12 April 2024

10 Penyebab Keluar Darah setelah Berhubungan Seks, Simak!

Harus segera ke dokter karena bisa jadi tanda bahaya, Moms
10 Penyebab Keluar Darah setelah Berhubungan Seks, Simak!

9. Atrofi Vagina

Melansir StatPearls Journal, atrofi vagina adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan peradangan, kering, dan penipisan dinding vagina.

Keadaan ini dapat menimbulkan masalah pada vagina atau saluran kemih.

Pada tahap awal, atrofi vagina umumnya tidak menimbulkan gejala apa pun atau hanya gejala ringan, seperti vagina yang kurang basah saat bercinta.

Namun, lambat laun kondisi ini bisa menimbulkan gejala yang lebih parah, misalnya iritasi vagina berulang.

Hal ini bisa membuat vagina terasa sakit saat berhubungan seksual.

10. Penyebab Lainnya

Menstruasi setelah berhubungan seks juga bisa menjadi faktor penyebab keluar darah setelah berhubungan seks.

Namun penyebab lainnya selain beberapa faktor penyebab di atas, adalah sebagai berikut:

  • Kurangnya cairan lubrikasi
  • Luka genital akibat infeksi menular seksual, seperti herpes atau sifilis
  • Cedera pada lapisan rahim
  • Vaginitis. Peradangan pada vagina bisa disebabkan oleh infeksi

Untuk memastikan penyebab keluar darah setelah berhubungan, sebaiknya Moms memeriksakan diri ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan.

Mengenai nyeri atau tidaknya sangat tergantung dari beratnya kondisi gangguan tersebut.

Bila ringan maka umumnya nyeri tidak terlalu begitu dirasakan.

Oleh sebab itu sebaiknya tetap periksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebab keluhan tersebut.

Baca Juga: 7 Penyebab Kedutan Lengan Kanan Menurut Medis, Bisa Jadi Tanda Distonia, Lho!

Faktor Risiko Keluar Darah setelah Berhubungan

Ilustrasi Seksual
Foto: Ilustrasi Seksual (Orami Photo Stock)

Moms mungkin memiliki peluang lebih tinggi untuk mengalami perdarahan setelah berhubungan seks jika Moms memiliki kondisi berikut:

  • Infeksi vagina atau menular seksual (PMS)

Infeksi ini dapat menyebabkan peradangan dan iritasi pada vagina dan serviks, yang dapat menyebabkan pendarahan setelah berhubungan seks.

Beberapa PMS umum yang dapat menyebabkan pendarahan setelah berhubungan seks termasuk gonore, klamidia, dan trikomoniasis.

  • Ketidakseimbangan hormon

Fluktuasi kadar hormon, seperti yang terjadi selama perimenopause atau menyusui, dapat menyebabkan pendarahan setelah berhubungan seks.

  • Kondisi medis tertentu

Kondisi medis tertentu, seperti kanker serviks, kanker endometrium, dan polip rahim, dapat menyebabkan pendarahan setelah berhubungan seks.

  • Penggunaan obat-obatan tertentu

Obat-obatan tertentu, seperti aspirin, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dan obat pengencer darah, dapat meningkatkan risiko pendarahan setelah berhubungan seks.

  • Menderita kanker serviks, vagina, atau rahim

Menderita kanker serviks, vagina, atau rahim meningkatkan risiko perdarahan setelah berhubungan seksual.

Hal ini karena jaringan yang sensitif mungkin sudah terganggu atau teriritasi oleh kanker tersebut, sehingga rentan terhadap perdarahan.

  • Punya bayi belum lama ini atau sedang menyusui

Wanita yang baru saja melahirkan atau sedang menyusui mungkin juga lebih rentan terhadap perdarahan setelah berhubungan seksual.

Ini karena jaringan vagina dan leher rahim masih dalam proses penyembuhan setelah proses persalinan.

Baca Juga: Pelecehan di Media Sosial: Sanksi Hukum Hingga Mengatasinya

Jika Moms mengalami perdarahan kecil sesekali, kemungkinan besar semuanya tidak perlu dikhawatirkan dan baik-baik saja.

Tetapi satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti adalah menemui dokter untuk melakukan pemeriksaan fisik.

Jika perdarahan terjadi tepat sebelum Moms mendapatkan jadwal menstruasi atau dalam beberapa hari setelah itu berakhir dan tidak terjadi lagi, Moms dapat menunda untuk membuat janji temu dengan dokter.

Moms juga bisa menunda jika baru saja menjalani pemeriksaan panggul dan pap smear dan mendapat laporan kesehatan yang bersih.

Dalam semua kasus lain atau jika Moms hanya khawatir, yang terbaik adalah memeriksakan diri untuk menyingkirkan infeksi atau hal yang lebih serius.

Perawatan Keluar Darah setelah Berhubungan

Ilustrasi Darah
Foto: Ilustrasi Darah (pexels.com/Cliff Booth)

Pengobatan harus disesuaikan dengan penyebab dari keluar darah setelah berbuhungan, ya Moms.

Jadi, pastikan sebelum mengobati secara mandiri, Moms sudah berkunjung ke dokter terlebih dahulu agar pengobatannya tepat sasaran.

Namun beberapa hal yang bisa Moms lakukan untuk mengobatinya adalah:

  • Konsultasi dengan Profesional Medis

Langkah pertama yang penting adalah berkonsultasi dengan dokter atau profesional medis untuk menentukan penyebab perdarahan.

Diagnosis yang tepat akan membantu dalam menentukan perawatan yang sesuai.

  • Penggunaan Pelumas

Jika perdarahan disebabkan oleh kurangnya pelumasan alami atau gesekan yang berlebihan, penggunaan pelumas dapat membantu mengurangi gesekan dan iritasi pada jaringan vagina.

Pilihlah pelumas berbasis air untuk menghindari reaksi alergi atau iritasi tambahan.

  • Hindari Produk Douching

Menghindari penggunaan produk douche sangat penting karena dapat mengganggu keseimbangan pH alami vagina dan menyebabkan iritasi atau luka pada jaringan vagina, yang dapat memperburuk perdarahan.

  • Pengobatan Infeksi

Jika perdarahan disebabkan oleh infeksi, seperti infeksi menular seksual, pengobatan dengan antibiotik atau obat antijamur mungkin diperlukan.

Penting untuk menjalani pengobatan penuh sesuai dengan petunjuk dokter.

  • Perawatan Kesehatan Seksual

Menjaga kebersihan dan kesehatan seksual secara umum juga penting.

Ini termasuk menjaga kebersihan area genital, menghindari penetrasi vagina yang terlalu keras atau tidak nyaman, dan menggunakan kondom saat berhubungan seksual untuk mencegah penularan infeksi menular seksual.

  • Pengobatan Kondisi Medis Serius

Jika perdarahan disebabkan oleh kondisi medis yang lebih serius, seperti kanker serviks, vagina, atau rahim, perawatan akan disesuaikan dengan jenis dan tingkat keparahan kondisi tersebut.

Ini mungkin melibatkan prosedur medis, kemoterapi, atau radioterapi, tergantung pada kasusnya.

Terapi estrogen dapat menjadi pilihan perawatan untuk keluar darah setelah berhubungan seksual,...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb