
Scroll untuk melanjutkan membaca
Menurut data dari WHO disebutkan bahwa influenza menyebabkan 500.000 kematian setiap tahunnya dan 70 persen dari kasus kematian tersebut dialami oleh kalangan lansia.
Influenza adalah penyakit saluran pernapasan akut yang mudah menular dan virusnya juga telah menyebar hingga seluruh penjuru dunia.
Karenanya, penting untuk mengetahui langkah pencegahan agar tidak terjadi komplikasi yang membahayakan untuk kesehatan, yaitu dengan cara melakukan vaksin influenza.
Sayangnya, rendahnya tingkat kesadaran masyarakat tentang upaya pencegahan virus influenza menyebabkan influenza masih menjadi masalah kesehatan yang utama.
Baca Juga: Selain Influenza, Ada Juga 4 Jenis Flu yang Berbahaya dan Wajib Diketahui
Influenza, atau selesma tentu lebih dari sekadar penyakit batuk pilek, karena penyakit ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi, bahkan hingga menyebabkan kematian.
Komplikasi akibat influenza dapat terjadi pada kelompok berisiko tinggi, yaitu anak-anak, orang lanjut usia di atas 65 tahun, individu dengan penyakit kronis, dan ibu hamil.
Komplikasi akibat terserang virus influenza bisa berupa: radang paru, infeksi telinga, dan sinus. Bahkan, virus influenza juga bisa memperparah kondisi medis tertentu seperti gagal jantung, kongestif, asma, atau diabetes.
Transmisi atau penyebaran virus influenza dapat terjadi melalui 3 cara: aerosols, large droplets, dan kontak langsung dengan sekret/muntahan.
Seseorang yang terserang virus influenza, saat mengalami batuk dan bersin akan mengakibatkan partikel diameter <5-10 µm terlempar ke lingkungan dan dapat langsung terhisap ke dalam saluran pernapasan bawah.
Sementara, untuk droplet partikel dengan diameter >10 µm, penyebaran akan terjadi pada jarak dekat dan dapat mengenai konjungtiva (lapisan tipis yang berada di mata yang berguna melindungi area putih mata), mulut, dan mukosa nasal.
Berikut ini gambaran klinis penyakit influenza ketika sudah masuk ke dalam tubuh:
Dalam acara diskusi media "Pentingnya Vaksin Influenza untuk Lansia, Tenaga Kesehatan, dan Kelompok Risiko Tinggi", pada 5 Juli 2019 di Hotel Mercure Gatot Subroto, Jakarta Selatan, disebutkan ada beberapa kelompok yang rentan terserang komplikasi dari virus influenza.
Selain itu, seseorang dengan kondisi medis tertentu juga rawan mengalami komplikasi akibat virus influenza:
Baca Juga: Si Kecil Mau Disuntik Vaksin? Cek Dulu 5 Tips Berikut Ini!
Untuk mencegah diserang oleh virus influenza, seseorang bisa melakukan vaksin influenza yang dilakukan setiap tahun.
Hal ini dijelaskan oleh Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI, Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD, K-AI, dalam acara diskusi media "Pentingnya Vaksin Influenza untuk Lansia, Tenaga Kesehatan, dan Kelompok Risiko Tinggi" pada Jumat, 5 Juli 2019.
"Vaksin influenza direkomendasikan oleh berbagai lembaga kesehatan, seperti WHO dan Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI, terutama bagi mereka yang menderita penyakit kardiovaskuler. Vaksinasi merupakan cara efektif untuk mencegah infeksi dan komplikasi yang ditimbulkan oleh virus influenza," jelasnya dikutip dari siaran pers.
Dilakukannya vaksin influenza setiap tahun, karena seringkali terjadi mutasi pada virus tersebut. Hal ini disebabkan adanya mutasi ringan/minor saat virus influenza melakukan replikasi, sehingga terbentuk virus galur baru.
Berikut ini kelompok yang memerlukan vaksinasi influenza, yang terdiri dari golongan bayi dan anak, serta orang dewasa:
"Influenza bukanlah penyakit yang sepele, terutama di negara tropis seperti Indonesia, di mana flu bisa terjadi tidak hanya di musim hujan. Sudah saatnya masyarakat Indonesia melakukan pencegahan influenza melalui vaksinasi yang sesuai agar terlindungi secara efektif," tutup Ketua PERGEMI, Prof. Dr. dr. Siti Setiati, SpPD, K-Ger.
Jadi, pastikan untuk menjaga kesehatan Si Kecil dengan melakukan vaksinasi influenza setiap tahun ya, Moms.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.