03 Juni 2024

Tanda-Tanda Kiamat Sugra, Termasuk Marak Bencana Alam!

Pahami apa saja contohnya

Kiamat sugra dan kiamat kubra adalah jenis kiamat yang harus diketahui.

Karena mengetahui dan mempercayai hari kiamat termasuk ke dalam rukun iman.

Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:

وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ

"Wa annas-sā'ata ātiyatul lā raiba fīhā wa annallāha yab'aṡu man fil-qubụr."

Artinya: “Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur,” (QS Al Hajj: 7).

Belakangan ini, banyaknya fenomena alam mengingatkan umat Islam ke dalam tanda datangnya kiamat.

Selain bencana alam, berbagai peristiwa memilukan yang menimpa masyarakat, seperti pembunuhan, korupsi, maupun bentuk kejahatan lainnya didentikkan dengan kiamat.

Benarkah demikian? Ini penjelasan lengkapnya.

Baca Juga: 8 Cara Menjadi Istri Sholehah dalam Islam, Yuk Praktikan!

Memahami Kiamat Dalam Islam

Ilustrasi Kiamat
Foto: Ilustrasi Kiamat (Freepik.com/sebdeck)

Meskipun waktu kedatangan kiamat hanya Allah SWT saja yang mengetahuinya, akan tetapi sebagai seorang mukmin yang baik seseorang harus selalu meyakini bahwa hari akhir (kiamat) pasti akan tiba.

Karena kiamat juga termasuk ke dalam rukun iman yang kelima.

Mengenai hal ini, Allah SWT berfirman:

فَهَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا السَّاعَةَ أَنْ تَأْتِيَهُمْ بَغْتَةً فَقَدْ جَاءَ أَشْرَاطُهَا فَأَنَّى لَهُمْ إِذَا جَاءَتْهُمْ ذِكْرَاهُم

"Fa hal yanẓurụna illas-sā'ata an ta`tiyahum bagtah, fa qad jā`a asyrāṭuhā, fa annā lahum iżā jā`at-hum żikrāhum."

Artinya: “Tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya.

Maka Apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila kiamat sudah datang?” (QS Muhammad: 18).

Usim Research Repository mengemukakan bahwa hari kebangkitan atau kiamat adalah hari ketakutan bagi setiap orang yang beriman pada rukun iman yang kelima.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa dalam Al-Qur'an terdapat berbagai jenis gaya bahasa dan perumpamaan untuk menggambarkan hari kiamat.

Misalnya seperti kehancuran total alam semesta dengan penggunaan tashbih mujmal, tashbih baligh dan sebagainya.

Dalam ilmu aqidah, kiamat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kiamat sugra atau kiamat kecil, dan juga kiamat kubra atau kiamat besar.

Baca Juga: Doa dan Amalan Maulid Nabi Muhammad SAW, Yuk Lafalkan Moms!

Pengertian Kiamat Sugra

Berdoa
Foto: Berdoa (Freepik.com/faizaminudin)

Kiamat sugra, yang juga dikenal sebagai kiamat kecil, adalah serangkaian peristiwa yang secara rutin terjadi dalam kehidupan sehari-hari, yang memberikan gambaran tentang kerentanan dan kefanaan dunia ini.

Peristiwa-peristiwa ini mencakup berbagai bentuk bencana alam seperti gempa bumi, banjir, atau letusan gunung berapi, serta kejadian-kejadian seperti kematian individu yang mengingatkan pada kesementaraan kehidupan manusia.

Kiamat sugra sering kali dipandang sebagai pengingat atau peringatan.

Kehadirannya dalam kehidupan sehari-hari bertujuan untuk memotivasi manusia agar selalu mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dalam konteks ini, kiamat sugra memiliki fungsi esensial dalam mendidik dan membimbing umat manusia.

Setiap kali bencana atau musibah terjadi, biasanya manusia akan merenungkan makna hidup dan kematian, yang mendorong introspeksi spiritual dan memperkuat keimanan kepada Sang Pencipta.

Lebih lanjut, kejadian-kejadian dalam kiamat sugra sering diinterpretasikan sebagai tanda-tanda yang harus diperhatikan.

Kejadian ini memberikan peluang bagi kita untuk merefleksikan perilaku dan keputusan, mengkaji ulang prioritas hidup, serta memperbaiki hubungan dengan Allah dan sesama.

Dalam konteks agama Islam, kiamat sugra tidak hanya dianggap sebagai rangkaian kejadian yang terjadi secara kebetulan, tetapi juga sebagai aspek dari rencana ilahi yang dirancang untuk menguji dan membersihkan jiwa.

Baca Juga: Puasa Arafah di Bulan Dzulhijjah: Niat dan Keutamaannya!

Tanda-Tanda Kiamat Sugra

Tanah Retak
Foto: Tanah Retak (Freepik.com/wirestock)

Beberapa contoh dari tanda-tanda terjadinya kiamat sugra atau kiamat kecil adalah:

1. Wanita Berpakaian Tapi Telanjang

Salah satu tanda-tanda terjadinya kiamat sugra adalah mulai tampak wanita yang berpakaian namun seperti telanjang.

Pakaian yang mereka kenakan begitu kecil dan ketat sehingga menampilkan lekuk tubuhnya.

Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda,
حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا.

Artinya: "Ada dua macam penduduk neraka yang belum pernah ku lihat.

Yaitu orang-orang yang membawa cemeti seperti ekor sapi yang mereka gunakan untuk mencabuki manusia dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang,

Yang bergoyang dan membuat orang lain bergoyang, kepala mereka seperti punuk unta yang miring.

Mereka tidak masuk surga dan tidak mencium baunya, padahal bau surga itu bisa  dicium dari jarak perjalanan sekian dan sekian," (HR. Muslim, Al-Libas waz-Zinah).

Baca Juga: Yajuj Majuj, Makhluk Allah SWT yang Menjadi Pertanda Kiamat

2. Semakin Tersebarnya Kebodohan dalam Kehidupan

Tanda kiamat sugra lain adalah wafatnya para ulama dan meluasnya kebodohan.

Dicabutnya ilmu terjadi dengan diwafatkannya para ulama.

Dijelaskan dalam hadis dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash Radhiyallahu anhuma, beliau berkata,

“Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللهَ لاَ يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِبَادِ، وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّـى إِذَا لَمْ يَبْقَ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالاً فَسُئِلُوا، فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا.

Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu sekaligus dari para hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan mewafatkan para ulama.

Sehingga ketika tidak tersisa lagi seorang alim, maka manusia akan menjadikan orang-orang bodoh sebagai pemimpin.

Lalu mereka ditanya, kemudian mereka akan memberikan fatwa tanpa ilmu, maka mereka sesat lagi menyesatkan orang lain."

Selain itu, dijelaskan dalam ash-Shahiihain dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, beliau berkata,

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ.

Artinya: "Di antara tanda-tanda Kiamat adalah hilangnya ilmu dan tersebarnya kebodohan.”

Tidak hanya itu, Al-Bukhari meriwayatkan dari Syaqiq, beliau berkata,

"Aku pernah bersama ‘Abdullah dan Abu Musa, keduanya berkata, ‘Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ لأَيَّامًا يَنْزِلُ فِيهَا الْجَهْلُ وَيُرْفَعُ فِيهَا الْعِلْمُ.

Artinya: "Sesungguhnya menjelang datangnya hari Kiamat akan ada beberapa hari di mana kebodohan turun dan ilmu dihilangkan."

Rasul juga pernah mengatakan bahwa riba yang semakin meluas merupakan salah satu tanda kiamat sugra...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.