
Scroll untuk melanjutkan membaca
Apa saja makanan yang dilarang setelah operasi caesar?
Persalinan caesar tidak pernah direncanakan sebelumnya dan akibatnya dapat menyebabkan keadaan dan komplikasi yang tidak terduga.
Maka, Moms perlu memperhatikan jenis makanan yang dilarang setelah operasi caesar untuk mempercepat pemulihan.
Untuk diketahui, operasi caesar adalah prosedur melahirkan yang menyakitkan dan ternyata menjadi operasi yang sulit bagi seorang ibu, baik secara mental maupun fisik.
Agar bisa segera pulih dari operasi caesar, tubuh harus membutuhkan istirahat yang cukup dan diet yang terkontrol.
Oleh sebab itu, ada beberapa makanan yang tidak boleh dimakan setelah operasi caesar sehingga tubuh Moms bisa cepat pulih lebih cepat usai menjalani operasi caesar.
Baca Juga: Moms Harus Wasapada, Ini 9 Penyakit yang timbul setelah operasi Caesar
Karena Moms tidak dapat melakukan banyak aktivitas fisik apa pun, penting untuk mengontrol apa yang akan dimakan dan menghindari mengonsumsi apa pun yang akan membutuhkan waktu lama untuk dicerna dan meningkatkan kelelahan.
Apa saja ya, makanan yang dilarang setelah operasi caesar? Simak di bawah ini yuk, Moms.
Makanan yang dilarang setelah operasi caesar pertama adalah makanan pedas karena dapat menyebabkan masalah lambung, seperti perut kembung dan gas yang mana akan memicu kontraksi.
Makanan pedas juga bisa membuat Moms merasakan sensasi tidak nyaman bahkan diare. Nah, ketika mengalami diare, Moms pun akan lebih banyak bergerak dan mengejan tanpa sadar.
Hal tersebut sangat tidak disarankan karena dapat menyebabkan perut Moms tertekan yang pada akhirnya bisa memperlambat proses pemulihan luka jahitan operasi caesar.
Baca Juga: 7 Cara Menghilangkan Rasa Gatal pada Bekas Jahitan Caesar
Hal selanjutnya yang harus Moms hindari setelah operasi caesar adalah minuman berkafein.
Minuman berkarbonasi dan jus jeruk juga tidak boleh dikonsumsi setelah Moms melakukan operasi caesar karena dapat menyebabkan kembung dan gas. Kondisi itu pun bisa menyebabkan perut Moms menjadi tidak nyaman.
Selain itu, konsumsi minuman berkafein perlu dihindari selama menyusui. Karena meskipun cukup aman, tetapi sekitar 1% dari jumlah total kafein yang Moms konsumsi bisa mencampuri kadar ASI.
Walaupun jumlah ini mungkin tampak kecil, bayi tidak dapat memproses kafein secepat orang dewasa.
Dalam jurnal Frontiers in Psychiatry pun disebutkan bahwa pada orang dewasa yang sehat, kafein tetap berada di dalam tubuh selama 3-7 jam.
Namun, bayi dapat menahannya selama 65-130 jam karena hati dan ginjal mereka belum sepenuhnya berkembang.
Tentu saja, kondisi tersebut bisa memengaruhi bayi. Biasanya, ada beberapa tanda yang menunjukkan jika asupan kafein Moms memengaruhi Si Kecil, yakni:
Minum kafein terlalu banyak juga memengaruhi nutrisi dalam ASI Moms.
Mengutip WebMD, seorang ibu yang minum 3 cangkir kopi per hari memiliki sekitar sepertiga lebih sedikit zat besi dalam ASI mereka dibandingkan ibu yang tidak minum kopi.
Jadi sebisa mungkin, Moms menghindarinya demi kesehatan diri dan Si Kecil, ya,
Minuman beralkohol juga harus dihindari setelah operasi caesar karena dapat mengganggu kemampuan Moms untuk menyusui, dan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan, serta pola tidur bayi yang disusui ASI.
Pasalnya, alkohol yang Moms konsumsi dapat mencampuri ASI. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), kadar alkohol tertinggi dalam ASI ditemukan setelah 30-60 menit konsumsi dan umumnya alkohol dapat dideteksi dalam ASI sekitar 2-3 jam per minuman setelah dikonsumsi.
CDC juga mengungkapkan bahwa tingkat konsumsi alkohol yang lebih tinggi dapat mengganggu refleks pengeluaran ASI (letdown) jika kadar alkohol dalam tubuh Moms tinggi.
Seiring waktu, konsumsi alkohol yang berlebihan pun dapat menyebabkan durasi menyusui yang lebih pendek karena penurunan produksi ASI.
Kandungan alkohol tersebut tidak akan hilang dalam ASI, selama alkohol masih ada dalam aliran darah Moms.
Selain itu, minum alkohol dapat mengganggu penilaian pengasuh dan kemampuan untuk merawat bayi dengan aman.
Baca Juga: Moms, Ini Tanda Luka Operasi Caesar Sudah Kering, Wajib Tahu!
Makanan yang tidak boleh dimakan setelah operasi caesar berikutnya adalah makanan yang mengandung gas.
Makanan seperti ubi, kol, bawang, apel, pir, acar, kacang hijau, kacang polong, brokoli, harus dihindari setidaknya selama 40 hari sejak melakukan operasi caesar.
Hal ini karena makanan yang mengandung gas bisa menyebabkan masalah pencernaan pada tubuh Moms. Kondisi tidak nyaman tersebut tentu saja bisa menghambat Moms dalam beraktivitas dan merawat Si Kecil.
Selain itu, makanan bergas juga bisa memengaruhi ASI yang pada akhirnya dapat menyebabkan kolik pada bayi.
Baca Juga: Pasca Operasi Caesar, Ini Tahapan Pemulihan yang Perlu Moms Ketahui!
Makanan yang dilarang setelah operasi caesar lainnya adalah potongan daging dingin, daging mentah, dan sayuran mentah.
Hal ini karena daging mentah, seperti ikan yang dijadikan sashimi bisa saja memiliki kandungan merkuri yang tinggi dan berbahaya bagi bayi.
Itulah makanan-makanan yang harus dihindari setelah operasi caesar.
Menurut American Pregnancy Association, pastikan bahwa Moms mendapatkan banyak cairan untuk membuat tubuh tetap terhidrasi, dan mengonsumsi makanan yang sehat untuk memulihkan energi dan mencegah sembelit.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.