09 Maret 2022

Nefropati Diabetik: Penyakit Saraf yang Menyerang Penderita Diabetes

Terjadi saat diabetes merusak pembuluh darah
Nefropati Diabetik: Penyakit Saraf yang Menyerang Penderita Diabetes

Jangan menganggap remeh penyakit diabetes karena bisa mengakibatkan komplikasi! Nefropati diabetik adalah komplikasi serius dan umum dari diabetes tipe 1 dan tipe 2.

Menurut penelitian National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), sekitar 1 dari 3 orang di Amerika yang hidup dengan diabetes mengalami nefropati diabetik.

Nefropati diabetik juga kerap disebut penyakit ginjal diabetes.

Mengapa Bisa Terjadi Nefropati Diabetik?

Nefropati diabetik adalah jenis kerusakan saraf yang disebabkan oleh kadar gula darah tinggi dalam jangka panjang.

Kondisi nefropati diabetik biasanya berkembang perlahan, terkadang selama beberapa waktu atau jangka panjang.

Nefropati diabetik terjadi saat kadar lemak atau gula yang tinggi dalam darah merusak saraf dalam tubuh.

Nefropati diabetik dapat mempengaruhi hampir semua saraf di tubuh, dengan berbagai gejala.

Padahal, fungsi saraf untuk memungkinkan orang untuk bergerak, mengirim pesan tentang bagaimana perasaan sesuatu, dan mengontrol fungsi otomatis, seperti bernapas.

Beberapa kondisi nefropati diabetik dapat melibatkan saraf perifer.

Sementara yang lain merusak saraf yang memasok organ internal, seperti jantung, kandung kemih, dan usus.

Dengan cara ini, nefropati diabetik dapat mempengaruhi banyak fungsi tubuh.

Nefropati diabetik mempengaruhi kemampuan ginjal untuk melakukan pekerjaan biasa yaitu membuang produk limbah dan cairan ekstra dari tubuh.

Cara terbaik mencegah nefropati diabetik adalah dengan mempertahankan gaya hidup sehat dan mengelola diabetes dan tekanan darah tinggi secara memadai.

Baca Juga: Apa Bedanya Diabetes Pregestasional dan Diabetes Gestasional pada Kehamilan?

Beragam Jenis Nefropati Diabetik dan Gejalanya

nefropati diabetik
Foto: nefropati diabetik (blog.diabetrics.com)

Foto: blog.diabetrics.com

Istilah nefropati diabetik digunakan untuk menggambarkan beberapa jenis kerusakan saraf akibat diabetes.

Pada penderita diabetes, ada empat jenis utama nefropati diabetik, yaitu:

Nefropati Perifer

Bentuk nefropati diabetik yang paling umum adalah nefropati perifer.

Nefropati diabetik perifer biasanya mempengaruhi kaki dan tungkai, tetapi juga dapat mempengaruhi lengan atau tangan.

Gejalanya bervariasi dan bisa ringan hingga berat, seperti:

  • Mati rasa
  • Sensasi kesemutan atau terbakar
  • Sensitivitas ekstrim terhadap sentuhan
  • Ketidakpekaan terhadap suhu panas dan dingin
  • Rasa sakit atau kram yang tajam
  • Kelemahan otot
  • Kehilangan keseimbangan atau koordinasi

Beberapa orang mengalami gejala nefropati diabetik lebih sering di malam hari.

Pasien dengen gejala nefropati diabetik perifer, terkadang merasakan cedera atau nyeri pada kaki.

Orang dengan diabetes sering memiliki sirkulasi yang buruk, yang membuat luka lebih sulit untuk sembuh dan kombinasi ini meningkatkan risiko infeksi.

Pada kasus yang ekstrem, infeksi nefropati diabetik dapat menyebabkan amputasi.

Nefropati Otonom

Jenis nefropati diabetik kedua yang paling umum pada penderita diabetes adalah nefropati otonom.

Sistem saraf otonom menjalankan sistem lain di tubuh yang tidak dapat dikendalikan secara sadar.

Banyak organ dan otot dikendalikan olehnya, termasuk:

Sister Pencernaan

Kerusakan saraf pada sistem pencernaan dapat menyebabkan:

  • Sembelit
  • Diare
  • Masalah menelan
  • Gastroparesis, yang menyebabkan perut mengosongkan terlalu lambat ke dalam usus kecil
  • Gastroparesis menyebabkan keterlambatan pencernaan, yang dapat memburuk dari waktu ke waktu, menyebabkan sering mual dan muntah. Seseorang biasanya akan merasa kenyang terlalu cepat dan tidak dapat menyelesaikan makan. Pencernaan yang tertunda sering membuat lebih sulit untuk mengontrol kadar glukosa darah
  • Gejala hipoglikemia, seperti berkeringat dan jantung berdebar yang bisa tidak terdeteksi pada orang dengan Nefropati otonom.

Masalah Seksual dan Kandung Kemih

Nefropati diabetik otonom juga dapat menyebabkan masalah seksual, seperti disfungsi ereksi, kekeringan pada vagina, atau kesulitan mencapai orgasme.

Nefropati diabetik pada kandung kemih dapat menyebabkan inkontinensia atau menyulitkan untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya.

Masalah Kardiovaskular

Kerusakan pada saraf yang mengontrol detak jantung dan tekanan darah dapat membuatnya merespons lebih lambat.

Seseorang mungkin mengalami penurunan tekanan darah dan merasa pusing saat berdiri setelah duduk atau berbaring, atau saat memaksakan diri.

Nefropati diabetik otonom juga dapat menyebabkan detak jantung cepat yang tidak normal.

Nefropati diabetik otonom dapat mempersulit untuk mengidentifikasi beberapa gejala serangan jantung.

Seseorang mungkin tidak merasakan nyeri dada saat jantungnya tidak mendapatkan cukup oksigen.

Jika memiliki nefropati diabetik otonom, pasien harus mengetahui tanda-tanda peringatan lain untuk serangan jantung, termasuk:

  • Berkeringat banyak
  • Nyeri di lengan, punggung, leher, rahang, atau perut
  • Sesak napas
  • Mual
  • Pusing

Baca Juga: 3 Gejala Diabetes yang Mudah Dikenali

Nefropati Proksimal

Bentuk nefropati diabetik yang jarang adalah nefropati diabetik proksimal dan dikenal sebagai amiotrofi diabetik.

Bentuk nefropati diabetik ini lebih sering terlihat pada orang dewasa berusia di atas 50 tahun dengan diabetes tipe 2 yang cukup terkontrol dan lebih sering pada pria.

Nefropati diabetik ini sering mempengaruhi pinggul, bokong, atau paha.

Pasiennya mungkin mengalami rasa sakit yang tiba-tiba dan terkadang parah.

Kelemahan otot di kaki mungkin membuatnya sulit untuk berdiri tanpa bantuan.

Setelah timbulnya gejala nefropati diabetik ini, mereka biasanya memburuk dan mulai membaik secara perlahan.

Untungnya, kebanyakan orang dengan nefropati diabetik ini dapat sembuh dalam beberapa tahun, bahkan tanpa pengobatan.

Nefropati Fokal

Nefropati diabetik fokal, terjadi ketika ada kerusakan pada satu saraf atau kelompok saraf tertentu, yang menyebabkan kelemahan pada area yang terkena.

Ini paling sering terjadi di tangan, kepala, badan, atau kaki.

Gejala nefropati diabetik ini muncul tiba-tiba dan biasanya sangat menyakitkan.

Sebagian besar nefropati diabetik fokal hilang dalam beberapa minggu atau bulan.

Jenis yang paling umum adalah carpal tunnel syndrome.

Beberapa gejala dari nefropati diabetik fokal, yaitu:

  • Nyeri, baal, kesemutan pada jari
  • Ketidakmampuan untuk fokus
  • Penglihatan ganda
  • Sakit di belakang mata
  • Suara yang rendah
  • Nyeri di area yang terisolasi, seperti bagian depan paha, punggung bagian bawah, daerah panggul, dada, perut, bagian dalam kaki, bagian luar kaki bagian bawah, atau kelemahan pada jempol kaki.

Baca Juga: Waspada Diabetes Sebabkan Sulit Hamil!

Penyebab Nefropati Diabetik dan Diagnosisnya

nefropati diabetik
Foto: nefropati diabetik (behealthpr.com)

Foto: behealthpr.com

Nefropati diabetik disebabkan oleh kadar gula darah tinggi yang bertahan dalam jangka waktu yang lama.

Faktor lain yang dapat menyebabkan kerusakan saraf saat nefropati diabetik lainnya, yaitu kerusakan pada pembuluh darah.

Ini dapat disebabkan oleh kadar kolesterol yang tinggi, cedera mekanis seperti carpal tunnel syndrome, gaya hidup, dan masalah lainnya.

Dokter akan menentukan apakah pasien menderita nefropati diabetik atau tidak, dimulai dengan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan.

Pasien nefropati diabetik juga akan menjalani pemeriksaan fisik.

Mereka akan memeriksa tingkat kepekaan terhadap suhu dan sentuhan, detak jantung, tekanan darah, dan tonus otot.

Pasien nefropati diabetik juga mungkin melakukan tes filamen untuk menguji sensitivitas di kaki.

Untuk ini, dokter akan menggunakan serat nilon untuk memeriksa anggota badan dari kehilangan sensasi.

Baca Juga: Gejala Diabetes pada Anak dan Pengobatannya

Penanganan Nefropati Diabetik

nefropati diabetik
Foto: nefropati diabetik (strokebelt.org)

Foto: strokebelt.org

Tidak ada obat untuk nefropati diabetik, tetapi pasien dapat memperlambat perkembangannya.

Menjaga kadar gula darah dalam kisaran yang sehat adalah cara terbaik mengurangi pengembangan nefropati diabetik atau memperlambat perkembangannya.

Hal ini juga dapat meredakan beberapa gejala.

Berhenti merokok dan berolahraga secara teratur juga menjadi bagian dari perawatan nefropati diabetik yang bisa dilakukan.

Selalu berbicara dengan dokter sebelum memulai rutinitas baru.

Pasien nefropati diabetik juga dapat bertanya kepada dokter tentang perawatan lainnya atau suplemen yang dibutuhkan.

Manajemen Nyeri

Obat-obatan dapat digunakan untuk mengobati rasa sakit yang disebabkan oleh nefropati diabetik.

Bicaralah dengan dokter tentang obat nefropati diabetik yang tersedia dan potensi efek sampingnya.

Nefropati diabetik adalah jenis kerusakan saraf yang terjadi pada penderita diabetes dan terdiri dari beberapa jenis.

Masing-masing jenis nefropati diabetik mempengaruhi serangkaian saraf yang berbeda dan memiliki rentang efek yang berbeda.

Baca Juga: Hindari Amputasi, Begini Cara Mengobati Luka Diabetes

Diagnosis nefropati diabetik mencakup pemindaian dan tes untuk refleks pergelangan kaki, sensasi, serta tekstur dan suara sangat dibutuhkan.

Perawatan nefropati diabetik melibatkan beberapa jenis terapi fisik dan obat-obatan untuk mengontrol rasa sakit dan konduksi saraf.

Penderita nefropati diabetik cenderung tidak merasakan cedera pada kaki, sehingga pemeriksaan kaki secara teratur diperlukan.

Tujuannya untuk menghindari infeksi yang tidak terdeteksi dan kemungkinan kehilangan anggota badan.

  • https://www.healthline.com/health/type-2-diabetes/diabetic-neuropathy#prevention
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/245310#takeaway

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb