Mengenal Sick Building Syndrome, Penyakit yang Sering Menyerang Pekerja Kantoran
Menjadi pekerja terkadang membuat kita didera rasa bosan dengan rutinitas yang ada. Ujung-ujungnya, kita bisa rentan terkena stres dan depresi yang mana akan berdampak pada kesehatan mental kita.
Selain berdampak pada kesehatan mental, ada beberapa penyakit lain yang bisa menyerang fisik kita sebagai seorang pekerja. Bahkan, ada sebuah sindrom yang menyerang para karyawan kantor lho, Moms!
Sindrom tersebut dikenal dengan Sick Building Syndrome (SBS) atau sindrom gedung sakit.
Apa itu Sick Building Syndrome?
Foto: air2o.com
Sick Building Syndrome (SBS) adalah nama untuk suatu kondisi atau keadaan tak nyaman yang diduga disebabkan oleh berada di gedung atau jenis ruang tertutup lainnya.
Baca Juga: Pekerjaan yang Cocok Untuk Ibu Rumah Tangga
Penyakit ini disebabkan oleh kualitas udara dalam ruangan yang buruk. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh lingkungan dengan banyak asap rokok dan terlalu bising, pencahayaan yang buruk, layar komputer yang usang yang menyebabkan ketegangan pada mata, dan karbon monoksida dari penggunaan mesin printer dan faks.
Menurut Komisi Keamanan Produk Konsumen Amerika Serikat, kualitas udara dalam ruangan yang buruk dapat ditemukan di sekitar 30 persen bangunan baru dan yang direnovasi.
Gejala Sick Building Syndrome
Foto: timesheets.com
Kadang-kadang mendiagnosis SBS bisa sulit karena berbagai gejala. Bahkan, Sick Building Syndrome juga dapat meniru kondisi lain, yakni seperti flu biasa.
Hal yang bisa menjadi patokan bahwa kita terkena SBS adalah gejala di tubuh membaik setelah meninggalkan bangunan yang bersangkutan dan jika kita merasa gejala berulang muncul setiap kali kita berada di gedung tertentu, kita dapat mempertimbangkan untuk menyelidiki sindrom gedung sakit sebagai penyebabnya.
Baca Juga: Intip Pekerjaan Ideal Untuk Anda Berdasarkan Zodiak!
Gejala SBS dapat memengaruhi kulit, pernapasan, dan sistem saraf. Berikut ini adalah gejala yang mungkin kita rasakan:
- Iritasi tenggorokan
- Kesulitan bernapas
- Dada terasa sesak
- Alergi atau merasakan sensasi ingin bersin di hidung
- Ruam kulit
- Gatal
- Sakit kepala
- Pusing
- Kesulitan berkonsentrasi
- Mudah lupa
- Mudah marah
- Kelelahan
- Mual
- Demam dan menggigil
Jika kita memiliki riwayat alergi atau penyakit pernapasan saat ini, kita mungkin melihat peningkatan keparahan. Misalnya, orang dengan asma mungkin berisiko lebih tinggi untuk serangan asma karena SBS.
Penting juga untuk dicatat bahwa sindrom ini mempengaruhi setiap orang secara berbeda.
Kita bisa saja sama sekali tak mengalami gejala tersebut karena paparan yang berulang dan dalam jangka waktu lama atau kita justru merasakan gejala SBS setelah kita keluar dari gedung kantor kita.
Baca Juga: 3 Tips Ampuh Agar Suami Mau Ikut Mengerjakan Pekerjaan Rumah
Penyembuhan Sick Building Syndrome
Foto: molekule.com
Gejala-gejala sindrom gedung sakit akan menjadi lebih baik setelah kita meninggalkan bangunan kantor tersebut.
Gejala lainnya juga biasanya akan membaik setelah kita menghilangkan “bagian” yang berbahaya, seperti jamur di dalam ruang atau ventilasi yang kotor.
Dalam beberapa kasus, paparan jangka panjang terhadap kualitas udara dalam ruangan yang buruk dapat menyebabkan penyakit paru-paru, seperti asma.
Namun, jika kita menemukan gejala seperti yang disebutkan sebelumnya, kita bisa menemui tim medis untuk penanganan lebih lanjut. Gunakan produk pembersih tanpa wewangian dan selalu membersihkan debu di dalam ruang bisa menjadi cara penyembuhan.
Kita pun bisa mencegah Sick Building Syndrome ini dengan cara makan siang di luar ruangan, membuka jendela agar udara segar masuk, alihkan mata kita dari komputer beberapa saat untuk mengistirahatkan mata, berjalan-jalan di sekitar kantor ketika mulai lelah, olahraga dan makan makanan yang sehat.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.