10 Ciri-ciri Musang Luwak dan Kebiasaannya di Alam, Simak!

8. Reproduksi

Musang luwak merupakan hewan mamalia, yaitu bereproduksi dengan melahirkan anak.

Masa kehamilan berlangsung sekitar 60 hari, dan biasanya melahirkan 2 hingga 3 anak per kali melahirkan.

9. Konservasi dan Ancaman

Meskipun populasinya belum dianggap terancam, musang luwak menghadapi tekanan dari kehilangan habitat dan perburuan, terutama karena nilai kopi luwak.

10. Isu Kontroversial

Nah, sayangnya hewan ini memiliki kontroversi mengenai penangkapan dan penahanan musang luwak untuk produksi kopi luwak.

Hewan ini sering kali ditangkap dan dipelihara dalam kondisi yang tidak sesuai dengan kebutuhan alamiah mereka dan menimbulkan masalah kesejahteraan hewan.

Musang luwak merupakan spesies yang menarik karena perilaku uniknya dan perannya dalam produksi kopi luwak.

Namun, juga menghadapi berbagai tantangan terkait konservasi dan kesejahteraan hewan.

Baca Juga: 6 Karakteristik Hewan Musang Rase atau Small Indian Civet

Kebiasaan Musang Luwak

Musang luwak yang dikenal secara ilmiah sebagai Paradoxurus hermaphroditus, memiliki kebiasaan unik yang membuatnya menonjol di alam liar, lho Moms.

1. Kemampuan Memanjat

Musang luwak sangat mahir dalam memanjat dan lebih sering berkeliaran di atas pepohonan, meskipun mereka juga tidak ragu untuk turun ke tanah.

Di alam liar, mereka sering ditemukan di atas pohon seperti pohon aren, kawung, bambu, dan kelapa.

2. Aktivitas Nokturnal

Musang ini aktif di malam hari. Mereka mencari makan dan melakukan aktivitas lainnya selama jam-jam ini.

Sedangkan, saat malam hari mereka juga sering terlihat berjalan di atap rumah, meniti kabel listrik untuk berpindah dari satu bangunan ke bangunan lain, atau turun ke tanah di dekat dapur rumah.

Sedangkan, di daerah perkotaan, musang luwak sering bersarang di atap rumah karena perubahan habitat alaminya akibat pembangunan.

3. Diet Omnivora

Musang ini adalah pemakan segala, mereka sering memakan buah-buahan seperti:

• Pepaya
• Pisang
• Buah pohon kayu afrika
• Serangga (moluska, cacing tanah, kadal, dan hewan kecil lainnya seperti tikus)

4. Kelenjar Bau

Musang jantan mengeluarkan bau dari kelenjar di dekat anusnya, yang mungkin digunakan untuk menandai teritori dan mendeteksi keberadaan hewan sejenis di wilayahnya​​.

Kebiasaan ini mencerminkan adaptasi musang luwak terhadap lingkungan mereka, baik di hutan maupun di area yang lebih terurbanisasi.

Baca Juga: 8 Fakta Menarik Ular Boa, Menyerang Mangsa dengan Melilitnya

Nah, Musang luak adalah hewan yang termasuk suku musang dan garangan (Viverridae).

Di Malaysia dikenal sebagai musang pulut. Hewan ini juga dipanggil dengan berbagai sebutan lain seperti:

• Musang (nama umum, Betawi)
• Musang pandan
• Lasun (Sunda)
• Luak atau luwak (Jawa)
• Common palm civet
• Common musang
• House musang
• Toddy cat

Itulah informasi seputar musang luwak. Ingin dipelihara Mom?