
Moms, ada begitu banyak tipe kecerdasan yang dimiliki anak. Salah satunya, kinestetik.
Sama seperti namanya, anak dengan kecerdasan kinestetik memiliki kemampuan memproses informasi secara fisik, lewat gerakan tangan, tubuh, ekspresi, juga kontrol.
Tentunya, anak dengan kecerdasan kinestetik memiliki kelihaian bergerak lebih daripada anak lain.
Lingkungan kelas yang dirancang agar anak-anaknya duduk diam dan harus berkonsentrasi di kelas, bisa jadi merupakan hambatan bagi anak dengan kecerdasan kinestetik, lho!
Namun sayangnya, anak-anak yang kurang bisa berhasil belajar di ruang kelas seperti ini seringnya diberi label hiperaktif, ADD, atau ADHD.
Lalu bagaimana ciri-ciri lainnya dari anak dengan kecerdasan kinestetik? Serta bagaimana cara memperlakukannya?
Berikut ini adalah penjelasannya. Semoga bermanfaat ya, Moms!
Baca Juga: Bagaimana Cara Agar Anak Memiliki Kecerdasan Emosional?
Foto: children-running-in-park-537632931-5c49f59d46e0fb00016e2ad6.jpg (verywellfamily.com)
Foto: Orami Photo Stock
Jika dibandingkan dengan kecerdasan lainnya, kecerdasan kinestetik termasuk salah satu yang paling mudah dikenali.
Mealansir Journal of Studies in Education, beberapa ciri anak dengan kecerdasan kinestetik adalah:
Si keil dengan kecerdasan kinestetik sangat menikmati aktivitas yang mengharuskan mereka banyak bergerak.
Berolahraga, menari, atau gerakan-gerakan kreatif lainnya, sudah pasti menjadi aktivitas favoritnya.
Saat sedang mengobservasi lingkungannya, anak dengan kecerdasan kinestetik tidak ragu menyentuh objek yang membuatnya penasaran.
Anak dengan kecerdasan kinestetik juga memiliki kemampuan motorik kasar yang sangat baik.
Dalam proses pembelajaran mereka, anak-anak dengan kecerdasan kinestetik tak akan ragu berkontak langsung dengan sesuatu di sekitarnya.
Baca Juga: Tak Hanya Cerdas Akademik, Moms Perlu Kenali 8 Jenis Kecerdasan Anak Lainnya
Ada anak yang suka membaca buku berjam-jam, namun ada yang tidak.
Anak dengan kecerdasan kinestetik juga lebih memilih mencoba hal baru secara langsung ketimbang menyimaknya hanya lewat buku.
Selain itu, anak-anak dengan kecerdasan kinestetik juga tertarik dengan interaksi bersama komputer atau keyboard ketimbang sekadar membaca.
Ciri-ciri lain anak dengan kecerdasan kinestetik adalah gemar bereksperimen, berakting, melakukan demonstrasi, hingga bermain adu peran atau role play.
Eksperimen dan penelitian di laboratorium bisa jadi aktivitas yang sangat menarik bagi mereka.
Baca Juga: Menyenangkan dan Edukatif, Ini 4 Aktivitas Untuk Melatih Kecerdasan Visual Spasial Balita
Kelebihan dan ciri-ciri lain dari anak dengan kecerdasan kinestetik adalah memiliki koordinasi gerakan yang sangat baik.
Itu sebabnya mereka bisa sangat berprestasi dalam bidang yang mengharuskan banyak gerakan fisik seperti berolahraga.
Mengutip Child First, anak dengan kecerdasan kinestetik lebih menyukai cara belajar dengan melibatkan indera peraba atau sensory teaching.
Moms bisa memakai lego, kotak karton, kaleng, atau bentuk bangun ruang lainnya untuk membantu mereka memvisualisasikan soal matematika.
Gunakan pula benda-benda yang tersedia di rumah untuk membantu mereka menyusun kalimat.
Mereka juga akan semakin antusias jika belajar melibatkan aktivitas fisik dan tidak selalu duduk.
Baca Juga: Tingkatkan Kemampuan Menulis Anak dengan 5 Aktivitas Ini
Foto: children-sitting-down-on-the-floor-playing-with-lego-blocks-3661454.jpg
Foto: Orami Photo Stock
Melansir Public School Review, anak-anak dengan kecerdasan kinestetik cenderung menggambarkan bahwa pikiran mereka bekerja lebih efektif ketika mereka terlibat dalam aktivitas fisik.
Menurut para ahli, setiap anak cenderung menunjukkan bentuk "gaya belajar" tertentu.
Misalnya, beberapa siswa adalah pembelajar auditori, di mana jenis anak-anak ini belajar paling baik dari instruksi lisan dan perintah verbal.
Siswa lain adalah pembelajar visual, yang menemukan manfaat terbesar dari gambar, bagan, atau bentuk lain dari struktur berbasis penglihatan.
Menurut Center for Kinesthetic Education (CKE), anak yang menunjukkan tanda-tanda kebutuhan kinestetik yang kuat sering mendapat manfaat dari kegiatan belajar yang dinamis.
Moms dan sekolahnya bisa mendukung anak dengan kecerdasan kinestetik melalui:
Jika Moms memiliki anak dengan kecerdasan kinestetik, maka jangan ragu mengikutkan mereka pada aktivitas fisik yang menyenangkan.
Dibanding anak lain yang masih ragu mencoba sesuatu yang baru, anak kinestetik akan dengan senang hati mencoba apapun, bahkan yang menantang sekalipun.
Jadi, orangtua bisa memanfaatkan banyaknya organisasi atau kegiatan yang berbau fisik seperti camping, hiking, bersepeda, berenang, dan banyak lagi.
Menurut ahli, selain aktivitas fisik anak dengan kecerdasan kinestetik juga sangat menikmati eksperimen membuat hal baru.
Mereka bisa betah melakukan eksperimen selama berjam-jam tanpa kekurangan antusiasmenya. Perkenalkan ilmu baru kepada mereka lewat eksperimen yang menarik.
Baca Juga: Ajak Anak Belajar Sains Lewat 3 Permainan Ini
Sebisa mungkin, cari sekolah yang mendukung aktivitas anak dengan kecerdasan kinestetik.
Contohnya sekolah alam yang mengakomodasi aktivitas fisik anak dengan rangkaian pelajaran yang tidak membosankan.
Sebisa mungkin, anak juga perlu pelajaran dengan jeda sehingga ia tidak merasa jenuh.
Jangan kehabisan ide untuk membuat permainan kreatif untuk anak-anak dengan kecerdasan kinestetik.
Perbanyak permainan yang melibatkan karpet, sandpaper, balok, cubes, atau tanah liat yang mengharuskan anak menyentuh langsung permainan yang digunakan.
Baca Juga: Ini Manfaat Mengajarkan Anak Peduli Lingkungan Sejak Dini
Saat anak kesal, sisihkan pekerjaan rumahnya. Putuskan bersama anak, jumlah waktu yang dibutuhkan untuk beristirahat dan melakukan relaksasi.
Moms bisa membantu untuk mengatur pengerjaan rumahnya berdasarkan skala prioritas dan bantu ia untuk fokus pada satu pekerjaan di satu waktu.
Sementara saat di sekolah, ajari anak untuk menggunakan teknik relaksasi serta penarikan napas panjang untuk membantu agar tetap fokus saat ia mengerjakan tugas.
Foto: grandparents-grandchildren.jpg
Foto: Orami Photo Sock
Sebelum bertemu dengan guru di sekolah, orang tua dapat mempelajari lebih lanjut tentang kegiatan pembelajaran kinestetik tertentu yang direkomendasikan oleh para ahli.
Ini juga bisa membantu guru untuk memahami kebutuhan dari anak kinestetik. Moms dan Dads bisa memberikan pertanyaan berupa:
Dengan secara aktif mencari informasi dari guru anak, orang tua dapat membangun pemahaman yang lebih kuat tentang metode yang digunakan untuk pengajaran sekolah anak mereka.
Akibatnya, jika anak kinestetik mengalami kesulitan, orangtua dapat lebih aktif menilai kebutuhan perkembangan anak.
Baca Juga: Mengenal Pola Asuh Hyper Parenting Dan Dampaknya Bagi Anak
Itu dia Moms informasi seputar anak yang memiliki kecerdasan kinestetik.
Anak yang aktif belum tentu hiperaktif atau mengalami ADHD ya, Moms. Ada baiknya untuk konsultasikan juga dengan spesialis anak.