23 Februari 2022

9 Jenis Penyakit Mata, Dari yang Ringan hingga Parah!

Ada yang perlu pengobatan, ada juga yang tidak
9 Jenis Penyakit Mata, Dari yang Ringan hingga Parah!

Ada ratusan penyakit mata dan masalah penglihatan yang berbeda. Beberapa tidak dapat disembuhkan, tetapi banyak yang lain dapat diobati.

Mata adalah organ yang kompleks. Ada banyak bagian yang harus bekerja sama untuk menghasilkan penglihatan yang jelas. Karena itu, jika salah satu bagian mengalami kerusakan, Moms mungkin akan menderita penyakit mata.

Centers for Disease Control and Prevention menyebutkan, umur merupakan penyebab utama penyakit mata terkait usia, katarak, retinopati diabetic dan glaukoma.

Menerapkan pola hidup sehat merupakan salah satu cara menjaga kesehatan mata. Selain itu, Moms juga perlu rurin memeriksakan kondisi mata ketika sudah merasa ada kejanggakan dalam penglihatan.

Untuk mengetahui jenis penyakit mata selengkapnya, simak terus artikelnya sampai selesai ya Moms.

Baca juga: 6 Rekomendasi Dokter Mata di Bogor untuk Periksa Kesehatan Mata Secara Menyeluruh

Jenis Penyakit Mata

Beberapa jenis penyakit mata berikut ini, mungkin dapat diatasi tanpa adanya pengobatan dari dokter. Namun, penyakit mata yang disertai dengan penyakit lain, mungkin perlu mendapatkan perawatan khusus dari ahli.

1. Eyestrain

Mata kering
Foto: Mata kering

Foto: Orami Photo Stock

Moms senang menghabiskan waktu membaca dalam waktu lama, bekerja di depan komputer atau mengemudi jarak jauh, mungkin akan mengalami gangguan mata tegang atau eyestrain. Kondisi ini terjadi saat mata terlalu lama digunakan tanpa istirahat.

Karena sama seperti organ tubuh lain, mata juga memerlukan istirahat lho Moms. Jika mengalami kondisi ini, Moms hanya perlu mengistirahatkan mata sejenak setelah bekerja. Namun, jika kondisinya tidak kunjung hilang, sebaiknya segera memeriksakan ke dokter ya.

2. Mata Merah

mata merah.jpg
Foto: mata merah.jpg (Pinterest.com)

Foto: Orami Photo Stock

Kondisi lain yang mungkin Moms alami adalah mata merah. Gangguan ini terjadi saat permukaan mata ditutupi oleh pembuluh darah yang terinfeksi atau teriritasi.

Kelelahan mata karena terlalu sering tidur larut malam, kurang tidur, atau alergi juga bisa menyebabkan penyakit mata ini. Jika mata merah disebabkan oleh cedera, sebaiknya segera periksakan ke dokter ya.

Selain itu, mata merah juga bisa menjadi gejala dari kondisi mata lain, seperti konjungtivitis atau kerusakan akibat sinar matahari karena tidak memakai kacamata selama bertahun-tahun.

Jika obat tetes mata dan istirahat yang dijual bebas tidak dapat mengatasi masalah ini, sebaiknya segera ke dokter ya Moms.

3. Degenarasi Makula

Degenerasi-makula.jpg
Foto: Degenerasi-makula.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Degenarsi macula adalah kerusakan mata bertahap yang terjadi pada sel-sel makula. Kondisi ini paling sering terjadi pada Moms yang sudah berusia di atas 60 tahun.

Jurnal Deutsches Arzteblatt International menjelaskan, 9% penderita degenarasi makula dapat mengalami kebutaan di dunia.

Kondisi ini bisa basah atau kering. Degenerasi makula terjadi ketika pembuluh darah abnormal tumbuh di bawah makula dan mengeluarkan darah atau cairan. Hal ini dapat merusak makula dan menyebabkan hilangnya penglihatan sentral.

Sementara degenarasi makula menghasilkan penipisan makula, yang membuat penglihatan sentral kabur dari waktu ke waktu. Sekitar 70% kasus degenerasi makula adalah kering.

Baca juga: 5 Manfaat Wortel untuk Mata, Bisa Cegah Katarak

4. Katarak

Katarak
Foto: Katarak (Shutterstock.com)

Foto: Orami Photo Stock

Jenis penyakit mata lain yang banyak dialami oleh Moms adalah katarak. Kondisi ini terjadi ketika lensa mata menjadi keruh di satu bagian hingga keduanya.

American Journal of Ophthamology menyebutkan, katarak menjadi penyebab utama kebutaan di dunia.

Katarak dapat terjadi pada semua usia dan bahkan bayi yang baru lahir, tetapi lebih sering terjadi pada orang di atas usia 50 tahun.

Katarak dapat diobati dengan cara operasi. Nantinya dokter akan mengangkat dan mengganti lensa keruh pada mata. Sekitar 90% pasien yang menjalankan operasi ini dapat melihat dengan baik dalam waktu lama.

5. Retinopati Diabetik

Retinopati Diabetik
Foto: Retinopati Diabetik

Foto: Orami Photo Stock

Retinopati diabetik adalah komplikasi umum dari diabetes. Kondisi ini adalah salah satu penyebab utama kebutaan pada orang dewasa di Amerika Serikat.

Penyakit mat aini terjadi dimana adanya kerusakan berkelanjutan pada pembuluh darah di retina karena kadar gula (glukosa) tinggi yang tidak terkontrol di darah dalam jangka panjang.

Retina adalah jaringan peka cahaya di mata yang dibutuhkan untuk penglihatan yang jelas. Kebanyakan orang dengan retinopati diabetik tidak menunjukkan perubahan penglihatan sampai penyakitnya parah. Pada orang lain, gejala datang dan pergi.

Perawatan termasuk pengobatan oral lewat jarum suntuk dan operasi yang ditujukan untuk memperbaiki atau mengecilkan pembuluh darah di retina akan dilakukan dokter untuk mengatasi masalah penyakit mata.

6. Glaukoma

Glaukoma
Foto: Glaukoma

Foto: Orami Photo Stock

Glaukoma adalah penyakit mata yang diakibatkan oleh tekanan cairan di mata yang lebih tinggi dari normal.

Tekanan ini dapat merusak saraf optic yang mempengaruhi bagaimana informasi visual ditransmisikan ke otak.

Penyakit mata satu ini tidak terdeteksi dan tidak diobati dapat menyebabkan kehilangan penglihatan dan kebutaan pada satu atau kedua mata. Glaukoma sering diturunkan dalam keluarga khususnya yang memiliki riwayat diabetes.

Ada dua jenis utama glaukoma. Glaukoma sudut terbuka berkembang perlahan dari waktu ke waktu dan Moms mungkin tidak melihat perubahan penglihatan sampai penyakitnya menjadi lebih parah.

Glaukoma sudut tertutup dapat terjadi secara tiba-tiba. Kondisi ini menyakitkan dan menyebabkan kehilangan penglihatan dengan sangat cepat.

Biasanya perawatan penyakit mata ini berfokus pada pengurangan tekanan mata dan termasuk obat tets mata, terapi laser dan pembedahan.

Baca juga: 7 Obat Mata Minus Alami dan Medis menurut Dokter Spesialis Mata

7. Ambliopia

Ambliopia
Foto: Ambliopia

Foto: Orami Photo Stock

Ambliopia, juga disebut sebagai lazy eyes adalah penyebab paling umum gangguan penglihatan pada anak-anak.

Penyakit mata ini adalah istilah medis yang digunakan ketika penglihatan di salah satu mata berkurang karena mata dan otak tidak bekerja sama dengan baik.

Mata itu sendiri terlihat normal, tetapi tidak digunakan secara normal karena otak lebih menyukai mata yang lain.

Kondisi yang menyebabkan ambliopia termasuk strabismus, ketidakseimbangan posisi kedua mata, abun jauh, atau astigmatik pada satu mata daripada mata lainnya, dan jarang kondisi mata lainnya seperti katarak.

Jika tidak diobati sejak ini, penyakit mata satu ini akan berlanjut hingga dewasa.

Ambliopia merupakan penyebab paling umum dari gangguan penglihatan satu mata permanen di antara anak-anak dan dewasa muda dan paruh baya. Diperkirakan 2% -3% dari populasi menderita ambliopia.

8. Strabismus

Strabismus
Foto: Strabismus (https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.medicinenet.com%2Fperrla_eyes%2Farticle.htm&psig=AOvVaw2TsRQEhVs_B9UoKapL9kS_&ust=1644978161774000&source=images&cd=vfe&ved=0CAkQjhxqFwoTCODCsrjTgPYCFQAAAAAdAAAAABAD)

Foto: Orami Photo Stock

Strabismus merupakan ketidakseimbangan dalam posisi kedua mata.

Penyakit mata ini dapat menyebabkan mata juling (esotropia) atau belok (exotropia). Kondisi ini dapat disebabkan oleh kurangnya koordinasi antara mata.

Akibatnya, mata melihat ke arah yang berbeda dan tidak fokus secara bersamaan pada satu titik. Pada kebanyakan kasus strabismus pada anak-anak, penyebabnya tidak diketahui.

Pada lebih dari separuh kasus ini, masalahnya muncul setelah lahir (strabismus kongenital).

Ketika kedua mata gagal untuk fokus pada gambar yang sama, persepsi kedalaman berkurang atau tidak ada dan otak mungkin belajar untuk mengabaikan input dari satu mata, menyebabkan kehilangan penglihatan permanen pada mata tersebut (salah satu jenis ambliopia).

Baca juga: 11+ Manfaat Buah Kesemek, Bisa Menyehatkan Jantung dan Penglihatan!

9. Retractive Error

penyakit mata
Foto: penyakit mata (freepik.com)

Foto: Orami Photo Stock

Kesalahan refraksi atau retractive error adalah masalah mata yang paling sering terjadi.

Kelainan refraksi meliputi miopia (rabun jauh), hyperopia (rabun dekat), astigmatisme (penglihatan terdistorsi pada semua jarak), dan presbiopia atau kehilangan kemampuan untuk fokus dari dekat, ketidakmampuan untuk membaca huruf dari mata pada usia 40-50 tahun.

Gangguan mata ini dapat diatasi dengan penggunaan kacamata, lensa kontak, atau dalam beberapa kasus operasi.

National Eye Institute menyatakan bahwa koreksi refraksi yang tepat dapat meningkatkan penglihatan di antara 150 juta orang dengan penyakit mata ini.

Baca juga: Tak Usah Bingung, Ini Obat Tetes Mata untuk Mata Kering dan Mata Merah

Itulah Moms jenis penyakit mata yang perlu Moms ketahui dan waspadai. Semoga artikelnya bermanfaat ya.

  • https://www.healthline.com/health/eye-health#retinal-detachment-or-tear
  • https://www.cdc.gov/visionhealth/basics/ced/index.html
  • https://www.webmd.com/eye-health/common-eye-problems
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7588619/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33412124/
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17130-eye-diseases

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb