24 Mei 2024

6 Jenis-Jenis Bullying serta Dampaknya terhadap Korban

Ada penindasan fisik, relasional, emosional, seksual hingga perundungan siber

5. Penindasan Seksual

Ilustrasi Kekerasan
Foto: Ilustrasi Kekerasan (Freepik.com/doidam10)

Jenis bullying yang satu ini lebih sering dialami anak perempuan daripada anak laki-laki.

Penindasan seksual terdiri dari tindakan berulang, berbahaya, dan memalukan yang menargetkan seseorang secara seksual.

Biasanya si korban menerima ejekan atau julukan yang bernada seksual atau melecehkan.

Misalnya, tubuh anak sudah lebih dewasa dari anak perempuan seusianya.

Termasuk juga pemanggilan nama secara seksual, komentar kasar, gerakan vulgar, sentuhan tanpa diundang, proposisi seksual, dan materi pornografi.

Seorang penindas mungkin membuat komentar kasar tentang penampilan, daya tarik, perkembangan seksual, atau aktivitas seksual teman sebayanya.

Selain itu, sexting juga dapat menyebabkan intimidasi dan penindasan seksual.

Jika seorang gadis mengirim foto dirinya ke pacar, dia mungkin membagikan foto itu secara luas jika mereka putus.

Dia menjadi sasaran intimidasi seksual karena orang-orang mengolok-olok tubuhnya, memanggilnya dengan nama yang kasar, dan membuat komentar vulgar tentang dirinya.

6. Penindasan Secara Emosional

Penindasan secara emosional mengacu pada tindakan nonfisik yang bertujuan untuk merusak status sosial atau reputasi orang lain.

Perundungan sosial ini terjadi ketika mencoba untuk meningkatkan status sosialnya sendiri.

Penindasan secara emosional ditandai dengan verbalisasi yang kejam dan manipulatif.

Berbagai bentuk penindasan secara emosional dapat digunakan untuk merusak reputasi atau status sosial seseorang.

Melansir dari Study.com, beberapa contohnya seperti:

  • Bergosip, merupakan tindakan dengan membicarakan seseorang di belakang mereka.
  • Mengejek, merupakan tindakan menghina atau mengkritik orang lain untuk membuatnya terlihat buruk.

Baca Juga: 11 Cara Mencegah dan Menghentikan Anak Jadi Pembully

Tipe-Tipe Penindas

Wanita Menangis Keras
Foto: Wanita Menangis Keras (Freepik.com/cookie-studio)

Penindas memiliki gaya, kepribadian, tujuan, dan perilaku yang berbeda-beda.

Motivasi mereka melakukan tindakan bullying tentunya bervariasi.

Sehingga para penindas tersebut dapat dibagi dalam beberapa kategori, seperti:

1. Pernah Menjadi Korban Penindasan

Tampaknya, seseorang yang pernah menjadi korban bully juga bisa menjadi seseorang yang hobi menindas orang lain.

Mereka sering kali dapat menggertak orang lain yang lebih lemah dari mereka.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan kembali rasa kekuasaan dan kendali dalam hidup mereka.

Penindasan mereka adalah cara untuk membalas rasa sakit yang mereka rasakan.

Bisa juga penindas tipe ini pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga atau mengalami pelecehan dari orang terdekatnya.

Kebanyakan tipe ini merupakan seseorang yang penyendiri yang menambah rasa ketidakberdayaan dan kemarahan yang mereka rasakan.

Baca Juga: Victim Blaming, Sikap yang Menyudutkan Korban Kekerasan

2. Penindas yang Populer

Penindas jenis ini merupakan orang-orang populer yang memiliki ego tinggi.

Mereka memiliki kepercayaan diri yang tinggi sehingga sering merendahkan orang lain.

Biasanya tipe ini memiliki kelompok yang merasa seperti mereka adalah penguasa sekolah.

Penindas seperti ini biasanya memiliki privilege seperti popularitas, pendidikan, atau status sosial ekonomi.

3. Tipe yang Melakukan Penindasan untuk Kesenangan

Penindas tipe ini sering kali tidak dapat merasakan empati terhadap orang lain.

Mereka akan tampak dingin, tidak berperasaan, dan tidak menunjukkan adanya penyesalan atas apa yang mereka lakukan terhadap orang lain.

Meskipun tipe ini kurang umum dibandingkan jenis penindas lainnya, namun bisa dianggap sebagai tipe yang paling berbahaya.

Hal ini sebab mereka dapat menindas orang lain hanya untuk kesenangan semata.

Ada kemungkinan tipe ini memiliki masalah psikologis yang mendalam dan perlu ditangani oleh seorang profesional.

Jenis-jenis bullying di atas dapat memicu trauma dan dampak serius pada individu, baik mental...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.