08 February 2024

5 Nasihat Kematian Islami, Bisa Jadi Bahan Renungan!

Jadi penyemangat untuk memperbanyak amal ibadah
5 Nasihat Kematian Islami, Bisa Jadi Bahan Renungan!

Semua yang bernyawa, pasti akan mengalami kematian. Itulah sebabnya Rasulullah SAW banyak memberi nasihat kematian melalui hadis-hadisnya.

Agar umatnya senantiasa ingat bahwa kehidupan di dunia hanyalah sementara.

Melansir laman Muslim, perkara kematian manusia sudah ditetapkan oleh Allah SWT dan bisa kapan saja terjadi.

Bahkan kapan waktunya tiba pun tak akan pernah keliru. Seperti tertuang dalam surat Al-A’raf ayat 34:

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ

“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya.”

Lantas, apa saja nasihat kematian yang diberikan oleh Rasulullah SAW? Yuk, simak pembahasannya!

Baca juga: 6 Macam Syafaat Rasulullah SAW yang Bisa Menjauhkan Diri dari Api Neraka

Nasihat Kematian dari Rasulullah SAW

Kematian adalah hal yang pasti terjadi, tetapi banyak yang lupa dan lalai.

Karena itulah Rasulullah SAW banyak memberi nasihat kematian dalam hadis-hadisnya.

Tujuannya adalah untuk mengingatkan umat muslim agar senantiasa menyiapkan diri menghadapi kematian. Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Mengingat Kematian

Ziarah Kubur
Foto: Ziarah Kubur (Muslimvillage.com)

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:

عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “أكثروا ذكر هاذم اللذات: الموت، فإنه لم يذكره في ضيق من العيش إلا وسعه عليه، ولا ذكره في سعة إلا ضيقها”

"Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

'Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan, yaitu kematian, karena sesungguhnya tidaklah seseorang mengingatnya ketika dalam keadaan kesempitan hidup.

Melainkan dia akan melapangkannya, dan tidaklah seseorang mengingatnya ketika dalam keadaan lapang, melainkan dia akan menyempitkannya'.”

(HR. Ibnu HIbban dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’).

Rasulullah bahkan menyebut bahwa mengingat kematian adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan.

Semakin sering mengingat kematian, maka semakin sering pula untuk ingat bahwa kehidupan di dunia hanya sementara.

Dengan mengingat kematian, dada akan terasa lebih lapang dan semangat untuk beribadah serta berbuat baik akan meningkat.

Baca juga: 3 Tanda Sakaratul Maut Sudah Mendekat dalam Islam

2. Mempersiapkan "Bekal" Sebelum Kematian

Dalam mengingat kematian yang dijelaskan di atas, umat Islam senantias perlu juga untuk mempersiapkan "bekal" sebelum kematian.

Rasulullah SAW pernah memberi nasihat kematian dalam riwayat berikut ini:

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رضي الله عنهما أَنَّهُ قَالَ: كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- ثُمَّ قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ: «أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا» قَالَ فَأَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ: «أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ»

"Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma bercerita: 'Aku pernah bersama Rasulullah SAW, lalu datang seorang lelaki dari kaum Anshar mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad SAW lalu bertanya: 'Wahai Rasulullah, orang beriman manakah yang paling terbaik?'

Beliau menjawab: 'Yang paling baik akhlaknya'.

Orang ini bertanya lagi: 'Lalu orang beriman manakah yang paling berakal (cerdas)?'

Beliau menjawab: 'Yang paling banyak mengingat kematian dan paling baik persiapannya setelah kematian, merekalah yang berakal'."

(HR. Ibnu Majah dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Ibnu Majah).

Dengan mengingat kematian, seseorang akan menjadi mukmin yang cerdas dan berakal.

Sementara "bekal" kematian yang bisa dipersiapkan antara lain:

  • Perbanyak Ibadah

Memperbanyak ibadah, berdoa, berbuat kebaikan, dan menjauhi perbuatan dosa adalah persiapan terpenting bagi setiap muslim.

  • Menjaga Hubungan dengan Sesama

Memperbaiki hubungan dengan keluarga, tetangga, dan sesama muslim. Meminta maaf dan memaafkan atas segala kesalahan.

  • Memiliki Akhlak yang Baik

Memiliki akhlak yang baik adalah hal penting dalam Islam.

Menjadi orang yang baik dan berbakti kepada orang lain merupakan bekal yang penting untuk menghadapi kematian.

  • Beramal

Melakukan amal jariyah (amal yang terus mendatangkan pahala setelah meninggal) seperti membangun masjid, sumur, sekolah, atau yayasan amal lainnya.


3. Kematian Merupakan Kiamat dari Seseorang

Rasulullah SAW pernah berkata bahwa ketika seseorang mati, saat itulah “kiamatnya” dimulai.

Dalam arti, tidak ada lagi waktu untuk beramal dan memperbaiki diri di dunia.

عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ كَانَ الأَعْرَابُ إِذَا قَدِمُوا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- سَأَلُوهُ عَنِ السَّاعَةِ مَتَى السَّاعَةُ فَنَظَرَ إِلَى أَحْدَثِ إِنْسَانٍ مِنْهُمْ فَقَالَ «إِنْ يَعِشْ هَذَا لَمْ يُدْرِكْهُ الْهَرَمُ قَامَتْ عَلَيْكُمْ سَاعَتُكُمْ»

"Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: 'Orang-orang kampung Arab jika datang menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, mereka bertanya tentang hari kiamat, kapan datangnya.

Lalu Nabi Muhammad SAW melihat kepada seorang yang paling muda dari mereka, kemudian beliau bersabda.

Jika hidup pemuda ini dan tidak mendapati kematian, maka mulai saat itulah kiamat kalian datang'.” (HR. Muslim).

4. Hanya Amal Ibadah yang Menemani setelah Kematian

Shalat Tahajud
Foto: Shalat Tahajud (Newmuslims.net)

Di alam kubur yang gelap, sempit, dan membuat gundah, hanya amal ibadah selama hidup yang menemani dan menolong.

Nasihat kematian ini pernah disampaikan Rasulullah SAW, dalam hadis berikut ini:

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ :يَتْبَعُ المِيْتَ ثَلَاثَةٌ: أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى وَاحِدٌ: يَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ، وَيَبْقَى عَمَلُهُ .

"Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu menuturkan, Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda:

'Mayyit diiringi tiga hal, yang dua akan kembali sedang yang satu terus menyertainya, ia diiringi oleh keluarganya, hartanya dan amalnya.

Harta dan keluarganya akan kembali, sedang amalnya akan terus tetap bersamanya'.” (HR. Bukhari-Muslim).

Baca juga: Hukum Nasab dalam Islam, Sistem Penentuan Perwalian dan Hak Waris

5. Jangan Meminta Suatu Kematian

Cemas (Orami Photo Stocks)
Foto: Cemas (Orami Photo Stocks)

Nabi Muhammad SAW sangat melarang manusia untuk meminta kematian, seberat apa pun masalah yang terjadi dalam hidupnya.

Sebab, Allah SWT tidak akan memberi ujian melebihi kemampuan hambanya.

Nasihat kematian ini diutarakan Rasulullah SAW dalam hadis:

لا يَتَمَنَّيَنَ أَحَدُكُمُ الْمَوْتَ لِضُرٍّ أَصَابَهُ، فَإِنْ كَانَ لاَ بُدَّ فَاعِلًا فَلْيَقُلْ: اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتِ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي، وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتِ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِي

"Janganlah ada orang yang menginginkan mati karena kesusahan yang dideritanya.

Apabila harus melakukannya hendaklah dia cukup berkata, 'Ya Allah, tetap hidupkan aku selama kehidupan itu baik bagiku dan wafatkanlah aku jika kematian baik untukku'." (HR. Bukhari).

Itulah beberapa nasihat kematian dari Nabi Muhammad SAW. Semoga informasinya bermanfaat ya, Moms!

  • https://muslim.or.id/8076-ingat-mati-2.html
  • https://m.caping.co.id/news/detail/9106216

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb