berlangsung dari bulan Oktober sampai bulan April.
Dampak positif iklim Indonesia muson barat adalah tanah menjadi subur dan ketersediaan air turut melimpah.
Manusia dan makhluk hidup lainnya tentu tidak akan kesulitan mencari air saat musim hujan tiba.
Di sisi lain, manusia juga perlu waspada dengan risiko banjir yang bisa terjadi kapan saja.
Ditambah lagi dengan banyaknya benih penyakit dan perkembangbiakan serangga yang umum terjadi pada musim hujan.
Salah satunya adalah demam berdarah atau DBD.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.