14 September 2022

Kenali Pengertian tentang Mukallaf, Salah Satu Syarat Ibadah Haji

Ketahui kewajiban pertama seorang Mukallaf
Kenali Pengertian tentang Mukallaf, Salah Satu Syarat Ibadah Haji

Haji adalah rukun Islam kelima. Salah satu syarat yang harus dipenuhi orang yang akan berhaji adalah mukallaf.

Pernah mendengar istilah ini?

Apa artinya dan kaitannya dengan haji?

Yuk, simak ulasannya lebih lanjut berikut ini!

Baca Juga: Tanda Akil Baligh Laki-laki dan Perempuan Dalam Islam

Apa Arti Mukallaf dalam Islam

mukallaf
Foto: mukallaf (Orami Photo Stock)

Mengutip situs resmi Nahdlatul Ulama, syarat wajib haji ada tujuh, yaitu Islam, baligh, merdeka, berakal sehat, keamanan selama di perjalanan, punya kemampuan finansial, dan kuat secara fisik.

Dalam syarat tersebut, tidak disebutkan secara langsung mukallaf sebagai syarat haji. Namun, ada kaitannya dengan haji.

Sederhananya, mukallaf adalah muslim yang telah baligh dan berakal sehat.

Baligh merupakan salah satu syarat wajib haji.

Seorang muslim yang sudah baligh atau dewasa, artinya ia wajib untuk menunaikan kewajibannya seperti salat, puasa, zakat, dan haji.

Seseorang yang akan menunaikan ibadah haji tentunya harus berakal sehat, yang menyadari kewajibannya sebagai muslim.

Mengutip dari Abdur Rakib dalam Jurnal Hakam (2021), mukallaf adalah muslim yang sudah dibebani untuk menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangannya.

Dalam bahasa Arab, Kallaf artinya membebani.

Mukallaf artinya dibebani tanggung jawab.

Baca Juga: 10 Adab Membaca Alquran yang Baik Menurut Islam

Tanggung Jawab dalam Ilmu Hukum Islam

Nah, tanggung jawab dalam ilmu hukum Islam ada tiga macam.

Pertama, seseorang yang sudah cukup usia tetapi belum pernah sekalipun mengucap dua kalimat syahadat, maka tidak bisa disebut sebagai mukallaf.

Kedua, baligh. Banyak orang yang menyamakan baligh dengan mukallaf. Namun keduanya berbeda, lho!

Baligh adalah batasan usia.

Anak perempuan disebut baligh, ketika dia sudah mendapatkan menstruasi atau datang tamu bulanan.

Adapun anak laki-laki disebut baligh ketika dia sudah mengalami mimpi basah sampai mengeluarkan sperma.

Dari pengertian tersebut, baligh bukan hanya berlaku bagi orang muslim saja. Baligh konteksnya lebih luas.

Jadi, setiap mukallaf pasti sudah baligh, tetapi tidak semua orang yang baligh itu mukallaf.

Ketiga, berakal sehat. Orang gila tidak bisa dikatakan mukallaf, meskipun beragama Islam, sudah baligh, dan usianya lebih dari 15 tahun.

Jadi, mukallaf artinya seseorang yang telah memenuhi syarat menjalankan kewajiban yang telah ditetapkan oleh Allah.

Kewajiban Pertama Seorang Mukallaf

Mukallaf
Foto: Mukallaf (News.iium.edu.my)

Moms, dari penjelasan di atas, mukallaf adalah seseorang yang memenuhi syarat untuk menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Apabila seseorang telah mencapai syarat tersebut, apa saja sih yang jadi kewajiban pertama seorang Mukallaf?

1. Meyakini Ajaran Nabi Muhammad SAW

Kewajiban paling utama, yaitu harus beriman terhadap segala sesuatu yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.

Meyakini bahwa Muhammad SAW adalah rasul yang harus diimani dan mengikuti semua ajarannya.

2. Menjalankan Perintah Allah

Dari pengertian mukallaf, jelas bahwa seseorang harus menjalankan perintahnya.

Dalam rukun Islam disebutkan syahadat, salat, puasa, zakat, dan haji.

Perintah Allah yang diberikan ini bukanlah suatu beban.

Dalam ayat Al-Quran Surat Al-Baqarah 286, dijelaskan Allah tidak akan membebani hambanya di luar batas kemampuan.

Artinya tidak perlu khawatir, perintah atau kewajiban yang diberikan kepada manusia tidak akan melebihi batas kemampuan.

3. Meninggalkan Semua yang Diharamkan

Kewajiban pertama lainnya, yaitu meninggalkan sesuatu yang diharamkan oleh Allah. Apa saja?

Misalnya memakan daging babi, meminum khamr, makan hewan yang mati tidak menyebut nama Allah, dan lain-lain.

Seseorang harus memahami apa saja yang diharamkan oleh Allah.

Bukan sekadar makanan, melainkan perbuatannya pula.

4. Tidak Berbuat Maksiat

Seseorang yang sudah menjalani perintah Allah tentunya tidak ingin berbuat maksiat.

Nah, kewaiban selanjutnya, tentunya menjaga diri dari perbuatan maksiat.

Sebab maksiat adalah perbuatan yang jelas dilarang oleh Allah.

Tentu lebih baik harus menghindari perbuatan maksiat termasuk segala sesuatu yang mendekati maksiat.

Baca Juga: Rincian Biaya Haji 2022 dan Aturan Keberangkatannya, Catat!

Syarat Mampu dalam Haji

mukallaf
Foto: mukallaf (Orami Photo Stock)

Nah, dari pengertian di atas, sudah jelas kaitan antara mukallaf dan haji.

Ini merupakan bagian dari syarat mampu dalam haji.

Meskipun mukallaf bukan hanya digunakan untuk haji.

Agar lebih jelas, berikut ini adalah syarat haji yang wajib dipahami, yaitu:

1. Islam

Seseorang yang berhaji tentunya harus beragama Islam.

Pastinya ketika menjalankan rukun Islam kelima, ia sudah pernah memenuhi rukun Islam pertama sampai keempat.

Pastinya orang beragama Islam sudah mengetahui apa itu haji dan apa saja yang dilakukan ketika haji.

2. Baligh

Syarat kedua untuk berhaji adalah baligh atau telah cukup umur.

Anak-anak yang belum baligh tidak memenuhi syarat untuk melakukan ibadah haji.

Kementerian Agama Republik Indonesia menetapkan syarat minimal untuk mendaftar haji adalah berusia 12 tahun.

3. Merdeka

Syarat haji yang satu ini berlaku pada zaman dahulu, ketika masih adanya praktik perbudakan.

Para budak yang tersandera dan belum dimerdekakan, tidak memiliki kewajiban untuk berhaji.

Baca Juga: Penjelasan Dam saat Haji dan Umrah, Beserta Tata Cara Membayarnya

4. Memiliki Bekal yang Cukup

Syarat berikutnya, memiliki bekal yang cukup.

Maksudnya adalah kemampuan finansial ketika seseorang berangkat ke Tanah Suci.

Kemudian, ia bisa memenuhi semua keperluan selama di Tanah Suci dan keluarga yang ditinggalkan juga memiliki bekal yang cukup.

5. Sehat Jasmani dan Rohani

Berikutnya syarat haji adalah berakal alias tidak gila.

Itu sebabnya sehat secara jasmani dan rohani diperlukan.

Ibadah haji bukan hanya memerlukan kemampuan finansial, melainkan fisik kuat dan sehat, tidak memiliki penyakit yang membahayakan.

6. Masuk Waktu Haji

Tentu saja kegiatan haji ditunaikan ketika musim haji tiba.

Waktu yang tepat, yaitu memasuki bulan Zulhijah.

Puncak haji dirayakan umat Islam di seluruh dunia sebagai Hari Raya Idul Adha.

7. Ada Fasilitas Transportasi

Zaman dahulu, orang pergi haji menggunakan kapal laut.

Tentunya memerlukan waktu yang lebih lama.

Sekarang ini, orang berangkat haji menggunakan fasilitas pesawat.

Waktu tempuhnya 9 jam dari Indonesia. Jadi, akses transportasi sudah lebih mudah.

Baca Juga: 6 Hadis tentang Kehidupan, Ingatkan Akhirat yang Abadi

Demikian ulasan singkat terkait mukallaf sebagai syarat melaksanakan ibadah haji.

Semoga informasi ini dapat membantu, ya!

  • “Mukallaf sebagai Subjek Hukum dalam Fiqih Jinayah” oleh Abdur Rakib dalam Jurnal Hakam Volume 5 Nomor 2, Desember 2021 (121-139).
  • https://islam.nu.or.id/haji-umrah-dan-kurban/syarat-syarat-wajib-haji-mulai-dari-islam-sampai-keamanan-di-jalan-I0epd
  • https://islam.nu.or.id/syariah/tiga-tanda-baligh-ifgVE

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb