17 Juni 2020

Ketahui Manfaat dan Efek Samping Minum Kefir

Apa Moms pernah mencobanya?
Ketahui Manfaat dan Efek Samping Minum Kefir

Kefir adalah minuman fermentasi tradisional yang rasanya sangat mirip dengan minuman yoghurt.

Minuman ini berasal dari biji-bijian yang merupakan kombinasi ragi, protein susu, dan bakteri.

Kefir adalah minuman yang memiliki rasa asam dan creamy, tapi sarat dengan manfaat kesehatan probiotik.

Umumnya kefir diolah bersamaan dengan susu, tetapi bisa pula diolah dengan alternatif non-susu termasuk:

  1. Santan
  2. Susu kambing
  3. Susu beras
  4. Air kelapa

Karena kefir difermentasi, kebanyakan orang yang tidak toleran laktosa dapat mengonsumsinya.

Perbedaan Kevir dan Yoghurt

susu kefir
Foto: susu kefir

Foto: madmillie.tigren.com

Sekilas, kefir dan yoghurt memang memiliki banyak kesamaan. Keduanya sama-sama memiliki rasa creamy dan terbuat dari susu.

Kedua minuman ini juga memiliki banyak protein, kalsium, vitamin B, kalium dan probiotik.

Namun, kefir dan yoghurt tetap memiliki perbedaan yang signifikan.

Kefir biasanya memiliki lebih banyak lemak daripada yoghurt, tetapi juga memiliki lebih banyak protein dan probiotik.

Selain itu, kefir juga lebih encer dan lebih baik dikonsumsi sebagai minuman. Sedangkan, yoghurt memiliki konsistensi yang lebih kental.

Baca Juga: Minum Yoghurt saat Hamil, Amankah?

Kefir juga mengandung sejumlah besar jenis bakteri sehat, karena itu lebih baik untuk saluran pencernaan. Ragi aktif kefir juga memiliki manfaat gizi lebih dari yoghurt.

Manfaat Minum Kefir

susu kefir (1).jpg
Foto: susu kefir (1).jpg

Foto: medicalnewstoday.com

Minuman kefir yang kaya nutrisi dan probiotik memiliki banyak manfaat kesehatan berikut ini:

1. Mengontrol Gula Darah

Studi yang dilakukan oleh Iranian Journal of Public Health membandingkan efek dari mengonsumsi kefir dan susu fermentasi konvensional pada kadar gula darah penderita diabetes.

Hasilnya, peserta yang mengonsumsi kefir memiliki kadar gula darah jauh lebih rendah daripada mereka yang mengonsumsi susu fermentasi konvensional.

Sedangkan, peserta dalam kelompok kefir juga mengalami penurunan nilai hemoglobin A1c, yang merupakan pengukuran manajemen gula darah selama 3 bulan.

2. Menurunkan Kolesterol

Penelitian yang diterbitkan di Journal of Clinical Lipidology melihat perubahan kadar kolesterol di antara wanita yang minum susu rendah lemak atau kefir.

Saat itu para peserta minum 2 porsi susu rendah lemak sehari, 4 porsi susu rendah lemak sehari, atau 4 porsi kefir sehari

Setelah 8 minggu, mereka yang minum kefir menunjukkan penurunan kolesterol jahat dibandingkan mereka yang minum hanya 2 porsi susu rendah lemak per hari.

Peserta yang mengonsumsi 4 porsi susu rendah lemak per hari juga mengalami penurunan kadar kolesterol.

Probiotik dalam kefir mungkin berperan dalam menurunkan kadar kolesterol yang diserap tubuh dari makanan.

Kefir juga memengaruhi tubuh memproduksi, memproses dan menggunakan kolesterol.

Baca Juga: Kenali Perbedaan Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa

3. Meningkatkan Toleransi Laktosa

Orang dengan intoleransi laktosa mungkin dapat mengonsumsi kefir tanpa mengalami gejala, karena bakteri yang ada di kefir memecah banyak laktosa.

Journal of the American Dietetic Association menyimpulkan bahwa konsumsi kefir meningkatkan pencernaan laktosa dari waktu ke waktu, dan berpotensi digunakan untuk membantu mengatasi intoleransi laktosa.

4. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan

Perut mengandung bakteri baik dan jahat. Jadi, menjaga keseimbangan di antara kedua jenis bakteri itu merupakan bagian penting untuk menjaga perut tetap sehat.

Adapun beberapa hal yang bisa menganggu keseimbangan bakteri dalam perut, yakni penyakit, infeksi dan beberapa obat, seperti antibiotik.

Dalam hal ini probiotik mirip dengan bakteri baik yang ada di saluran pencernaan dan bisa membantu menjaga keseimbangan.

Dilansir dari Mayo Clinic, makanan dengan probiotik seperti kefir, dapat mencegah dan mengatasi diare, flu perut, gangguan usus besar, infeksi vagina, dan infeksi saluran kemih.

5. Mengontrol Berat Badan

Studi lain melaporkan bahwa konsumsi kefir mengurangi berat badan dan kolesterol total pada tikus yang obesitas.

Namun, diperlukan lebih banyak penelitian mengenai manfaat kefir untuk mengontrol berat badan manusia.

Baca Juga: 4 Alternatif Susu Sapi yang Juga Menyehatkan

Efek Samping Kefir

susu kefir (2).jpg
Foto: susu kefir (2).jpg

Foto: lovefood.com

Kefir termasuk minuman yang memiliki sedikit efek samping. Namun, beberapa efek sampingnya sama dengan produk berbasis susu lainnya.

Menurut Cleveland Clinic, intoleransi terhadap laktosa dalam makanan yang mengandung susu dapat menyebabkan gejala-gejala berikut:

  1. Mual
  2. Kram perut
  3. Kembung
  4. Diare

Kemungkinan efek samping lainnya termasuk sakit perut dan sembelit. Sedangkan, kefir jenis lain yang terbuat dari air atau jus buah masih belum diketahui efek sampingnya.

Dengan berbagai manfaat kefir di atas, apakah Moms tertarik mencobanya?

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb