11 Oktober 2022

6 Macam Syafaat Rasulullah SAW yang Bisa Menjauhkan Diri dari Api Neraka

Syafaat Rasulullah SAW bukan hanya untuk orang-orang bertakwa, namun juga untuk yang berdosa

Setiap umat Islam berdoa agar bisa mendapat syafaat dari Rasulullah SAW pada saat hari akhir. Hal ini karena beliau merupakan manusia pilihan Allah SWT.

Dalam Alquran, Allah SWT seringkali menyampaikan jika hari kiamat itu pasti akan datang.

Pada saat itu manusia akan diminitai segala pertanggung jawabannya atas apa yang dilakukannya semasa hidup di dunia.

Baca juga: 7+ Hadits dan Ayat Alquran tentang Toleransi yang Dipraktikkan Rasulullah SAW, Masya Allah!

Apa Itu Syafaat?

Alquran Terbuka
Foto: Alquran Terbuka (Freepik.com/freepik)

Kata syafaat diambil dari kata shaf (شَّفْعُ) yang artinya genap sebagai lawan dari ganjil.

Secara bahasa, artinya pertolongan. Syafaat adalah bentuk doa untuk memohon kepada Allah SWT bagi orang-orang yang beriman dan dekat kepada-Nya.

Doa ini untuk mengampuni orang-orang yang berdosa dan meningkatkan derajat di sisi-Nya.

Rasulullah memang memiliki syafaat besar yang tidak diberikan kepada nabi lainnya.

Dia akan menggunakannya pada Hari Pembalasan untuk menyelamatkan umatnya di padang Mahshar. Syafaatnya di Hari Pembalasan disebut "Shafa'ah al-Uzma" (Syafaat Besar).

Hak istimewa dan syafaat tingkat tinggi yang diberikan kepada nabi disebut "Maqam al-Mahmud" (Tempat Terpuji dan Kemuliaan).

Hal ini pun tertuang dalam Alquran:

وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا

Wa minal-laili fa taḥajjad bihī nāfilatal laka 'asā ay yab'aṡaka rabbuka maqāmam maḥmụdā

Artinya: "Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji," (QS Al-Isra: 79).

Dikutip dari tafsir Tafsir Al-Mukhtashar, Allah mewayuhkan kepada Rasulullah untuk mengerjakan salat tahajud agar mengangkat derajatnya.

Dengan harapan agar Allah bisa membangkitkan Rasulullah di Hari Kiamat sebagai pemberi syafaat kepada seluruh umat manusia.

Tak hanya itu, Rasulullah juga berhak mendapatkan kedudukan sebagai pemegang syafaat 'uẓma (teragung) yang dipuji dan disanjung oleh umat-umat terdahulu.

Dari Ibn Abbas, Nabi Hazrat meriwayatkan dari Ruhu'l-Amin (Hazrat Jibril): "Pahala dan dosa seseorang dibawa pada Hari Pembalasan dan dihitung).

Bahkan jika hanya ada satu perbuatan baik yang tersisa, Allah memberikan karunia-Nya kepada orang itu di surga,” (Ibn Katsir).

Tidak semua manusia bisa mendapatkan syafaat dari Rasulullah SAW. Bagi orang-orang yang tersesat, maka mereka akan tetap menanggung dosanya di neraka.

Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran pada ayat:

خَتَمَ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ ۖ وَعَلَىٰٓ أَبْصَٰرِهِمْ غِشَٰوَةٌ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ

(Khatamallāhu 'alā qulụbihim wa 'alā sam'ihim, wa 'alā abṣārihim gisyāwatuw wa lahum 'ażābun 'aẓīm).

"Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat," (QS Al-Baqarah: 7).

Baca juga: 12 Adab Bertetangga dalam Islam, Yuk Ikuti Hadits Rasulullah SAW

Macam-Macam Syafaat Rasulullah SAW

Perempuan Berhijab
Foto: Perempuan Berhijab (Freepik.com/freepik)

Besarnya kasih sayang Rasulullah kepada umatnya memang tidak akan tergantikan.

Beliau lebih memilih tawaran syafaat dibandingkan memilih tawaran masuknya separuh umatnya ke dalam surga.

Hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam hadisnya, “Aku diberi pilihan antara syafaat dengan masuknya separuh umatku ke surga."

"Namun, aku memilih syafaat. Sebab, syafaat lebih menyeluruh dan lebih banyak. Mungkin saja kalian mengira syafaatku hanya untuk orang-orang bertakwa?

Tidak. Tetapi juga untuk orang-orang yang berdosa,” (HR Al-Tirmidzi).

Lalu, apa saja syafaat Rasulullah untuk umatnya? Berikut penjelasan lebih lengkapnya.

Baca juga: 14 Manfaat Sedekah, Membuat Hati yang Tentram hingga Syafaat di Akhirat

1. Syafaat yang Hanya Dimiliki Rasulullah SAW

Syafaat ini bersifat ekslusif karena hanya diberikan kepada Rasulullah saja.

Saat umat manusia menjelang dihisab dalam pengadilan hari kiamat, keadaan Padang Mahsyar sangat memberatkan manusia.

Tiap orang akan mendatangi para nabi mereka untuk meminta pertolongan mendapat syafaat.

Namun, tiap nabi akan menolak hingga sampailah kepada Nabi Muhammad SAW. Lalu, Rasulullah SAW pun akan memohonkan syafaat kepada Allah SWT bagi mereka.

2. Syafaat agar Pintu Surga Dibukakan

Ini merupakan syafaat Rasulullah SAW untuk kaum beriman, yakni mereka calon penghuni surga.

Dengan syafaat ini, penduduk itu akan meningkat derajatnya di dalam surga. Hal ini sesuai dengan hadis berikut:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آتِي بَابَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَسْتَفْتِحُ فَيَقُولُ الْخَازِنُ مَنْ أَنْتَ فَأَقُولُ مُحَمَّدٌ فَيَقُولُ بِكَ أُمِرْتُ لَا أَفْتَحُ لِأَحَدٍ قَبْلَكَ

"Dari Anas bin Malik dia berkata, Rasulullah bersabda: 'Saya mendatangi pintu surga pada hari Kiamat, lalu saya meminta dibukakan.

Lalu seorang penjaga (Malaikat) bertanya, 'Siapa kamu? Maka aku menjawab, Muhammad'.

Lalu ia berkata, 'Khusus untukmu, aku diperintahkan untuk tidak membukakan pintu untuk siapa pun, sebelum kamu masuk'," (HR. Muslim No 179).

Oleh karena itu, pintu surga tidak akan dibuka sampai Rasulullah SAW memberi syafaat.

Baca juga: Jadi Kendaraan Tercepat Rasulullah SAW, Ini Penjelasan Buraq Menurut Agama Islam

3. Syafaat bagi Sebagian Orang Beriman untuk Masuk Surga Tanpa Hisab

Dilansir dari Islamweb sebagimana riwayat Rasulullah SAW yang memberi tahu para sahabat tentang 70 ribu orang yang akan masuk surga tanpa hisab.

Dia berkata kepada salah satu sahabat yang memintanya untuk berdoa kepada Allah untuk menjadikannya salah satu dari mereka:

"Kamu akan menjadi salah satu dari mereka. Aku meminta Allah SAW untuk mengizinkanku memberi syafaat bagi umatku.

Dia mengizinkannya untuk memberikannya kepada 70 ribu orang tanpa hisab," (HR. Al-Baghawi).

4. Syafaat bagi Kaum Muslimin yang Melakukan Dosa Besar

Ibadah Umat Islam
Foto: Ibadah Umat Islam (Freepik.com/rawpixel-com)

Seperti yang tadi sudah dipaparkan, Rasulullah ingin memberi syafaat bukan hanya untuk orang bertakwa saja.

Namun juga untuk umatnya yang melakukan maksiat saat hidup di dunia hingga menyeretnya masuk ke dalam neraka.

Mereka, menurut hisab, pantas dimasukkan dalam neraka untuk menebus dosa.

Namun Rasulullah SAW kemudian memohonkan syafaat kepada Allah sehingga mengampuni dosa-dosa mereka.

Hal ini sejalan dengan pendapat seluruh Ulama Ahlu Sunnah wal Jama’ah.

Mereka sepakat penghuni neraka memiliki keimanan dalam hatinya, meski hanya sebutir atom.

Mereka lantas akan diberi syafaat sehingga bisa keluar dari neraka. Baik melalui para nabi, orang mukmin atau malaikat, maupun dengan rahmat dari Allah SWT.

Jadi, meskipun manusia melakukan dosa besar tetapi meninggal dalam keadaan beriman, mereka bisa mendapat syafaat dengan izin Allah SWT.

Ini juga mensyaratkan bahwa orang-orang yang melakukan dosa kecil juga bisa mendapatkannya jika mereka meninggal dalam keadaan beriman.

5. Syafaat bagi Orang-Orang yang Pantas Disiksa di Neraka

Rasulullah akan memberi syafaat kepada umatnya yang berada di neraka untuk meringankan hukuman mereka.

Ini juga diberikan bagi orang-orang yang pantas masuk neraka. Hal ini dapat ditunjukkan oleh sabda Nabi:

“Tidak ada seorang Muslim yang meninggal dan 40 orang yang tidak menyekutukan Allah berdoa untuknya, tetapi Allah akan menerima syafaat mereka untuknya." (HR Muslim, 1577)

Baca juga: Kisah Fatimah Az Zahra, Putri Bungsu Kesayangan Rasulullah SAW

6. Syafaat bagi Sejumlah Orang-Orang Kafir

Dikutip dari Islam NU, Syekh Al-Baijuri menjelaskan bahwa salah satu syafaat Rasulullah SAW adalah meringankan siksa sejumlah orang kafir.

Misalnya, untuk pamannya Abu Thalib. Hal ini juga diriwayatkan dari hadis Al-Bukhari:

Al-'Abbaas Ibn 'Abdul-Muttalib bertanya kepada Nabi, "Apakah kamu memberi manfaat kepada pamanmu Abu Taalib karena dia selalu melindungimu?"

Lalu, Rasulullah bersabda, "Ya, aku memang bermanfaat baginya."

"Dia berada di bagian Neraka yang sangat ringan dengan memakai 2 sandal (dari api) yang menyebabkan otaknya mendidih akibat panasnya."

"Siksaannya adalah yang paling ringan dari penghuni neraka dan jika bukan karena aku (bersyafaat untuknya) maka dia akan berada di bagian neraka yang paling rendah.”

Syafaat bukan untuk menyelamatkan orang berdosa dari hukuman di hari pembalasan nanti. Namun, untuk mengangkat manusia-manusia yang berbuat baik agar bisa masuk ke surga.

Dengan kata lain, syafaat ada untuk meningkatkan pahala dan bukan untuk mengurangi dosa. Ini sesuai dengan ayat-ayat dan hadis-hadis, Moms.

Tanpa izin dan janji Allah, tidak ada yang bisa memberikannya. Semoga kita semua masuk ke dalam golongan yang akan diberikan syafaat di hari akhir nanti.

  • https://tafsirweb.com/4683-surat-al-isra-ayat-79.html
  • https://www.islamweb.net/en/article/157425/types-of-intercession
  • https://islam.nu.or.id/tasawuf-akhlak/ini-jenis-dan-ragam-syafaat-nabi-muhammad-saw-2lyES

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.