15 Maret 2024

8 Organ Tubuh yang Melakukan Proses Pencernaan Makanan

Proses pencernaan makanan dimulai dari mulut dan berakhir di anus
8 Organ Tubuh yang Melakukan Proses Pencernaan Makanan

5. Usus Halus atau Usus Kecil

Proses pencernaan usus halus terdiri dari 3 bagian, yakni duodenum (usus 12 jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (usus penyerapan).

Setelah mencapai duodenum, makanan kemudian dicampur dengan enzim pencernaan dari pankreas dan cairan empedu dari liver.

Makanan kemudian didorong ke bagian jejunum (bagian kedua dari usus halus) dan ileum (bagian ketiga dari usus halus).

Nutrisi kemudian diserap oleh ileum yang dilapisi oleh jutaan struktur villus lengkap dengan pembuluh darah kapilernya untuk menyerap nutrisi ke aliran darah

Sebagai informasi, usus kecil letaknya berada di lambung yang melingkari perut dan fungsinya untuk pemecah makanan dengan bantuan enzim.

Setelah makanan dipecah, dinding usus halus kemudian menyerap air dan nutrisi dari makanan ke dalam aliran darah.

Pada tahapan ini, proses kimiawi dibantu oleh enzim-enzim dari organ pankreas, empedu, dan hati.

Sejumlah enzim yang digunakan yakni seperti tripsin, amilase, maltase, sukrase, laktase, dan lipase.

Baca Juga: 4 Cara Menanam Lidah Buaya dan Manfaatnya untuk Kesehatan

6. Usus Besar

Ilustrasi Usus Besar
Foto: Ilustrasi Usus Besar (dicasdemulher.com.b)

Selanjutnya, terdapat usus besar sebagai proses pencernaan makanan pada manusia.

Setelah nutrisi terserap di usus halus sebelumnya, sisa makanan akan mengalami pembusukan di usus besar.

"Setelah seluruh nutrisi diserap oleh usus halus, bagian makanan yang tidak diserap kemudian dipindahkan ke usus besar.

Bagian dari sistem pencernaan ini bertugas menyerap air dari sisa makanan dan membentuk sisa makanan sehingga dapat dibuang melalui anus," tambah dr. Hikmat.

Usus besar terdiri dari berbagai bagian seperti sekum, asenden kolon, kolon transversum, kolon desendens, dan kolon sigmoid.

Selain pembusukan, usus besar juga berfungsi sebagai penyerap air sehingga makanan siap diubah sebagai feses (kotoran).

Kotoran akan disimpan di dalam kolon sigmoid dan dibutuhkan sekitar 36 jam untuk kotoran melewati usus besar.

Kotoran itu sebagian besar adalah sisa makanan, bakteri, dan produk limbah lainnya.

7. Rektum

Rektum adalah saluran yang menghubungkan usus besar ke anus.

Proses pencernaan makanan di tahap ini adalah rektum menerima kotoran dari usus besar.

Nantinya, usus besar akan memberikan 'sinyal' bahwa seseorang perlu buang air besar (BAB) untuk mengeluarkan kotoran atau feses.

Ketika sesuatu (gas atau tinja) masuk ke dalam rektum, sensor akan mengirim pesan ke otak.

Otak kemudian memutuskan apakah isi kotoran tersebut bisa dikeluarkan atau tidak.

Jika bisa, sfingter (otot) rileks dan rektum berkontraksi, mengeluarkan isinya.

Baca Juga: 7+ Manfaat Air Mani, Bukan Hanya untuk Reproduksi lho, Moms!

8. Anus

Ilustrasi Buang Air Besar
Foto: Ilustrasi Buang Air Besar (Orami Photo Stock)

Melansir WebMD, anus adalah bagian terakhir dari saluran pencernaan pada manusia.

Anus terdiri dari sejumlah otot dasar panggul dan dua sfingter anal (otot internal dan eksternal).

Lapisan anus bagian atas dikhususkan untuk mendeteksi isi rektal. Ini memberi tahu tubuh apakah isinya cair, gas, atau padat.

Otot dasar panggul memiliki sudut antara rektum dan anus yang mencegah feses keluar ketika tidak dalam waktunya.

Sementara itu, seseorang yang sedang mengejan ketika BAB mengandalkan otot sfingter eksternal.

Gangguan pada sistem pencernaan dapat menimbulkan masalah kesehatan dengan spektrum yang luas,...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb