23 Maret 2022

Waspada Pinguekula, Pertumbuhan Abnormal pada Konjungtiva

Bukan kanker, kenali pertumbuhan jaringan abnormal di konjungtiva
Waspada Pinguekula, Pertumbuhan Abnormal pada Konjungtiva

Pinguekula adalah masalah pada mata yang umumnya terjadi pada lansia.

Kondisi ini kadang tidak berbahaya, tapi gejalanya bisa mengganggu aktivitas harian sehingga perlu pengobatan lebih lanjut.

Jika sudah seperti ini, apa pengobatan yang harus dijalani?

Adakah tindakan pencegahan yang bisa dilakukan agar tidak terkena masalah mata ini di kemudian hari?

Apa Itu Pinguekula?

Pinguekula adalah pertumbuhan abnormal nonkanker yang berkembang di mata, lebih tepatnya pada konjungtiva.

Konjungtiva adalah lapisan tipis yang menutupi bagian putih mata.

Seseorang bisa saja memiliki satu pertumbuhan abnormal pada konjungtiva matanya.

Namun, ada pula yang muncul lebih dari dan kondisi ini dikenal dengan istilah pingueculae.

Menurut American Optometric Association, pertumbuhan abnormal ini sering terjadi di area mata dekat hidung.

Siapa saja pada umur berapa pun dapat terkena penyakit ini.

Akan tetapi, penyakit mata ini paling sering menyerang lansia.

Pada banyak kasus, pertumbuhan abnormal ini tidak perlu dihilangkan atau memerlukan perawatan lebih lanjut.

Namun bukan berarti kondisinya dibiarkan begitu saja, karena bisa menjadi parah seiring waktu.

Baca Juga: Adakah Manfaat Milagros untuk Mata Minus? Ini Faktanya!

Perbedaan Pinguekula dengan Pterygia

mata-sakit-saat-berkedip.jpg
Foto: mata-sakit-saat-berkedip.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Pinguekula sering disalahartikan sebagai pterygia karena memiliki kesamaan.

Keduanya merupakan jenis pertumbuhan abnormal yang terjadi di mata.

Berdasarkan sifatnya, pertumbuhan pada mata ini jinak.

Itu artinya, jaringan yang tumbuh tidak bersifat kanker.

Jaringannya tidak menyebar dan merusak jaringan maupun organ lain yang berada di sekitarnya.

Kemunculannya pun dikaitkan dengan paparan sinar matahari, angin, dan elemen keras pada mata.

Walaupun memiliki banyak kesamaan, jika diperhatikan baik-baik keduanya juga memiliki perbedaan yang mencolok.

Pterygia memiliki tampilan berbentuk bulat yang memanjang (lonjong).

Warnanya seperti daging merah kecokelatan dan cenderung muncul di atas kornea.

Sementara itu, pinguecula tidak demikian.

Baca Juga: Tak Usah Bingung, Ini Obat Tetes Mata untuk Mata Kering dan Mata Merah

Tanda dan Gejala Pinguekula

mata gatal
Foto: mata gatal (shutterstock.com)

Foto: Orami Photo Stock

Pinguekula digambarkan mirip segitiga yang berwarna kekuningan.

Biasanya, pertumbuhan abnormal ini muncul di sisi kornea dekat hidung.

Akan tetapi, bisa juga muncul di area lain.

Korna adalah lapisan transparan yang terletak di atas pupil, yakni bagian di tengah mata yang berbentuk bulat dan berwarna hitam, dan iris (selaput pelangi).

Ukuran pertumbuhan yang abnormal ini bisa membesar.

Namun, pertumbuhannya cukup jarang terjadi dan cukup lambat.

Pada beberapa kasus, kondisi ini bisa membuat mata jadi iritasi dan kering.

Kadang, terasa juga sensasi mengganjal di mata, seperti mata kelilipan pasir atau partikel kecil yang kasar.

Bagian mata yang terkena kadang menimbulkan rasa gatal, merah, dan meradang.

Setiap orang dapat mengalami gejala yang berbeda-beda.

Ada pula yang mengalami gejala yang tidak disebutkan.

Baca Juga: Kornea Mata: Fungsi, Penyakit, dan Cara Menjaga Kesehatannya

Beragam Penyebab Pinguekula

manfaat-energi-matahari.jpg
Foto: manfaat-energi-matahari.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Pinguekula terbentuk ketika jaringandi konjungtiva mengalami perubahan dan menciptakan adanya benjolan kecil.

Benjolan tersebut mengandung lemak, kalsium, atau keduanya.

Alasan terjadinya perubahan ini tidak diketahui secara pasti.

Akan tetapi, pengamat kesehatan berpendapat ada keterkaitan antara paparan sinar radiasi ultraviolet, debu, dan angin.

Kondisi juga cenderung umum terjadi seiring menuanya usia.

Baca Juga: Nefropati Diabetik: Penyakit Saraf yang Menyerang Penderita Diabetes

Cara Mengobati Pinguekula

5 Cara Mengatasi Mata Merah Pada Anak Sesuai Penyebabnya 2.jpg
Foto: 5 Cara Mengatasi Mata Merah Pada Anak Sesuai Penyebabnya 2.jpg (Orami Photo Stocks)

Foto: Orami Photo Stock

Dokter mata dapat mendiagnosis pinguecula selama pemeriksaan mata komprehensif.

Pemeriksaan ini menggunakan mikroskop digunakan untuk mengevaluasi struktur depan mata.

Pertumbuhan abnormal di konjungtiva ini biasanya tidak menimbulkan masalah.

Kecuali jika menyebabkan ketidaknyamanan pada mata.

Jika gejalanya disertai rasa nyeri, kemerahan, kering atau iritasi, dokter akan meresepkan salep mata atau obat tetes mata.

Pada beberapa kasus, operasi pengangkatan pinguecula bisa dilalukukan jika merasa kemunculannya mengganggu penampilan.

Bisa juga karena pertimbangan alasan berikut ini.

  • Pertumbuhan abnormal terjadi di atas kornea dan mempengaruhi kemampuan penglihatan.
  • Menyebabkan ketidaknyamanan luar biasa ketika mencoba untuk memakai lensa kontak.
  • Terus-menerus mengalami peradangan mata, bahkan sudah menggunakan obat tetes mata atau salep mata.

Cara Mencegah Pinguekula

Pusing Pakai Kacamata Baru, Kenapa-3.jpg
Foto: Pusing Pakai Kacamata Baru, Kenapa-3.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Masalah pada mata ini bisa dicegah dengan menjauhi berbagai penyebabnya.

Pertama, jika Moms memang harus bekerja di luar ruangan dan terpapar sinar matahari, lindungi mata dengan menggunakan kacamata hitam.

Namun bukan kacamata hitam sembarangan, ya.

Pilih kacamata hitam yang memiliki lapisan penghalang sinar ultraviolet A (UVA) dan sinar ultraviolet B (UVB).

Kacamata juga melindungi mata dari angin yang membawa debu atau partikel kecil lainnya yang mudah masuk ke mata.

Moms bisa mendapatkan perlindungan lebih dengan menggunakan topi bertepi lebar untuk menghalangi sinar matahari.

Kacamata khusus saat bekerja juga perlu dipakai ketika berada di lingkungan kerja yang penuh debu, misalnya di tempat pembuat furnitus kayu.

Penggunaan kacamata hitam di luar ruangan juga bisa mengurangi penguapan air di mata yang mencegah mata cepat kering.

Baca Juga: Bahaya! Jangan Biarkan Mata Kering, Ini Akibat yang Bisa Diderita

Cara lainnya yang bisa dilakukan adalah menjaga mata agar tetap lembap.

  • Gunakan air mata buatan sepanjang hari jika rentan terhadap mata kering. Carilah merek yang tidak mengandung bahan pengawet.
  • Ingatlah untuk berkedip saat menggunakan komputer, membaca, atau bermain video game. Beristirahatlah setidaknya setiap jam untuk mencegah mata kering.
  • Gunakan pelembap udara.
  • Jauhi asap rokok yang cenderung membuat mata kering.
  • Minum air putih yang cukup setiap harinya untuk menjaga seluruh tubuh terhidrasi, termasuk mata.
  • Pasang sistem penyaringan udara di rumah untuk menghilangkan debu yang dapat mengiritasi dan mengeringkan mata.

Itulah penjelasan tentang pinguekula yang perlu dipahami, demi menjaga kesehatan mata.

  • Somnath A, Tripathy K. Pinguecula. [Updated 2022 Feb 21]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558965/
  • https://www.healthline.com/health/pinguecula
  • https://www.aoa.org/healthy-eyes/eye-and-vision-conditions/pinguecula?sso=y
  • https://www.completeeyecare.net/featured-articles/how-does-hydration-affect-my-eyes/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb