17 Maret 2022

Suami Rumah Tangga dalam Islam, Bagaimana Hukumnya?

Dalam islam, menjadi suami rumah tangga sudah dicontohkan oleh Rasul. Masya Allah!
Suami Rumah Tangga dalam Islam, Bagaimana Hukumnya?

Istilah ibu rumah tangga tentu sudah biasa. Bagaimana dengan suami rumah tangga? Seperti apa hukum suami rumah tangga dalam Islam?

Biasanya, dalam sebuah rumah tangga istri memiliki peran sebagai pengatur urusan rumah tangga. Sedangkan kewajiban suami terhadap istri dalam Islam adalah mencari nafkah.

Konsekuensinya, istrilah yang melakukan seluruh pekerjaan rumah tangga.

Selain itu, banyak suami merasa pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, memasak, mencuci piring, momong anak adalah pekerjaan domestik istri.

Padahal, membantu meringankan pekerjaan istri sebagai suami rumah tangga adalah sesuatu hal yang mulia dan menambahkan rasa kasih sayang dari seorang istri.

Bagaimanakah hukum suami rumah tangga dalam Islam? Berikut ulasannya

Baca Juga: 9 Cara Meredakan Emosi Suami dan Menurut Pandangan Islam, Catat!

Nabi Muhammad Contoh Nyata Suami Rumah Tangga dalam Islam

Dalam Islam Nabi Muhammad Menjadi Contoh Suami Rumah Tangga -1
Foto: Dalam Islam Nabi Muhammad Menjadi Contoh Suami Rumah Tangga -1

Foto: Orami Photo Stock

Ada banyak riwayat yang mengabarkan tentang sosok ideal Nabi Muhammad SAW yang menjadi suami rumah tangga dalam Islam.

Dikutip dari Dalam Islam, salah satunya saat Aisyah ditanya: “Apa yang dilakukan Nabi di rumah?” Beliau menjawab, “Beliau ikut membantu melaksanakan pekerjaan keluarganya.” (HR. Bukhari).

Dalam hadis lain, Aisyah mengatakan bahwa Nabi tidak ragu mengerjakan semua jenis pekerjaan rumah tangga.

“Nabi SAW menjahit kainnya, menjahit sepatunya, dan mengerjakan apa yang biasa dikerjakan oleh kaum perempuan di rumah mereka.” (HR. Ahmad).

Nabi Muhammad sebagai seorang nabi yang mulia, tentu memiliki segudang kesibukan dakwah di luar rumah.

Akan tetapi, sosok suami rumah tangga yang ditunjukkannya menjadi catatan sejarah tentang kemuliannya dalam Islam.

Meski begitu, Nabi tetap meninggalkan pekerjaan rumahnya untuk pergi ke masjid saat waktu salat.

Nabi telah memberi teladan kepada para suami bahwa mengerjakan pekerjaan rumah bukanlah hal yang tabu.

Suami harus menyadari bahwa meskipun tampak sepele, pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan yang berat.

Istri dituntut untuk bisa melakukan banyak hal dalam satu waktu demi untuk berbakti kepada suaminya, yang akan membuat suami merasa senang dan betah di rumah.

Karena salah satu tugas utama suami sebagai pemimpin keluarga adalah mencari nafkah, bukan berarti tidak bisa menjadi sosok suami rumah tangga yang baik.

Sebagai seorang suami, sudah selayaknya menunjukkan bahwa dia siap membantu istrinya bila mampu. Bila belum mampu, tunjukkan minat untuk membantu.

Kehadiran suami saat istri sedang melakukan pekerjaan rumah saja terkadang sudah cukup membahagiakan istri.

Baca Juga: Ini Hukum Istri Cuek pada Suami dalam Islam, Moms Wajib Tahu!

Menjadi Suami Rumah Tangga Meningkatkan Rasa Tawadhu

Dalam Islam Nabi Muhammad Menjadi Contoh Suami Rumah Tangga -2
Foto: Dalam Islam Nabi Muhammad Menjadi Contoh Suami Rumah Tangga -2

Foto: Orami Photo Stock

Dalam Islam, suami yang tergerak untuk melakukan pekerjaan rumah tangga merupakan perbuatan yang baik dan termasuk kebiasaan orang-orang saleh. Bahkan hal tersebut menunjukkan keluhuran akhlak suami dan dicontohkan sendiri oleh Nabi SAW.

Dari salah satu kisah teladan Nabi Muhammad SAW di atas, di samping merupakan cara Rasulullah memuliakan, menyayangi istri dan memanjakan istri, itu juga merupakan wujud nyata akhlak mulia beliau yang tawadhu atau rendah hati.

Sebagai muslim, tentunya kita harus menumbuhkembangkan sifat rendah hati atau tawadhu karena tawadhu dalam Islam merupakan perintah Allah SWT. Adapun keutamaan rendah hati dalam Islam salah satunya adalah mencegah seseorang bersikap sombong. Allah SWT berfirman: “Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman.” (QS. Asy Syu’araa: 215)

Selain itu, keutamaan memiliki sifat tawadhu dalam Islam adalah diangkat derajatnya oleh Allah. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tidaklah seseorang bertawadhu karena Allah melainkan Allah mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim).

Nabi SAW melalui sikap dan perbuatannya telah menunjukkan pentingnya bagi seorang muslim memiliki akhlak yang mulia, terutama yang ditunjukkan kepada keluarga. Pahala yang diperoleh pun begitu besar.

Dari Usamah bin Syarik, ia berkata: “Tatkala kami sedang duduk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, tiba-tiba datang beberapa orang kepadanya seraya berkata, ‘Siapakah hamba yang paling dicintai oleh Allah SWT? Beliau bersabda, ‘Orang yang paling baik akhlaknya.’” (HR. Tabrani)

Baca Juga: Seperti Apa Hukum Istri Meninggalkan Suami dalam Islam?

Jadi, jadilah suami rumah tangga seperti dicontohkan oleh Nabi SAW dalam Islam. Selain akan semakin dicintai oleh istri, membantu pekerjaan rumah tangga merupakan perbuatan baik sekaligus menunjukkan betapa mulianya akhlak suami.

  • https://www.arrisalah.net/menjadi-bapak-rumah-tangga-yang-baik/
  • https://dalamislam.com/hukum-islam/pernikahan/hukum-suami-membantu-pekerjaan-rumah-tangga

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb