24 Juli 2023

Bisakah Kaki Bayi Melepuh Usai Cek Hipotiroid Kongenital?

Mengapa hal tersebut bisa terjadi, ya?
Bisakah Kaki Bayi Melepuh Usai Cek Hipotiroid Kongenital?

Apabila hasilnya positif, bayi harus segera diobati sebelum usianya 1 bulan agar terhindar dari kecacatan, gangguan tumbuh kembang, keterbelakangan mental dan kognitif.

Sebagai tambahan informasi, hipotiroid adalah kondisi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup.

Kondisi ini bisa mengganggu detak jantung, suhu tubuh, hingga seluruh metabolisme tubuh. Maka, penting untuk melakukan SHK saat bayi baru lahir, Moms.

Baca Juga: Moms, Kenali Penyebab dan Bahaya pada Kaki Bayi Bengkok

Penyebab Hipotiroid pada Anak

Kaki Bayi Melepuh
Foto: Kaki Bayi Melepuh (Pexels.com)

Program SHK yang dijelaskan sebelumnya pada dasarnya bertujuan baik, agar mencegah dan menghindari bayi dari kecacatan, gangguan tumbuh kembang, keterbelakangan mental dan kognitif.

Hipotiroid sendiri merupakan kondisi ketika kelenjar tiroid tidak dapat menghasilkan hormon tiroid yang cukup.

Kondisi tersebut tentu saja dapat mengganggu detak jantung, suhu tubuh, hingga metabolisme bayi. Maka dari itu, program SHK menjadi penting dilakukan.

Ada beberapa penyebab atau pemicu hipotiroid pada anak, Moms wajib mengetahui penyebabnya. Berikut ini di antaranya yang diduga sebagai penyebabnya dilansir dari Alodokter:

1. Riwayat Keluarga

Penyebab pertama dan yang paling umum yaitu keluarga yang memiliki riwayat keluarga.

Adanya riwayat keluarga yang menderita hipotiroid, seperti orang tua, hingga kakek atau nenek.

Hal tersebut dapat meningkatkan risiko keturunannya untuk mengalami kondisi yang sama pada saat lahir dan tumbuh kembang.

2. Kekurangan Asupan Yodium

Penyebab atau pemicu selanjutnya yaitu akibat kekurangan asupan yodium. Kadar yodium dalam tubuh anak sangat penting.

Anak atau bayi yang memiliki kadar yodium yang rendah disebabkan oleh asupan yodium yang kurang. Hal ini dapat berisiko menyebabkan hipotiroid.

Karena kurangnya asupan yodium dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid itu sendiri.

3. Konsumsi Obat-obatan Tertentu

Mengonsumsi beberapa jenis obat, seperti litium, amiodarone dan thalidomide, bisa membuat kelenjar tiroid pada anak tidak bekerja secara optimal.

Hal tersebut tentu saja akan semakin meningkatkan risiko terjadinya hipotiroid pada anak.

Sebagai orang tua, tentu Moms harus sangat berhati-hati. Kejadian yang dialami bayi di Medan yang disampaikan di atas, bisa jadi pelajaran penting.

Moms juga harus tahu bahwa gejala hipotiroid kongenital bisa muncul berbeda-beda. Adapun gejala-gejala yang muncul sebagai berikut:

  • Anak enggan minum ASI.
  • Bagian kulit anak yang terasa dingin.
  • Suara tangisan anak serak.
  • Anak mengalami sembelit atau sulit buang air besar.
  • Lidah anak membesar.
  • Anak atau bayi menderita penyakit kuning atau jaundice.
  • Hernia umbilikalis.

Gejala lain yang dialami oleh anak-anak yang menderita hipotiroid adalah:

  • Wajah anak terlihat bengkak.
  • Kelopak mata anak yang terlihat turun.
  • Anak mengalami rambut rontok.
  • Kulit anak cenderung kering.
  • Terlambat bicara dan suara lebih serak.
  • Keterlambatan pertumbuhan.
  • Keterlambatan pertumbuhan gigi permanen.
  • Peningkatan berat badan.
  • Detak jantung lebih lambat.

Itulah informasi seputar kaki bayi di Medan melepuh dan informasi SHK yang bisa Moms ketahui.

  • https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220831/2641015/kemenkes-relaunching-skrining-hipotiroid-kongenital-untuk-kurangi-risiko-kecacatan-pada-anak/#:~:text=Skrining%20Hipotiroid%20Kongenital%20(SHK)%20adalah,dan%20bayi%20yang%20bukan%20penderita.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb