24 Maret 2024

14 Ciri-Ciri Perilaku Playing Victim dan Cara Menghadapinya

Pahami juga cara menghadapi orang yang sering playing victim
14 Ciri-Ciri Perilaku Playing Victim dan Cara Menghadapinya

Belakangan ini, sifat dan sikap manusia semakin beragam. Salah satu yang kerap menjadi perbincangan adalah playing victim.

Entah itu yang dilakukan oleh orang-orang di sekitar rumah maupun dalam lingkup dunia kerja.

Mereka yang berperilaku playing victim akan bertindak seolah-olah menjadi orang paling menderita.

Padahal sebenarnya, dialah orang yang memancing suatu permasalahan terlebih dahulu.

Sebelum mulai menuduh orang lain, coba dicek terlebih dahulu. Jangan-jangan, selama ini Moms juga suka playing victim?

Yuk, cari tahu selengkapnya tentang pengertian playing victim dan tanda-tandanya, Moms. Cek di bawah ini, ya!

Baca Juga: 5 Tanda Kepribadian Narsistik yang Selalu Butuh Dikagumi!

Apa Itu Playing Victim?

Pasangan Bertengkar
Foto: Pasangan Bertengkar (Freepik.com/freepik)

Playing victim disebut juga dengan istilah victim mentality.

Melansir studi di Public Library of Science, playing victim terjadi ketika seseorang melemparkan kesalahan kepada orang lain, meski kesalahan tersebut adalah perbuatannya sendiri.

Pelaku playing victim biasanya dilakukan oleh orang yang tidak ingin bertanggung jawab karena sudah melakukan kesalahan tersebut.

Pada kondisi ini, pelakunya seakan memosisikan diri sebagai korban yang tidak mendapatkan keadilan.

Singkatnya, playing victim adalah sebuah cara menghindari masalah yang diperbuat diri sendiri dengan melemparkan tanggung jawab kepada orang lain.

Di saat yang sama, orang yang telah berbuat salah (pelaku) akan memosisikan diri sebagai korban.

Playing victim sering terjadi di dalam hubungan, pertemanan, keluarga, pekerjaan, hingga pernikahan.

Dalam sebuah hubungan, sudah sepatutnya segala beban dan tanggung jawab dipikul bersama.

Kalau ada salah satu yang playing victim, berarti dia melimpahkan beban dan tanggung jawab tersebut kepada pasangannya.

Baca Juga: 35+ Arti Emoji WA Terpopuler, Lengkap dengan Gambarnya!

Ciri-Ciri Playing Victim

Ilustrasi Pasangan yang Playing Victim
Foto: Ilustrasi Pasangan yang Playing Victim (Freepik.com/user25451090)

Studi di jurnal Organizational Dynamics menjelaskan bahwa victim mentality sangat sulit untuk ditangani.

Biasanya, mereka memiliki pandangan yang berbeda mengenai kehidupan.

Hal tersebut karena orang dengan kebiasaan playing victim percaya bahwa mereka tak memiliki kontrol terhadap hal-hal yang terjadi dalam kehidupannya.

Tak hanya itu, orang dengan kondisi mental tersebut pun memiliki tingkat tanggung jawab yang sangat rendah.

Nah, agar Moms lebih waspada, berikut adalah tanda-tanda playing victim yang biasanya dilakukan oleh pelaku:

1. Menghindari Tanggung Jawab

Melansir Healthline, Vicki Botnick, terapis pernikahan dan keluarga di California, mengatakan bahwa salah satu tanda playing victim adalah mereka selalu menghindari tanggung jawab.

Botnick menjelaskan, orang dengan victim mentality atau playing victim sangatlah sulit untuk diberikan tanggung jawab. Mereka pun sangat tidak bisa dipercaya.

Sikap yang sering kali mereka tunjukkan, meliputi:

  • Selalu menyalahkan orang lain.
  • Membuat alasan.
  • Tidak ingin dibebani tanggung jawab.
  • Selalu bereaksi "ini bukan salah saya" pada setiap permasalahan yang ada.

Seperti yang sudah diketahui, hal buruk akan selalu terjadi di dalam kehidupan.

Ketika seseorang terus-menerus merasakan kesulitan dalam hidupnya, secara konstan, dari waktu ke waktu, dirinya bisa memulai percaya bahwa dunia tidak menginginkannya.

2. Hanya Fokus pada Masalah, Bukan Solusi

Tidak semua situasi negatif adalah kondisi yang benar-benar tak bisa dikendalikan.

Jika dilihat lebih dekat, setidaknya akan ada celah untuk mencari solusi dalam sebuah permasalahan.

Ketika bisa melihat celah yang ada, hal tersebut adalah sebuah tindakan yang membuat Moms menjadi sosok lebih baik.

Orang-orang yang sering melakukan playing victim adalah mereka yang menunjukkan sedikit ketertarikan dalam membuat perubahan positif.

Orang dengan victim mentality bahkan akan menolak untuk dibantu dan lebih suka mengasihani diri mereka sendiri.

Memang, menghabiskan sedikit waktu untuk bersedih dan mengasihani diri sendiri bukanlah hal yang sepenuhnya tidak sehat.

Faktanya, tindakan tersebut bisa membantu Moms dalam memproses emosi yang menyakitkan.

Namun, mengasihani diri tidak bisa dilakukan secara terus-menerus. Harus ada waktu berhenti, agar Moms bisa bangkit dari keterpurukan.

3. Selalu Merasa Lemah

Jangan sampai salah, orang yang playing victim bisa saja menunjukkan sandiwara di hadapan orang lain.

Hal inilah yang membuat orang lain mudah percaya dan jadinya ikut terbawa "sandiwara" orang playing victim tersebut.

Banyak orang yang merasa sebagai korban percaya bahwa mereka tak punya kekuatan untuk mengubah situasi yang ada.

Namun sayang, kehidupan kadang terus-terusan membawa mereka ke dalam masalah.

Dan dari kacamata mereka, mereka tak bisa melakukan apapun untuk sukses atau bahkan keluar dari jerat masalah yang menghadapi.

4. Selalu Beranggapan Hal Buruk akan Terjadi pada Diri Mereka

Wanita Merasa Lemah
Foto: Wanita Merasa Lemah (Freepik.com/cookie-studio)

Orang-orang yang playing victim adalah mereka yang selalu beranggapan bahwa hal buruk akan selalu terjadi pada mereka.

Mereka yang sering melakukan victim mentality biasanya akan selalu percaya dengan kalimat di bawah ini:

  • "Semua hal buruk akan selalu datang menghampiri saya."
  • "Saya nggak bisa keluar dari masalah ini, kenapa harus mencoba?"
  • "Saya pantas menerima hal-hal buruk yang terjadi di hidup ini."
  • "Tak ada yang peduli dengan saya."

Kesulitan yang hadir terus menerus biasanya akan menghasilkan monolog di dalam diri,

Kondisi ini akan membuat orang-orang tersebut memiliki banyak pikiran yang lebih negatif.

Dilansir dari Healthline, salah satu tanda lain playing victim adalah rasa percaya diri yang rendah.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb