
Saat hamil, Moms akan mengalami ngidam makanan tertentu, salah satunya makanan pedas. Moms mungkin khawatir, apakah makan pedas saat hamil memiliki dampak bagi kehamilan.
Dalam Journal of Human Nutrition and Dietetics, disebutkan bahwa mengidam dan menghindari makanan dapat berfungsi sebagai motivator untuk meningkatkan dan/atau mengurangi asupan makanan tertentu.
Lalu, seperti apa dampak dari konsumsi makan pedas saat hamil?
Adakah porsi makanan pedas yang disarankan untuk bisa dikonsumsi?
Baca Juga: Mengulik 5 Fakta Seputar Ngidam saat Hamil yang Jarang Diketahui
Foto: makanan pedas saat hamil-1.jpg (mom.com)
Foto: mom.com
Kehamilan membuat ibu hamil dituntut untuk lebih selektif dalam memilih makanan atau minuman.
Hal ini karena segala yang Bumil konsumsi bisa memengaruhi proses tumbuh kembang janin di dalam kandungan.
Namun, makan pedas saat hamil tidak termasuk ke dalam makanan yang perlu dihindari.
"Makanan pedas tidak akan memengaruhi kondisi kehamilan baik terhadap ibu maupun janin," jelas dr. Shanty Olivia Jasirwan, Sp.OG-KFER, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi, dan Reproduksi RS Pondok Indah - Pondok Indah.
Jadi, bila sebelum hamil Moms gemar mengonsumsi makanan pedas dan berbumbu tajam, misalnya yang mengandung banyak cabai, lada, atau jahe, saat hamil tidak perlu menghindari makanan ini.
Makan pedas saat hamil sebenarnya boleh-boleh saja dan tidak akan membahayakan janin
Foto: makan pedas saat hamil
Foto: Orami Photo Stock
Bukan hal aneh jika Moms hamil mulai mencari tahu soal mitos-mitos kehamilan yang beredar di masyarakat.
Terlebih jika baru pertama kalinya mengalami kehamilan, tentu ada banyak kekhawatiran perihal kehamilan yang dialami.
Salah satu kekhawatiran yang sering dialami adalah makan pedas dapat menyebabkan bayi terlahir botak.
Apakah hal tersebut termasuk mitos atau fakta?
Ternyata, makan pedas saat hamil dapat menjadi pemicu bayi lahir botak termasuk mitos.
Tidak ada penelitian yang mengungkapkan adanya hubungan antara kedua hal tersebut.
Meski begitu, ada baiknya untuk mengonsumsinya dengan porsi yang cukup dan jangan berlebihan.
Pasalnya, ibu hamil dapat mengalami masalah pencernaan hingga mulas jika terlalu banyak mengonsumsinya.
Baca Juga: Cara Mengatasi Masalah Psikologi Menjelang Persalinan
Foto: makan pedas saat hamil
Foto: Orami Photo Stock
Meski makanan pedas tidak berdampak buruk untuk janin dalam kandungan, hal itu dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak menyenangkan bagi ibu hamil.
Kebiasaan makan pedas saat hamil bisa memicu masalah pencernaan.
"Makan pedas saat hamil dapat memicu masalah pencernaan dan asam lambung naik (heartburn), dua masalah umum yang terjadi terutama pada kehamilan trimester kedua dan ketiga," lanjut dr. Shanty.
Selain menyebabkan masalah pencernaan pada ibu hamil, makan pedas saat hamil juga dapat memberi efek lainnya.
Berikut ini beberapa efek sampingnya:
Morning sickness sendiri biasanya sering dikaitkan dengan sensitivitas ibu hamil terhadap bau.
Hal ini dipengaruhi oleh hormon estrogen tinggi selama masa kehamilan.
Indra penciuman ibu hamil akan lebih sensitif terhadap sesuatu yang beraroma kuat, termasuk cabai.
Morning sickness memang terjadi akibat peningkatan hormon, namun mengonsumsi makan pedas saat hamil dapat membuatnya menjadi lebih buruk.
Untuk itu, Moms sebaiknya menghindari makan pedas saat hamil trimester pertama atau sepanjang mual dan muntah masih terus dirasakan pada masa kehamilan.
Kondisi morning sickness bisa berkembang menjadi hiperemesis gravidarum atau mual muntah yang lebih parah.
Kondisi ini rentan mengakibatkan dehidrasi dan berat badan turun secara drastis.
Bila ibu hamil tidak mendapat penanganan intensif, hiperemesis gravidarum juga bisa menyebabkan komplikasi kehamilan.
Alternatif makan pedas saat hamil, konsumsi makanan dan minuman yang berprotein, atau perbanyak minum teh atau jahe hangat.
Selain itu, tetap aktif bergerak agar gejala yang dirasakan dapat berangsur membaik.
Trimester kedua kehamilan terjadi pada minggu ke 13-28 kehamilan.
Pada trimester ini, organ vital bayi seperti jantung, paru-paru, ginjal, dan otak sudah lebih berkembang, sehingga ukurannya menjadi lebih besar.
Bayi juga mulai bisa mendengar suara dan menelan.
Dilansir dari WebMD, mayoritas ibu hamil mengalami gangguan pencernaan akibat perubahan hormon dan tekanan dari rahim yang sedang tumbuh.
Mulas memang cukup umum terjadi selama kehamilan dan sebagian besar dipicu oleh makanan pedas.
Ini akan semakin terasa saat kehamilan sudah memasuki trimester kedua.
Sebab, saat itu janin tumbuh lebih besar, sehingga membuat asam lambung naik hingga kerongkongan.
Kondisi ini juga rentan membuat ibu hamil dehidrasi.
Padahal, selama hamil, Moms harus mencukupi cairan tubuh untuk kesehatan ibu dan janin.
Selain itu, bagi beberapa ibu hamil, makan pedas saat hamil dapat menyebabkan gejala alergi.
Jika pernah memiliki gejala alergi sebelum kehamilan, waktu hamil ini bisa menjadi saat yang tepat untuk menghindari makanan tersebut.
Saat memasuki trimester ketiga, pertumbuhan janin yang semakin besar dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan.
Moms yang mempunyai hobi makan pedas dapat mengalami kondisi yang lebih buruk.
Selain itu, ada anggapan kalau mengonsumsi makanan pedas bisa membantu proses persalinan.
Ternyata, hal ini hanya mitos belaka.
Makanan pedas memang dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon prostaglandin melalui proses pencernaan, yang memicu kontraksi pada rahim.
Namun, hal ini tidak ada hubungannya dengan membantu mempercepat proses persalinan.
Stanford Children’s Health justru mengungkapkan, makanan pedas, berlemak, dan berminyak bisa menjadi pemicu ibu hamil mengalami mulas dan refluks asam.
Makanan yang sulit dicerna juga bisa membuat perut cepat mulas.
Terlalu banyak mengonsumsi makanan atau makan berlebihan juga bisa jadi pemicunya.
Baca Juga: 7 Makanan yang Harus Dihindari pada Trimester Pertama Kehamilan, Catat!
Foto: makan pedas saat hamil
Foto: Orami Photo Stock
Jika telah mendekati akhir kehamilan dan berpikir untuk memulai persalinan, mungkin beberapa orang mengatakan makanan pedas dapat memicu kontraksi dan melancarkan persalinan.
Namun, benarkah begitu?
Faktanya, jurnal Birth: Issues in Perinatal Care mengungkapkan, makanan pedas tidak memicu kontraksi.
Ibu hamil tetap memerlukan induksi persalinan secara alami.
Beberapa dari mereka menggunakan obat kontraksi, olahraga berat, masturbasi, akupunktur, atau persediaan herbal untuk menginduksi persalinan.
Malahan, jika Moms masih ragu mengenai makan pedas memicu kontraksi, sebaiknya dihindari saja.
Sebab, makan lada atau makanan pedas dapat menyebabkan gejala alergi pada beberapa calon ibu.
Jika pernah mengalami gejala alergi sebelum hamil, saat hamil bukan waktu yang tepat untuk mencoba makanan pedas.
Baca Juga: Bagaimana Tetap Aktif dan Sehat saat Hamil?
Foto: makanan pedas saat hamil-2.jpg (care.com)
Foto: care.com
Meskipun makan pedas saat hamil tidak akan memengaruhi kondisi kesehatan Moms dan janin, tetapi bukan berarti bisa mengonsumsi sepuasnya.
Pada prinsipnya, makan pedas saat hamil itu aman bila dikonsumsi dengan jumlah cukup dan tidak berlebihan.
Berikut beberapa tips makan pedas saat hamil yang bisa diikuti agar aman:
Makanan pedas memang seringkali tampak menggiurkan.
Bagi sebagian ibu hamil yang sedang sering-seringnya mual, makanan pedas sering menjadi “penolong” karena bisa membangkitkan selera makan.
Kalau memang begitu, sesekali makan pedas pun tak mengapa, asalkan level pedasnya juga tidak terlalu tinggi.
Walaupun Moms penggemar makanan pedas karena memiliki toleransi pedasnya yang tinggi, tak ada salahnya untuk tetap mencicipi sedikit dulu.
Hal ini perlu dilakukan supaya perut tidak kaget saat menerima makanan pedas.
Selain itu juga untuk memastikan kalau memang makanan tersebut tidak memicu efek samping yang berbahaya bagi Moms dan janin.
Makan pedas saat hamil memang sah-sah saja.
Pastikan agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik selama menyantap makanan pedas.
Ini karena zat capsaicin dalam cabai bisa membuat suhu tubuh meningkat.
Inilah yang membuat kita otomatis “banjir” keringat ketika makan makanan yang pedas.
Nah, cairan keringat yang keluar ini perlu diganti dengan minum yang cukup supaya tidak dehidrasi.
Pilihlah minuman yang aman untuk ibu hamil.
Nah, tips berikutnya agar tetap bisa makan pedas saat hamil namun tetap aman adalah memasak sendiri di rumah.
Jadi, bisa memilih bahan-bahan yang berkualitas dan lebih sehat.
Memang tidak semua makanan yang dibeli di luar itu kotor dan nggak sehat.
Tapi, memasak sendiri tetap lebih bisa menjamin kualitas makanan ibu hamil yang nantinya disantap.
Makanan pedas bukan hanya datang dari cabai, namun juga tanaman yang memiliki rasa yang tajam, seperti wasabi dan lada.
Sebagian besar bahan-bahan tersebut aman digunakan selama tidak berlebihan.
Tetap konsumsi makanan yang lebih sehat untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dalam kandungan.
Ganti jenis kudapan dengan alternatif yang lebih sehat.
Mengutip U.S. Department of Health and Human Services, pola makan sehat mencakup berbagai asupan bergizi dengan kriteria, yaitu:
Baca Juga: 25 Makanan Sehat untuk Ibu Hamil, Catat!
Itulah penjelasan tentang aman atau tidaknya makan pedas saat hamil.
Jika mengalami keluhan setelah mengonsumsi makanan pedas, segera konsultasikan ke dokter kandungan, ya!
Jaga kehamilan tetap sehat dengan konsumsi nutrisi dan berkonsultasi ke dokter tentang pantangan dan anjuran yang disarankan.
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.