02 Juli 2022

Mengenal Breadcrumbing, Taktik Menggoda dan Mencari Perhatian tanpa Diseriusi

Berbeda dengan ghosting atau stalker ya
Mengenal Breadcrumbing, Taktik Menggoda dan Mencari Perhatian tanpa Diseriusi

Pernah dengar istilah breadcrumbing, Moms? Berbeda dengan ghosting, breadcumbing bisa dilakukan oleh orang yang sama sekali tidak dikenal, lho.

Mirip-mirip stalker, tetapi cenderung mengganggu dan menggoda. Penasaran? Yuk, simak lebih lanjut!

Apa Itu Breadcrumbing?

Melansir dari laman Healthline, breadcrumbing adalah orang yang "menghantui" Moms dengan pesan, panggilan telepon, atau likes di instagram untuk mencari perhatian di dunia maya.

Motifnya tidak diketahui secara pasti, yang jelas mereka melakukannya atas dasar iseng karena ingin mencari perhatian. Namun, begitu perhatian didapat, ia bisa saja hilang tanpa jejak.

Pengertian dari Urban Dictionary juga tak jauh berbeda, breadcrumbing adalah tindakan menggoda seseorang tanpa maksud menjalin hubungan, melainkan hanya untuk mencari perhatian.

Tanda Seorang Breadcumber

breadcrumbing
Foto: breadcrumbing

Foto Ilustrasi Breadcumber (Orami Photo Stock)

Pada dasarnya, breadcumber (orang yang melakukan breadcrumbing) ingin membuat Moms tetap tertarik padanya, bahkan ketika mereka tidak memiliki tujuan untuk menjalin hubungan.

Adapun tanda-tanda seorang breadcumber, yaitu:

  • Tidak membalas pesan atau obrolan selama beberapa hari atau minggu. Lalu mengirim beberapa pesan panjang tanpa menjelaskan kenapa mereka menghilang.
  • Menyatakan minat atau pengalaman yang sama dengan targetnya untuk memperkuat koneksi.
  • Menyiratkan bahwa mereka tertarik pada targetnya tetapi selalu mengelak jika ditanya lebih jauh.
  • Melihat dan menyukai postingan media sosial tanpa menanggapi sambil tetap mengabaikan pesan yang sebenarnya Moms kirim.
  • Seringnya berkomunikasi lewat foto, meme, atau emoji.
  • Menunjukkan minat untuk berkencan tapi tidak tertarik bertemu secara nyata.
  • Selalu membahas hal sepele dan tidak menunjukkan minat pada kehidupan sehari-hari targetnya.

Baca Juga: Rekomendasi 7 Aplikasi Dating Online Terbaik untuk Dicoba

Biasanya breadcumber cenderung "menggantungkan" Moms.

Namun, begitu Moms mengisyaratkan bahwa kehilangan minat dengannya, segala cara akan dilakukan untuk mencari perhatian Moms.

Tentunya, dengan kembali mengirim pesan dalam jumlah banyak, memberi likes pada foto yang bahkan diunggah 1 tahun lalu, atau melakukan panggilan kemudian menutupnya sebelum diangkat.

Nah, ketika Moms sebagai target kembali menaruh perhatian, perlahan ia akan kembali ke polanya. Yaitu, mulai terkesan "malas-malasan" dan bertindak seolah tidak ada apa-apa. Menyebalkan, bukan?

Mengapa Orang Melakukan Breadcrumbing?

breadcrumbing
Foto: breadcrumbing

Foto Ilustrasi Breadcrumbing (Orami Photo Stock)

Bagi "korbannya", breadcrumbing akan terasa membingungkan, membuat frustrasi, dan sangat menyakitkan.

Satu hal yang pasti, tindakan ini sangat membuang-buang waktu Moms sebagai target.

Bagaimana tidak, ketika Moms bertemu dengan breadcumber, Moms mungkin benar-benar percaya bahwa orang tersebut ingin berkenalan lebih jauh dan berpacaran.

Sayangnya, tujuan itu tidak ada dalam kamus sang breadcumber.

Biasanya, mereka tahu persis taktik yang dijalankan ini memberi harapan pada targetnya.

Namun, mereka biasanya kurang menyadari kalau pesan dan komunikasi yang tidak jelas membuat targetnya kesal dan kewalahan.

Breadcrumbing kebanyakan disengaja, tetapi ada motif lain yang mendorong perilaku ini.

1. Tidak Mau Berkomitmen

Para breadcumber merasa ingin terhubung dengan seseorang tetapi tidak memiliki keinginan untuk menjalin hubungan yang lebih dalam.

Ia memang menganggap Moms menarik dan senang ngobrol dengan Moms, makanya ingin terus berkomunikasi.

Sayangnya, ia tidak siap jika ditanya kelanjutan hubungan yang lebih serius.

Hal inilah yang membuat mereka menahan diri untuk membuat kemajuan dalam komunikasi dan selalu "lari", baik dengan menghilang atau mengalihkan pembicaraan.

Baca Juga: Waspadai Tanda-tanda Toxic Relationship dan Cara Tepat Mengakhirinya

2. Belum Siap Mengucapkan Selamat Tinggal

Ternyata, breadcrumbing bisa datang dari orang terdekat Moms. Ya, mantan pacar atau suami bisa melakukan hal ini karena belum benar-benar siap berpisah.

Terus mengirim teks menanyakan kabar, atau bahkan foto bersama dengan caption "kangen" kerap jadi senjata andalan para breadcumber.

Jika Moms masih memiliki perasaan padanya, tentu ini jadi sinyal yang membingungkan, bukan?

Alasannya beragam tetapi klise. Ia mungkin mengatakan bahwa ingin terus berteman dan berhubungan baik meski tak lagi bersama.

Padahal, ia sebenarnya tidak benar-benar ingin kembali karena satu dan lain hal.

Akan tetapi, jika Moms menunjukkan rasa lelah dan tak lagi ingin berhubungan, ia akan menarik Moms kembali dengan beragam cara yang bisa membuat Moms percaya.

3. Kesepian

Seseorang yang tidak memiliki hubungan persahabatan yang sehat atau kesulitan untuk menjalin hubungan cenderung melakukan breadcrumbing.

Mereka menyadari bahwa mereka mengalami kesulitan menjalin hubungan yang sehat tetapi tidak tahu bagaimana solusinya.

Nah, breadcrumbing kemudian menjadi cara yang diambil untuk tetap bisa terhubung dengan orang lain di dunia maya.

Dengan melakukan ini, mereka merasa punya seseorang untuk diajak bicara.

Breadcumber kerap mencari celah pada mereka yang sudah memiliki pasangan tapi tidak diperhatikan.

Dengan begitu, mereka akan mudah masuk dan menyelinap ke tengah hubungan Moms.

4. Menjadikan Kita sebagai Cadangan

Terkadang, breadcrumbing dijadikan taktik untuk mencari "bantalan" jika orang yang sedang mereka dekati dengan serius tak merespon baik.

Atau sebagai cadangan kalau-kalau hubungan pacaran yang dijalani ternyata tidak berakhir baik.

Oleh karena itu, mereka cenderung tarik ulur pada Moms karena sebenarnya, mereka punya pasangan dan Moms adalah cadangannya.

Baca Juga: Berapa Kali Frekuensi Hubungan Suami Istri yang Sehat dalam Sebulan? Ini Kata Ahli

Cara Merespon Breadcumber

breadcrumbing
Foto: breadcrumbing

Foto Ilustrasi Bermain Dating Apps (Orami Photo Stock)

Studi dalam International Journal of Environmental Research and Public Health melakukan penelitian tentang ghosting dan breadcrumbing.

Penelitian ini menunjukkan bahwa orang yang menjadi korbannya cenderung merasa kurang puas dalam hidup, tidak berdaya, dan merasa kesepian.

Daripada membuang waktu terlibat dalam hubungan tersebut, berikut cara yang bisa dicoba:

1. Jujur dan To The Point

Saat Moms mengalami breadcumbing, usahakan untuk jujur dan to the point padanya.

Tujuannya supaya ia tahu bahwa Moms tidak bisa diperlakukan seenaknya.

Selain itu, sikap ini juga memberi kesempatan ia untuk berbagi masalah pribadi yang membuatnya melakukan hal tersebut.

Moms bisa mengatakan, "Aku kesal kalau enggak ada kabar dari kamu apalagi sampai berhari-hari padahal kamu baca pesanku. Aku butuh orang yang bisa diajak berhubungan serius dan kasih tau kalau ada masalah."

2. Mulai Percakapan tentang Tujuan Hubungan

Ketika komunikasi mulai intens, tetapi kehadirannya cenderung timbul-tenggelam, ajukan pertanyaan tentang keseriusannya.

Moms bisa mengajukan pertanyaan seperti, "Aku lihat kamu seperti enggak serius. Kalau aku memang berencana bangun hubungan yang serius. Kalau kamu gimana?"

3. Atur Waktu Pertemuan

Orang yang melakukan breadcrumbing biasanya menawarkan ajak yang tidak jelas dan setengah-setengah, seperti:

  • "Enggak sabar deh ketemu kamu"
  • "Kapan-kapan kita ketemu ya"

Jika sudah begini, segera atur waktu pertemuan dengan mengajukan tanggal pasti, seperti:

  • "Gimana kalau Sabtu ini kamu ke rumahku?"
  • "Weekend ini aku bisa kok, kamu mau Sabtu atau Minggu?"

4. Hargai Diri Moms

Mungkin Moms sendiri sadar kalau ia tidak serius, tetapi Moms mengabaikannya dan bersikap denial (menyangkal).

Moms juga mungkin sadar kalau ia hanya datang ketika butuh. Jangan siksa diri dengan terus berada dalam hubungan ini, Moms!

Menghargai diri sendiri jadi kunci penting dalam kebahagiaan hidup.

Baca Juga: Waspada Gaslighting dalam Hubungan, Tindakan Manipulasi yang Tidak Disadari

Nah, sudah tahu kan apa itu breadcrumbing. Bagaimana Moms, apakah pernah mengalaminya atau justru Moms yang menjadi breadcumber?

Jika ia terlihat tidak memiliki niatan serius, sering mengabaikan, apalagi datang dan pergi sesuka hati, stop sampai sini dan katakan bye-bye, breadcumber!

  • https://www.urbandictionary.com/define.php?term=Breadcrumbing
  • https://www.healthline.com/health/relationships/breadcrumbing#Is-it-breadcrumbing-or-poor-communication?
  • https://www.menshealth.com/sex-women/a26895463/what-is-breadcrumbing/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7037474/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb