16 April 2022

Mengenal Nasogastric Tube, Selang untuk Memasukkan Makanan Langsung ke Lambung

Penggunaan nasogastrik tube harus diawasi tenaga kesehatan
Mengenal Nasogastric Tube, Selang untuk Memasukkan Makanan Langsung ke Lambung

Pernah mendengar tentang nasogastric tube, Moms? Meski terdengar asing, namun benda ini sangat penting saat seseorang tengah sakit, terutama saat tidak bisa mengonsumsi apa pun seperti tengah sakit di daerah mulut atau lambung.

Nasogastric tube adalah tabung atau selang fleksibel dari karet atau plastik yang dimasukkan melalui hidung, turun melalui kerongkongan, dan masuk ke perut.

Ini dapat digunakan untuk menghilangkan zat atau memasukkan makanan ke perut.

Ini hanya alat untuk digunakan sementara dan bukan untuk penggunaan jangka panjang.

Dulu, ini biasa digunakan setelah operasi untuk penyakit radang usus. Sekarang, nasogastric tube tidak selalu diperlukan untuk setiap jenis operasi.

Baca Juga: Bagaimana Mengatasi Asam Lambung Naik Saat Hamil?

Alasan atau Tujuan Penggunaan Nasogastric Tube

Alasan Penggunaan Nasogastric Tube
Foto: Alasan Penggunaan Nasogastric Tube

Foto: byramhealthcare.com

Seseorang yang sedang mengalami penyakit radang usus terkadang memasang nasogastric tube terutama saat berada di rumah sakit.

Menurut studi tahun 2016 di British Journal of Community Nursing, penggunaan alat ini bisa diberikan saat pemberian nutrisi atau obat-obatan.

Selain itu, nasogastric tube juga mungkin dipasang karena beberapa alasan, termasuk:

  • Mengeluarkan cairan atau udara dari perut.
  • Menambahkan kontras ke perut untuk rontgen.
  • Melindungi usus setelah operasi atau selama istirahat usus.
  • Mengeluarkan dan mengevaluasi isi perut.
  • Dekompresi penyumbatan.
  • Dapat membantu merawat beberapa bayi prematur.
  • Mengeluarkan sebagian isi perut untuk mengurangi tekanan pada obstruksi atau penyumbatan usus.
  • Mengeluarkan darah dari perut.

Tidak semua orang yang menjalani operasi untuk penyakit radang usus harus menggunakan nasogastric tube, sebab itu tergantung pada alasan operasi dan keputusan tim bedah.

Kadang, digunakannya adalah sebagai cara untuk mengobati penyumbatan usus yang terkait radang usus yang tanpa harus melakukan operasi.

Dalam beberapa kasus, ketika seseorang tidak dapat mentoleransi makanan padat melalui mulut, nasogastric tube dapat digunakan untuk memberikan nutrisi.

Ini juga dapat digunakan untuk memberikan obat-obatan, yang dapat sangat membantu untuk beberapa situasi medis.

Selain itu, dokter mungkin menggunakannya untuk membantu mengobati keracunan yang tidak disengaja atau overdosis obat.

Jika seseorang menelan sesuatu yang berbahaya, dokter dapat menggunakannya untuk mengeluarkan itu dari perut, atau untuk memberikan perawatan.

Selain itu, dokter dapat memberikan arang aktif melalui itu untuk membantu menyerap zat berbahaya.

Ini dapat membantu menurunkan kemungkinan adanya reaksi yang lebih parah.

Baca Juga: Mengenal Penyakit Gastritis, Radang Lambung yang Bikin Perut Tidak Nyaman

Prosedur Pemasangan Nasogastric Tube

Prosedur Pemasangan Nasogastric Tube
Foto: Prosedur Pemasangan Nasogastric Tube

Foto: shieldhealthcare.com

Nasogastric tube biasanya digunakan di rumah sakit dan dipasangkan oleh profesional kesehatan, seperti dokter atau perawat.

Ini dipasangkan saat pasien tidur (dibius) atau terjaga. Sedasi lokal dari lubang hidung dengan lidokain atau semprotan anestesi dapat digunakan.

Prosedurnya tidak nyaman, tetapi seharusnya tidak menyakitkan. Jika menyakitkan itu bisa menunjukkan bahwa tabung tidak ditempatkan dengan benar, dilansir dari Anaesthesiology Intensive Therapy.

Cara lainnya adalah dengan menggunakan nasogastric tube untuk menambah atau mengeluarkan beberapa isi perut, yang dapat menunjukkan bahwa tabung ditempatkan dengan benar di perut.

Bagian luarnya akan direkatkan pada kulit sehingga tidak terlepas secara tidak sengaja.

Biasanya sebelum nasogastric tube dimasukkan, pasien diminta untuk minum beberapa teguk air.

Dalam prosedurnya, dokter akan memasukkan selang saat pasien berbaring di tempat tidur dengan kepala ditinggikan atau duduk di kursi.

Sebelum memasukkannya, dokter akan memberi beberapa pelumasan dan juga memberikan obat mati rasa.

Setelah itu, dokter akan meminta untuk menekuk kepala, leher, dan tubuh di berbagai sudut saat memasukkan tabung melalui lubang hidung, turun ke kerongkongan, dan masuk ke perut.

Gerakan-gerakan ini dapat membantu memudahkan tabung ke posisinya dengan sedikit ketidaknyamanan.

Dokter mungkin juga meminta untuk menelan atau meneguk sedikit air ketika tabung mencapai kerongkongan untuk membantunya meluncur ke perut.

Setelah terpasang, dokter akan mengambil langkah-langkah untuk memeriksa penempatannya.

Misalnya, mereka mungkin mencoba mengeluarkan cairan dari perut. Atau mungkin memasukkan udara melalui tabung, sambil mendengarkan perut dengan stetoskop.

Untuk menjaga nasogastric tube tetap di tempatnya, dokter kemungkinan akan menempelkannya ke area sekitar wajah dengan selotip.

Dokter juga dapat memposisikan ulang jika terasa pasien merasa tidak nyaman.

Dikutip Medline Plus ada beberapa kiat yang bisa dilakukan saat menggunakan nasogastric tube:

  • Jika yang menggunakannya adalah Si Kecil, cobalah untuk menjaga anak agar tidak menyentuh atau menarik tabungnya.
  • Setelah perawat mengajari cara menyiram selang dan melakukan perawatan kulit di sekitar hidung, buatlah rutinitas harian untuk tugas ini.
  • Bersihkan kulit di sekitar selang dengan air hangat dan lap bersih setelah setiap penggunaannya. Buang kerak atau sekret yang ada di hidung.
  • Saat melepas perban atau pembalut dari hidung, kendurkan terlebih dahulu dengan sedikit minyak mineral atau pelumas lainnya. Kemudian dengan lembut lepaskan perban atau pembalut. Setelah itu, bersihkan minyak mineral dari hidung.
  • Jika melihat tanda kemerahan atau iritasi, coba masukkan selang ke lubang hidung yang lain, jika perawat telah mengajari cara melakukannya.

Baca Juga: Catat! Ini 12 Pertolongan Pertama Saat Asam Lambung Naik

Efek Samping Penggunaan Nasogastric Tube

Efek Samping Penggunaan Nasogastric Tube
Foto: Efek Samping Penggunaan Nasogastric Tube

Foto: healthedco.com

Nasogastric tube bisa sangat efektif untuk mengobati beberapa kondisi dan dalam memberikan obat-obatan, tetapi bukan berarti tanpa potensi efek samping.

Beberapa orang yang menggunakannya mungkin mengalami beberapa gejala seperti diare, mual, muntah, kram perut, atau bengkak.

Hal lain yang dapat terjadi saat nasogastric tube dimasukkan adalah cedera pada kerongkongan, tenggorokan, sinus, atau perut.

Jika tersumbat atau robek, atau jika keluar dari tempatnya ini dapat menimbulkan masalah baru.

Ada juga kemungkinan makanan atau obat apa pun yang dimasukkan melalui tabung untuk dimuntahkan atau masuk ke paru-paru.

Para profesional kesehatan yang memasang selang nasogastrik dilatih untuk waspada terhadap kemungkinan komplikasi.

Jika nasogastric tube tidak dimasukkan dengan benar, itu berpotensi melukai jaringan di dalam hidung, sinus, tenggorokan, kerongkongan, atau perut.

Inilah sebabnya mengapa penempatannya harus diperiksa dan dipastikan dengan benar sebelum tindakan lain dilakukan.

Nasogastric tube juga berpotensi tersumbat, sobek, atau copot. Ini dapat menyebabkan komplikasi tambahan.

Menggunakan terlalu lama juga dapat menyebabkan bisul atau infeksi pada sinus, tenggorokan, kerongkongan, atau perut.

Jika membutuhkan pemberian makanan jangka panjang, dokter kemungkinan akan merekomendasikan tabung gastrostomi.

Dokter dapat melakukan pembedahan untuk menanamkan tabung gastrostomi di perut untuk memungkinkan makanan dimasukkan langsung ke perut.

Untuk menurunkan risiko komplikasi dari penggunaan nasogastric tube, biasanya dokter dan perawat akan melakukan:

  • Memastikan tabung selalu direkatkan dengan aman di wajah.
  • Periksa tabung untuk memeriksa tanda-tanda kebocoran, penyumbatan, dan kekusutan.
  • Angkat kepala selama menyusui dan selama satu jam setelahnya.
  • Perhatikan tanda-tanda iritasi, ulserasi, dan infeksi.
  • Jaga kebersihan hidung dan mulut.
  • Pantau status hidrasi dan nutrisi secara teratur.
  • Periksa kadar elektrolit melalui tes darah rutin.

Segera hubungi dokter atau perawat jika salah satu dari hal berikut ini terjadi:

  • Ada kemerahan, bengkak dan iritasi di kedua lubang hidung.
  • Nasogastric tube terus tersumbat dan Moms tidak dapat membukanya dengan air.
  • Tabung jatuh.
  • Muntah.
  • Perut kembung.

Penggunaan nasogastric tube harus hati-hati agar tidak meningkatkan peluang risiko adanya komplikasi lain ya Moms.

Pastikan juga untuk tetap dipantau oleh dokter dan tenaga ahli lainnya.

  • https://www.healthline.com/health/nasogastric-intubation-and-feeding
  • https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000182.htm
  • https://www.verywellhealth.com/nasogastric-ng-tube-1943087
  • https://www.magonlinelibrary.com/doi/abs/10.12968/bjcn.2016.21.Sup7.S28
  • https://www.termedia.pl/Nasogastric-tube-insertion-in-anaesthetized-patients-a-comprehensive-review,118,38056,0,1.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb