26 Oktober 2022

Apakah Mati Rasa Berbahaya? Ini Penjelasannya

Kalau berkepanjangan, Moms harus segera periksa ke dokter
Apakah Mati Rasa Berbahaya? Ini Penjelasannya

Moms pernah merasakan mati rasa di bagian tubuh tertentu? Sensasi ini bisa terasa ketika tangan atau kaki Moms tertindih.

Efeknya bisa kesemutan hingga kram, tetapi hanya bersifat sementara.

Jika berkepanjangan, Moms harus waspada akan adanya penyebab lain yang menimbulkan gejala ini.

Mari kita ketahui lebih lanjut mengenai kondisi ini. Menurut Mayo Clinic, mati rasa menggambarkan hilangnya sensasi atau perasaan di bagian tubuh Moms.

Istilah ini juga digunakan untuk menggambarkan perubahan sensasi lainnya, seperti rasa terbakar atau seperti tertusuk jarum. Dengan kata lain, kesemutan.

Mati rasa dapat terjadi pada sepanjang satu saraf di satu sisi tubuh, atau mungkin terjadi secara simetris, di kedua sisi tubuh. Istilah medisnya, yaitu paresthesia.

Baca juga: 5 Terapi Totok Saraf di Rumah, Yuk Coba Moms!

Ciri dan Penyebab Mati Rasa

mati rasa
Foto: mati rasa (Freepik.com/karlyukav)

Untuk mengetahui apakah Moms mengalami kondisi ini atau tidak, Moms perlu tahu bagaimana ciri-cirinya.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, mati rasa bisa bersifat sementara atau ternyata salah satu gejala dari penyakit kronis.

Selain tidak merasakan apa-apa di tubuh bagian tertentu, kondisi ini sering kali dibarengi sejumlah gejala lain.

Mengutip dari Medical News Today, gejala tersebut berupa kesemutan, sensasi terbakar, menggelitik, gatal, hingga sensasi ada yang bergerak di bawah kulit.

Nah, kira-kira apa saja ya, Moms, penyebab dari ciri-ciri tersebut? Berikut ini daftar penyebab mati rasa, terutama pada kaki dan tangan.

1. Postur Tubuh

Kebiasaan postur tubuh yang salah, dapat memberi tekanan pada saraf atau mengurangi aliran darah di tangan atau kaki secara sementara.

Ada beberapa kebiasaan yang dapat menyebabkan kaki kesemutan. Misalnya, menyilangkan kaki terlalu lama, duduk atau berlutut cukup lama, dan duduk bersila.

2. Cedera

Cedera pada torso, tulang belakang, pinggul, kaki, pergelangan kaki, dan kaki, dapat memberi tekanan pada saraf.

Hal ini dapat menyebabkan kaki dan tungkai Moms menjadi mati rasa.

3. Diabetes

Mati rasa bisa jadi salah satu gejala diabetes lho, Moms! Pengidap diabetes biasanya mengalami kerusakan saraf yang disebut neuropati diabetik.

Neuropati diabetik ini dapat menyebabkan mati rasa, kesemutan, dan nyeri pada telapak kaki. Jika parah, akan terasa juga pada kaki.

Baca juga: Ibu Hamil Diabetes, Bisakah Menurun Pada Bayi? Benarkah Diabetes Diwariskan Silang

4. Saraf Terjepit

Kesemutan dan mati rasa merupakan gejala dari kondisi saraf terjepit. Moms bisa merasakannya pada bagian tubuh yang terdampak.

Ada beberapa kondisi saraf terjepit, seperti skiatika di bagian punggung bawah ke kaki dan sindrom terowongan tarsal di pergelangan kaki.

Selain kondisi saraf terjepit, Moms perlu menghindari konsumsi alkohol berlebih. Soalnya, alkohol dapat merusak saraf, terutama di kaki.

5. Penyakit Arteri Perifer

Ada pula penyakit arteri perifer (PAD) yang menyebabkan arteri darah di kaki, lengan, dan perut jadi menyempit.

Jumlah darah yang dipompa jadi berkurang, sehingga menyebabkan kram atau mati rasa.

6. Tumor

Tumor, kista, dan abses dapat memberi tekanan pada otak, sumsum tulang belakang, atau bagian kaki.

Tekanan ini dapat membatasi aliran darah ke kaki, sehingga menyebabkan gejala mati rasa.

7. Stroke

Kondisi stroke atau stroke ringan dapat menyebabkan kerusakan otak yang memengaruhi cara otak menafsirkan dan memproses sinyal saraf.

Stroke terkadang dapat menyebabkan mati rasa sementara atau jangka panjang pada beberapa bagian tubuh.

Baca juga: Kesemutan Seluruh Badan? Waspada 10 Penyakit Ini!

Cara Mengobati Mati Rasa di Rumah

mati rasa
Foto: mati rasa (Freepik.com/valuavitaly)

Jika Moms mengalami mati rasa berkepanjangan, tentunya harus segera menemui dokter untuk menjalani pemeriksaan dan mendapat diagnosis lengkap.

Namun Moms juga bisa melakukan beberapa cara mengobatinya di rumah. Setidaknya, berbagai cara ini bisa mengurangi rasa sakit atau kesemutan.

1. Pijat Ringan

Memijat dengan ringan pada area tubuh yang terdampak, dapat mengurangi gejala mati rasa atau kesemutan.

Pijat dapat merangsang saraf, meningkatkan sirkulasi darah, dan mengembalikan fungsi saraf normal.

2. Kompres Hangat

Membuat kompres hangat merupakan solusi terbaik untuk meningkatkan sirkulasi darah di tangan dan kaki yang terdampak.

Moms bisa letakkan kompres hangat di atas bagian tubuh yang kesemutan selama 5-7 menit. Lakukan tiga kali sehari untuk mendapat hasil maksimal.

3. Minyak Esensial

Pertama, Moms bisa menggunakan minyak esensial yang dapat menyembuhkan masalah neurologis seperti kesemutan di tangan dan kaki.

Mengutip dari Netmeds, minyak lavender merupakan yang terbaik untuk mengobati kesemutan berkat sifatnya yang anti-inflamasi dan analgesik.

Moms bisa campur 10-12 tetes minyak lavender dengan carrier oil seperti minyak zaitun.

Aduk rata, kemudian oleskan sambil dipijat di area tubuh yang terdampak.

4. Cuka Apel

Minum cuka apel dapat memperbaiki saraf yang rusak dan mempercepat proses pemulihannya.

Moms sebaiknya jangan langsung meminum cuka apel jika tidak tahan dengan rasa kecut dan baunya yang mengganggu.

Campur satu sendok teh cuka apel dengan segelas air hangat, kemudian tambahkan sedikit madu.

Minumlah sehari sekali untuk mendapat hasil maksimal.

Baca juga: 10+ Fakta Menarik Tentang Apel Fuji, Kaya akan Antioksidan!

Mati Rasa, Apakah Berbahaya?

mati rasa
Foto: mati rasa (Freepik.com/karlyukav)

Pada sebagian besar kasus, kondisi ini tidaklah serius, karena sifatnya hanya sementara. Namun pada kasus yang lebih parah, bisa terjadi komplikasi.

Misalnya, tidak merasakan sakit ketika terjatuh atau mendapat luka bakar.

Ini berbahaya, karena rasa sakit merupakan alarm bagi kita untuk menyembuhkan bagian tubuh yang terluka.

Pada kondisi yang lebih serius, mati rasa dapat menjadi pertanda kita mengalami penyakit kronis, seperti diabetes, saraf terjepit, dan sebagainya.

Jadi, jika mati rasa yang Moms alami berkepanjangan dan berhari-hari, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

Moms harus segera ke dokter jika mengalami beberapa gejala lanjutan di bawah ini:

  • Disertai dengan kelumpuhan, kebingungan, kesulitan berbicara, pusing, atau sakit kepala parah yang tiba-tiba.
  • Memburuk secara bertahap dan menetap.
  • Menyebar ke bagian lain tubuh.
  • Memengaruhi kedua sisi tubuh.
  • Tampak terkait dengan aktivitas tertentu, terutama pada gerakan berulang.
  • Hanya memengaruhi sebagian tangan saja, misalnya jari.

Baca juga: Cara Membuat Kompres Jahe untuk Rematik dan 4 Tips Mengobatinya

Nah, itu dia Moms penjelasan mengenai ciri, penyebab, cara mengobati, dan bahaya mati rasa. Semoga Moms sekeluarga sehat selalu, ya!

  • https://www.mayoclinic.org/symptoms/numbness/basics/definition/sym-20050938
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/321560#treatment
  • https://www.netmeds.com/health-library/post/tingling-sensation-5-simple-home-remedies-to-ease-numbness-in-hands-feet
  • https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/21015-numbness
  • https://www.mayoclinic.org/symptoms/numbness-in-hands/basics/when-to-see-doctor/sym-20050842

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb