27 Februari 2023

Ragam Fakta Unik Kura-kura dan Cara Memeliharanya di Rumah

Sangat penting untuk memahami kura-kura sebelum akhirnya memutuskan untuk memeliharanya

Apakah Moms sedang berpikir untuk memberikan peliharaan untuk Si Kecil guna melatih tanggung jawab mereka? Jika iya, mungkin kura-kura sempat terlintas di pikiran Moms.

Jika Moms tidak ingin repot mengurus hewan peliharaan, salah satu yang bisa Moms coba pertimbangkan untuk dijadikan peliharaan memang kura-kura.

Reptil satu ini adalah hewan peliharaan yang populer bagi banyak orang karena mereka pendiam, lucu (terutama saat masih tukik), dan tidak merontokkan bulu.

Lalu, hewan yang mirip dengan penyu ini juga bisa hidup sangat lama (berkisar antara 50 sampai 100 tahun).

Jika Moms hendak memeliharanya sebagai hewan peliharaan, bersiaplah untuk memberikan perawatan seumur hidup.

Kemudian, pertimbangkan bahwa hewan peliharaan ini mungkin hidup lebih lama dari Moms atau anak kelak.

Sebelum memutuskan untuk memelihara kura-kura, ketahui dulu beberapa fakta kura-kura berikut ini yuk, Moms!

Baca Juga: 6 Hewan Peliharaan yang Aman untuk Anak

Fakta Kura-kura dan Cara Memeliharanya di Rumah

Fakta Kura-Kura dan Cara Memeliharanya di Rumah
Foto: Fakta Kura-Kura dan Cara Memeliharanya di Rumah (Orami Photo Stock)

Mengutip The Spruce Pets, ada beberapa hal yang perlu Moms ketahui mengenai kura-kura sebelum akhirnya memutuskan untuk menjadikannya peliharaan di rumah.

1. Perilaku dan Temperamen Kura-kura

Kebanyakan kura-kura jinak dan cenderung pemalu. Namun, mereka cenderung tidak bisa akur jika dua jantan dimasukkan ke dalam satu kandang.

Penempatan seperti ini sangat tidak disarankan, pasalnya, dua kura-kura jantan bisa menjadi agresif satu sama lain dan menyerang satu sama lain.

Bahkan, perkelahian di antara mereka terkadang bisa mengakibatkan cedera serius.

Sayangnya, kebanyakan kura-kura terlalu besar untuk dipegang saat dewasa, dan disarankan untuk tidak memegangnya terlalu sering saat mereka lebih kecil.

Pasalnya ini dapat menyebabkan kura-kura stres, yang seringkali berujung pada penyakit jika situasi stres tersebut terus berlanjut.

Kelemahan terbesar kura-kura peliharaan bagi kebanyakan orang adalah umurnya yang panjang.

Kura-kura yang lebih besar, seperti sulcata, dapat hidup lebih dari 70 tahun, jadi Moms juga harus memiliki rencana untuk merawat kura-kura peliharaan di usia tua mereka.

2. Kandang yang Cocok untuk Kura-kura

Banyak spesies kura-kura berukuran cukup besar dan membutuhkan kandang berukuran layak, dan sebaiknya diletakkan di luar ruangan.

Karena pengaturan kandang yang disukai ini, hewan peliharaan ini paling cocok untuk daerah dengan iklim yang lebih sejuk.

Bergantung pada suhu tempat asal kura-kura dan area tempat tinggal, mungkin perlu membawa hewan ini ke dalam ruangan semalaman atau selama cuaca dingin.

Pada hewan yang lebih besar dan membuatkannya kandang dalam ruangan bisa menjadi tantangan besar.

Beberapa spesies juga perlu hibernasi untuk mencegahnya mengalami stres sehingga mereka membutuhkan kondisi lingkungan khusus

Saat membuat kandang luar ruangan, Moms harus memastikannya kuat dan memasang pagar hingga ke bawah tanah, ini karena beberapa kura-kura gemar menggali.

Hewan ini cukup kuat, terutama yang lebih besar, dan kandang yang tipis tidak akan menahannya untuk waktu yang lama.

Beberapa kura-kura juga memanjat dengan sangat baik sehingga mereka mungkin membutuhkan kandang beratap.

Juga sangat penting untuk memastikan kandang tersebut mencegah predator (termasuk anjing) masuk. Pastikan tidak ada bahaya di kandang, termasuk tanaman beracun.

Sediakan air yang dangkal saja, tidak ada benda tajam, dan jangan sampai ada benda kecil berbahaya yang dapat dimakan atau tertelan secara tidak sengaja.

Selain itu, kebiasaan hewan ini yang gemar memanjat juga bisa mengakibatkan mereka terjungkal dan menjadi sesuatu yang harus dihindari.

Sebagian besar kura-kura peliharaan juga membutuhkan tempat berlindung di luar ruangan seperti rumah anjing.

Baca Juga: 6 Artis yang Hobi Pelihara Binatang, Mulai dari Kucing Hingga Harimau!

Kura-kura Brazil Kecil
Foto: Kura-kura Brazil Kecil (istockphoto.com)

3. Kebutuhan Makanan dan Air untuk Kura-kura

Kura-kura dapat menjadi hewan peliharaan yang menarik meskipun cukup menantang karena ukuran dan kebiasaan makannya.

Makanannya bervariasi berdasarkan spesies, tetapi semua kura-kura peliharaan membutuhkan makanan yang cukup beragam dengan porsi yang perlu diperhatikan.

Terutama pada jumlah serat serta keseimbangan kalsium dan fosfor di makanan mereka.

Beberapa spesies memiliki nafsu makan yang terbilang rakus dan juga membutuhkan makanan dalam jumlah besar.

Sebelum memutuskan untuk memeliharanya, Moms harus memikirkan soal waktu penyiapan makanan sehari-hari dan biaya yang terkait dengan jumlah makanan yang dimakan.

Mengutip Pisces Pets Emporium, Moms perlu memberi makan makanan harian dengan porsi 85 persen sayuran berserat, 10 persen buah-buahan, dan 5 persen protein. Protein dapat terdiri dari cacing tanah, atau jangkrik.

Protein adalah bagian penting dari makanan kura-kura muda, tetapi juga penting untuk tidak memberi makan terlalu banyak protein.

Terlalu banyak protein dalam makanan dapat menyebabkan malnutrisi, pertumbuhan terhambat, pertumbuhan cangkang yang tidak tepat, dan dapat menyebabkan kematian.

Selain itu, kalsium adalah bagian yang sangat penting dari makanan kura-kura. Pastikan untuk menambahkan suplemen kalsium ke setiap makanan, dapat juga ditabur ke atas sayurannya.

4. Masalah Kesehatan yang Umum pada Kura-kura

Seperti kebanyakan reptil, kura-kura rentan terhadap infeksi saluran pernapasan.

Kura-kura peliharaan yang dibesarkan di alam liar lebih mungkin menderita infeksi saluran pernapasan, yang disebabkan oleh kondisi tubuhnya yang tidak sehat.

Kura-kura akan tampak lesu, kehilangan berat badan, dan mungkin menunjukkan lendir yang berlebihan di sekitar mulut dan saluran hidungnya.

Tanda-tanda awal infeksi pernafasan termasuk mengi dan biasanya menolak makanan yang diberikan.

Infeksi saluran pernafasan biasanya diobati dengan antibiotik yang diberikan melalui suntikan.

Namun, ini membutuhkan diagnosis dari dokter hewan reptil yang berkualifikasi.

Saat kura-kura menjalani perawatan untuk infeksi saluran pernapasan, kondisinya harus tetap hangat

Hewan ini juga rentan terhadap penyakit tulang metabolik, yang disebabkan oleh pola makan yang tidak memiliki cukup kalsium.

Selain itu, seperti kebanyakan reptil, kura-kura perlu terkena radiasi ultraviolet A dan B (UVA / B) untuk dapat menyerap kalsium.

Kura-kura di alam liar biasanya berjemur di bawah sinar matahari selama sebagian besar waktu bangun mereka untuk mendapatkan tingkat paparan UVA / B ini.

Jika hewan ini tidak mendapatkan cukup kalsium, cangkangnya akan menunjukkan tanda-tandanya terlebih dahulu.

Jika dialami kura-kura muda, cangkangnya mungkin tidak tumbuh dengan kecepatan yang cukup tinggi.

Sementara kura-kura yang lebih tua mungkin memiliki tulang yang lemah di kaki mereka, dan mengalami kesulitan berjalan, atau bahkan mengalami patah tulang.

Penyakit tulang metabolik pada kura-kura untungnya dapat diobati, tetapi semakin lama bertahan, semakin kecil kemungkinan untuk pulih.

Dokter kemungkinan akan menyarankan diet tinggi kalsium dan lebih banyak paparan sinar matahari atau UV A / B.

Selain itu, jika Moms melihat salah satu dari gejala ini, mungkin inilah saatnya mengunjungi dokter hewan:

  • Lebih banyak waktu dihabiskan untuk bersembunyi di cangkang.
  • Makan atau minum lebih sedikit.
  • Penurunan berat badan.
  • Sendi terlihat bengkak.
  • Adanya kotoran dari mata, hidung, atau mulut.
  • Masalah pada cangkang, seperti cangkang berubah warna
  • Kotoran yang encer selama lebih dari dua hari.

Baca Juga: 4 Kebaikan Memelihara Binatang Peliharaan Untuk Kesehatan Mental Anak

Tips dan Cara Tepat Memilih Kura-kura untuk Dipelihara

Kura-kura
Foto: Kura-kura (Orami Photo Stock)

Jika Moms dan keluarga sudah yakin untuk memilih kura-kura untuk dipelihara, paling baik jika mendapatkannya dari pusat penangkaran, jika memungkinkan.

Namun, kondisi penangkapan dan pengiriman bisa mengerikan dan mengakibatkan hewan stres yang kemudian lebih rentan terhadap penyakit.

Moms juga bisa mengadopsinya dari tempat penyelamatan atau shelter, karena banyak pemilik yang tidak sanggup untuk melanjutkan pemeliharaan.

Semua kura-kura peliharaan yang baru di rumah juga harus diperiksa parasitnya dan dikarantina sebentar untuk memastikan kesehatannya, terutama jika ada kura-kura lain.

Beberapa spesies dapat menjadi agresif dengan kura-kura baru dan jika beberapa pejantan disimpan di kandang yang terlalu kecil, perkelahian dapat terjadi.

Sangat penting untuk memilih spesies kura-kura peliharaan yang tepat untuk menentukan kebutuhan kandang, kebutuhan lingkungan, dan kebutuhan makanan.

Spesies yang berbeda memiliki ukuran, suhu, dan kebutuhan cahaya yang sangat berbeda. Pastikan untuk meneliti setiap spesies yang yang akan diadopsi.

Namun, beberapa spesies yang paling sering dijadikan hewan peliharaan adalah kura-kura Rusia, kaki merah (dan varietas kepala ceri), sulcata, Yunani, dan radial.

Namun, ada juga beberapa jenis lainnya yang bisa dipilih.

Baca Juga: 4 Tanda Balita Siap Merawat Hewan Peliharaan

Fakta Unik Lain Seputar Kura-kura

Fakta Lain Seputar Kura-Kura
Foto: Fakta Lain Seputar Kura-Kura (Orami Photo Stock)

Mengutip Mental Floss, ada juga beberapa fakta kura-kura lain yang mungkin juga perlu diketahui berikut:

1. Beda Penyu dan Kura-kura

Kura-kura adalah penyu, tetapi penyu bukanlah kura-kura. Penyu adalah reptil bercangkang yang termasuk dalam ordo Chelonii.

Istilah "kura-kura" lebih spesifik, mengacu pada penyu darat. Kura-kura biasanya herbivora dan tidak bisa berenang.

Satu cara mudah untuk membedakan mereka, coba lihat kaki dan cangkangnya.

Penyu air memiliki sirip atau kaki berselaput dengan cakar panjang, dan cangkangnya lebih rata dan lebih ramping.

Sementara kura-kura memiliki kaki yang gemuk seperti gajah dan cangkang yang lebih tebal dan berbentuk kubah.

2. Perbedaan Warna Cangkang

Semakin cerah warna cangkangnya, semakin hangat wilayah asalnya.

Kura-kura dari tempat panas cenderung memiliki warna cangkang yang lebih terang dibandingkan dari daerah yang lebih dingin.

Seperti misalnya sulcata cokelat muda yang berasal dari bagian selatan Gurun Sahara.

3. Kemampuan Renang

Kura-kura tidak bisa berenang, tapi bisa menahan nafas untuk waktu yang lama. Mereka sangat toleran terhadap karbon dioksida.

Reptil ini harus mengosongkan paru-parunya sebelum mereka bisa masuk ke dalam cangkangnya.

Moms akan sering mendengar mereka mengembuskan napas saat mereka terkejut dan bersembunyi.

4. Cangkangnya Sangat Sensitif

Cangkang memiliki ujung saraf, sehingga kura-kura dapat merasakan setiap gesekan, belaian, atau cakaran dan terkadang mereka menyukainya.

5. Kura-kura Mencapai Kematangan Seksual dengan Ukuran, Bukan Usia

Moms tidak akan bisa membedakan jenis kelamin kura-kura sampai mencapai ukuran tertentu, yang bervariasi berdasarkan ras.

Tanda yang paling jelas adalah plastron, yang digunakan untuk tujuan kawin. Moms akan melihatnya lebih datar pada betina dan melengkung pada jantan.

Jantan juga cenderung lebih besar dan memiliki ekor yang lebih panjang.

6. Mereka Bisa Mencium Bau dengan Tenggorokan

Seperti reptil lainnya, kura-kura mendeteksi bau yang paling samar dengan organ vomeronasal, atau Organ Jacobson, di atap mulut mereka.

Alih-alih menjentikkan lidah, mereka memompa tenggorokan mereka untuk mengalirkan udara melalui hidung dan sekitar mulut.

Baca Juga: 4 Jenis Ikan yang Cocok Dipelihara Anak di Akuarium Rumah

Itulah beberapa fakta kura-kura dan cara memeliharanya di rumah.

Namun ingat, meskipun hewan ini diberikan pada anak agar melatih kedisiplinannya dalam memberi makan dan merawatnya, Moms juga perlu ambil bagian besar dalam merawatnya.

Moms perlu merawatnya seakan kura-kura adalah anggota keluarga juga, ya!

  • https://www.mentalfloss.com/article/56805/16-fun-facts-about-tortoises
  • https://piscespets.com/blogs/news/what-to-know-before-buying-a-tortoise
  • https://www.thesprucepets.com/tortoises-as-pets-1237258

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.