20 Manfaat Petai untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui
Moms, cari tahu apa saja ragam manfaat petai untuk kesehatan berikut ini.
Sayuran petai kerap kali digunakan sebagai lalapan atau pelengkap hidangan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
Terlepas dari aromanya yang begitu kuat, petai merupakan salah satu sayuran yang menyimpan banyak manfaat untuk kesehatan.
Dengan begitu banyaknya manfaat petai, tak heran jika sayuran dengan nama latin Parkia speciosa ini banyak digunakan sebagai obat herbal untuk mengatasi beragam penyakit.
Mulai dari membantu menjaga kesehatan tubuh hingga kesehatan mental.
Baca Juga: 15 Manfaat Jengkol untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui
Kandungan Nutrisi pada Petai
Petai sudah cukup lama digunakan sebagai obat-obatan herbal di beberapa negara Asia Tenggara, seperti Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Fillipina.
Kandungan dalam petai dipercaya mampu mengatasi penyakit seperti serangan jantung, darah tinggi, anemia, hingga hipertensi.
Sebelum mengetahui apa saja manfaat petai, berikut kandungan dari setiap 100 gram sayuran petai mentah seperti yang dicantumkan dalam jurnal penelitian oleh Badan Pangan dan Obat-obatan Amerika Serikat:
- Protein: 6-27,5 gram
- Lemak: 1,6-13,3 gram
- Karbohidrat: 13,2-52,9 gram
- Kalori: 91,0-441,5 Kkal
- Kalsium: 108-265,1 mg
- Zat besi: 2,2-2,7 mg
- Fosfor: 115,0
- Potasium: 341,0
- Magnesium: 29,0 mg
- Vitamin C: 19,3 mg
Sejumlah kandungan nutrisi yang ada di atas hanyalah sebagian dari seluruh gizi yang terdapat pada sayuran berwarna hijau ini.
Tak heran manfaat petai begitu beragam terutama bagi kesehatan.
Baca Juga: Mengenal Buah Namnam, Buah Langka yang Kaya Manfaat!
Manfaat Petai untuk Kesehatan Tubuh
Dengan beragam kandungan yang terbukti banyak berdampak baik untuk kesehatan, terangkumlah berbagai manfaat petai untuk kesehatan fisik dan psikis pada manusia, seperti berikut ini:
1. Menjaga Kesehatan Jantung
Manfaat petai yang pertama adalah menjaga kesehatan jantung.
Sebagai organ vital dalam tubuh manusia, kesehatan jantung menjadi amat sangat penting untuk dijaga, terutama dalam pola makan dan jenis makanan yang kita konsumsi sehari-hari.
Beruntungnya, petai mampu memberikan sedikit peran dalam menjaga kesehatan jantung melalui kandungan nutrisinya yang bermanfaat.
Kandungan serat, antioksidan tinggi, serta elektrolit dan mineral seperti kalium dalam petai mampu mengendalikan agar tekanan darah tetap stabil.
Dengan demikian, jantung dapat menjalankan fungsinya dengan lebih baik yakni memompa darah ke seluruh tubuh secara lancar.
Serat dan antioksidan juga dapat membantu mencegah pertumbuhan plak pada pembuluh darah jantung.
2. Memperbaiki Masalah Sistem Pencernaan
Manfaat petai dipercaya baik untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan, terutama organ lambung. Bahkan masalah luka lambung juga dapat diatasi dengan mengonsumsi petai.
Petai dipercaya mampu menetralkan asam lambung serta mengurangi iritasi pada lambung.
Setelah asam lambung dinetralkan, petai juga akan melapisi permukaan bagian dalam lambung.
Kandungan serat dalam petai juga membuat sayuran ini bermanfaat untuk melancarkan saluran pencernaan dan mampu mengatasi masalah pada pencernaan, termasuk sembelit.
Petai juga memiliki efek antasid yang mampu meredakan rasa mulas pada perut.
3. Baik untuk Diet dan Membantu Mengurangi Berat Badan
Petai sebagai makanan dengan sterol tinggi secara alami mengandung banyak serat makanan untuk mencegah sembelit dan menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Namun, fungsi serat yang terkandung dalam petai tidak sekadar itu.
Manfaat petai juga baik dikonsumsi saat Moms ingin menjalankan program diet.
Serat makanan memperlambat penyerapan glukosa dari usus dan mencegah peningkatan cepat kadar insulin darah
Karenanya, serat alami membuat perut terasa kenyang lebih lama sehingga dorongan untuk makan atau ngemil pun dapat berkurang.
Hal ini juga bermanfaat bagi penderita diabetes serta orang-orang dengan kondisi obesitas.
Baca Juga: 18 Manfaat Buah Salak Bagi Kesehatan, Bagus untuk Diet!
4. Menangkal Radikal Bebas
Aktivitas sehari-hari baik di dalam maupun di luar ruangan tidak jarang mendekatkan kita dengan risiko radikal bebas dari lingkungan, yang juga bisa berdampak pada kesehatan tubuh.
Menangkal radikal bebas juga termasuk dalam manfaat petai yang membuat sayuran ini sangat aman untuk dikonsumsi.
Kadar antioksidan yang tinggi dalam petai mampu menjaga sel-sel tubuh agar kebal terhadap dampak radikal bebas.
Dengan manfaat petai ini, risiko penyakit jantung, kanker, katarak, hingga penuaan dini dapat terhindarkan.
5. Mengontrol Gula Darah
Gula darah dalam tubuh manusia berperan banyak dalam kesehatan, termasuk menimbulkan risiko penyakit berbahaya seperti diabetes, apabila kadarnya tidak dapat terkontrol.
Beruntungnya, petai juga dapat menjadi solusi untuk masalah kesehatan yang melibatkan gula darah.
Kandungan antioksidan, zat kimia beta-sitosterol dan stigmasterol pada petai mampu menjaga gula darah agar tidak melonjak naik.
Dengan kadar gula darah yang terjaga, dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit diabetes.
Tidak heran jika petai menjadi sayuran yang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes, tentunya dengan diiringi kebiasaan membatasi asupan gula.
Penelitian yang dilakukan Universiti Pertanian Malaysia menemukan bahwa, manfaat petai mengandung ekstrak kloroform yang secara signifikan mengurangi kadar glukosa darah.
Pengujian ini dilakukan pada tikus dengan keadaan diabetes yang diinduksi aloksan.
Hasil studi tersebut juga menemukan bahwa efek hipoglikemik pada petai dikaitkan dengan dua sterol utama yang ada dalam buncis dan kacang polong.
Ketiga jenis legum ini diketahui bekerja secara sinergis untuk menghasilkan efek anti-diabetes.
Meski begitu, penelitian yang dilakukan tersebut masih terbatas pada hewan.
Dibutuhkan lebih banyak jurnal klinis untuk membuktikan secara akurat manfaat petai untuk mengontrol gula darah pada manusia.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.