13 Adab Bertetangga dalam Islam agar Tumbuh Kerukunan
Penting bagi kita untuk berhubungan baik dengan tetangga dengan menerapkan adab bertetangga sesuai aturan Islam.
Tetangga adalah orang yang paling dekat rumahnya dengan kita ya, Moms. Kita sering kali saling membantu untuk urusan yang tidak bisa diselesaikan sendiri.
Dalam Islam, tetangga memiliki hak-hak tertentu sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis Rasulullah SAW, seperti hak untuk mendapatkan rasa aman dari gangguan.
Dalam ajaran Islam, hak tetangga atas tetangganya begitu besar. Islam membuat tuntunan bertetangga.
Karena keberagaman serta perbedaan latar belakang, suku, budaya, dan karakter, serta ekonomi dalam bertetangga berpotensi menimbulkan benturan.
Islam mengatur adab bertetangga untuk mengatasi potensi perbedaan tersebut.
Dalam ajaran Islam, perintah berbuat baik kepada tetangga disandingkan dengan perintah menyembah Allah dan larangan mempersekutukannya
Adapula sejumlah adab bertetangga sebagaimana disebutkan Imam Al-Ghazali dalam risalahnya berjudul al-Adab fid Dîn dalam Majmû'ah Rasâil al-Imam al-Ghazâli (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, t.th., halaman 444), sebagai berikut:
آداب الجار: ابتداؤه بالسلام، ولا يطيل معه الكلام، ولا يكثر عليه السؤال، ويعوده في مرضه، ويعزيه في مصيبته، ويهنيه في فرحه، ويتلطف لولده و عبده في الكلام، ويصفح عن زلته، ومعاتبته برفق عند هفوته، ويغض عن حرمته، ويعينه عند صرخته، ولا يديم النظر إلى خادمته
Artinya:
"Adab bertetangga, yakni mendahului berucap salam, tidak lama-lama berbicara, tidak banyak bertanya, menjenguk yang sakit, berbela sungkawa kepada yang tertimpa musibah.
Ikut bergembira atas kegembiraannya, berbicara dengan lembut kepada anak tetangga dan pembantunya, memaafkan kesalahan ucap, menegur secara halus ketika berbuat kesalahan, menundukkan mata dari memandang istrinya.
Memberikan pertolongan ketika diperlukan, tidak terus-menerus memandang pembantu perempuannya.”
Oleh karena itu, kita perlu meenerapkan adab bertetangga sesuai dengan ajaran Islam, agar hubungan dengan tetangga tetap harmonis dan terjalin tali silaturahmi yang baik.
Baca Juga: Niat Salat Qobliyah Subuh, Tata Cara serta Keutamaan dan Doa Setelah Salat, Yuk Amalkan!
Adab Bertetangga dalam Islam
Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut tentang adab bertetangga menurut Islam, yuk disimak Moms!
1. Dahulukan Salam
Memberikan salam terlebih dahulu merupakan adab bertetangga yang pertama. Selain itu, mengucap salam ketika berjumpa dinilai sopan dalam kebiasaan sehari-hari.
Orang-orang yang bertetangga dianjurkan saling menyapa ketika bertemu dengan mengucapkan salam.
Bagi pihak yang mendahului mengucapkan salam, maka secara akhlak lebih baik dan karenanya mendapatkan kebaikan yang lebih banyak.
Hal ini berdasarkan hadis Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, di mana ia berkata:
كَانَ أَصْحَابُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا تَلاَقَوْا تَصَافَحُوْا وَإِذَا قَدِمُوْا مِنْ سَفَرٍ تَعَانَقُوْا.
Artinya: “Apabila Sahabat-Sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam saling berjumpa, maka mereka saling berjabat tangan, dan apabila mereka datang dari bepergian, mereka saling berpelukan,” (HR. Ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Ausath no. 97 dan Imam al-Haitsami berkata dalam kitab Majma’uz Zawaa-id VIII/36, Para perawinya adalah para perawi tsiqah).
Selain itu, dalam sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lainnya juga menjelaskan pentingnya salam dalam hubungan baik.
Adapun hadis tersebut, berbunyi:
أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوْهُ تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ.
Artinya: “Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu perbuatan apabila kalian lakukan niscaya akan membuat kalian saling mencintai satu sama lain?
Sebarkanlah salam di antara kalian (ketika saling bertemu),” (HR. Muslim no. 54, Abu Dawud no. 5193, Ibnu Majah no. 3692 dan Ahmad II/391, 442).
Baca Juga: Kandungan Surat Al Maidah Ayat 88: Mengatur Kehalalan dalam Konsumsi serta Mencari Rezeki
2. Tidak Mengganggu Tetangga
Mendapat gangguan dari luar tentu sangat tidak nyaman ya, Moms?
Maka dari itu, saling tidak mengganggu adalah adab bertetangga yang harus diikuti oleh umat Muslim yang baik. Ini akan menunjukkan bahwa adanya rasa saling menghargai.
Adab ini dibahas dalam Hadis Riwayat Bukhari, di mana Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلَا يُؤْذِ جَارَهُ
"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah ia mengganggu tetangganya," (HR. Bukhari (no.1609); Muslim (no.2463).
Maka ada baiknya, contoh ketika akan mengadakan sebuah acara di rumah, hendaknya meminta izin tetangga terdekat terlebih dahulu agar mereka tidak merasa terganggu dengan acara yang Moms sedang selenggarakan.
Baca Juga: 20 Manfaat Minyak Argan untuk Rambut, Kulit, dan Kesehatan
3. Bersabar dan Menegur dengan Sopan Jika Tetangga Mengganggu
Apabila tetangga melakukan perbuatan yang mengganggu, ada baiknya Moms harus tetap bersabar.
Nah, sebenarnya Moms tetap diperbolehkan menegur mereka, namun dengan cara yang baik.
Akan lebih baik jika gangguan tersebut dibalas dengan kebaikan.
Rasulullah SAW bersabda:
“Ada tiga kelompok manusia yang dicintai Allah, disebutkan di antaranya:
'Seseorang yang mempunyai tetangga, ia selalu disakiti (diganggu) oleh tetangganya, namun ia sabar atas gangguannya itu hingga keduanya dipisah boleh kematian atau keberangkatannya',” (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani).
4. Hindari Mengobrol Terlalu Lama dan Tidak Penting
Adab bertetangga berikutnya adalah tidak lama-lama berbicara, terutama ketika membahas hal yang tidak terlalu penting.
Nyatanya, hidup bertetangga tidak bisa lepas dari berbicara satu sama lain ya, Moms.
Namun pembicaraan itu sebaiknya tidak kelewat lama. Hal ini demi kebaikan seperti menghindari gibah atau menggunjing pihak lain yang bisa menimbulkan fitnah dan sebagainya.
Baca Juga: Tata Cara Salat Jenazah Lengkap dengan Niat, Bacaan, dan Doa untuk Jenazah Laki-laki dan Perempuan
5. Memaafkan Kesalahan Ucap
Ketika tetangga tidak sengaja melontarkan perkataan yang menyinggung, maka Moms harus memaafkannya.
Sebab bisa jadi suatu saat Moms juga melakukan hal yang sama terhadap tetangga, secara disadari maupun tidak.
Memendam dendam juga bukan hal yang dianjurkan dalam Islam. Karena bisa menimbulkan kebencian yang merugikan.
6. Siap Sedia Menolong Tetangga
Jika tetangga kesulitan dengan harta, tertimpa musibah, bahkan kehilangan, umat Muslim sepantasnya memberikan bantuan sesuai dengan adab bertetangga.
Berikan bantuan tersebut tanpa harus diminta, sebab itu adalah hak seorang Muslim terhadap saudaranya.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.