12 Contoh Puisi Hari Pendidikan Nasional, Penuh Inspirasi!
Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap 2 Mei dan sering diisi dengan kegiatan seperti lomba membaca puisi Hari Pendidikan Nasional.
Puisi biasanya bertujuan memotivasi anak-anak dalam belajar.
Untuk membantu anak menyelesaikan tugas membaca puisi, berikut beberapa contoh puisi Hari Pendidikan Nasional yang bisa Si Kecil gunakan.
Baca Juga: 13 Puisi Hari Pahlawan Karya Penyair Terkenal, Penuh Makna
Contoh Puisi Hari Pendidikan Nasional
Berikut ini terdapat beberapa contoh puisi Hari Pendidikan Nasional yang bisa Moms jadikan referensi untuk tugas Si Kecil.
1. Puisi Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara
Hari ini adalah hari berharga
Hari di mana kegelapan mulai sirna perlahan
Karena yang terbelakang berusaha maju
Dengan membaca dan menulis
2 Mei adalah hari kelahiranmu
Engkau yang sabar membimbing belajar
Agar Indonesia tak selalu dalam kegelapan
Dengan belajar lebih mendalam
Ing ngarsa sung tuladha
Di depan menjadi panutan
Ing madya mangun karsa
Di tengah memberi semangat
Tut wuri handayani
dan di belakang mendukung
Inilah sloganmu
Yang memotivasi pendidikan Indonesia
2. Puisi Hari Pendidikan Nasional
Hari Pendidikan Nasional
Jika kau lihat bendera merah putih berkibar di halaman sekolah
Belum tentu di sana ada orang Indonesia
Jika kau dengar Pancasila dibacakan berulang-ulang
Belum tentu semua yang mendengarnya punya Tuhan Yang Maha Esa
Jika kau lihat Pak Guru pakai sepeda Kumbang,
Itu pasti kau sedang mimpi bertemu Oemar Bakri
Jika kau lihat anak sekolah memakai seragam,
Pastikan tubuhnya tak tampak oleh umum
Jika kau lihat guru memukul muridnya, itu biasa
Jika kau lihat sekolah-sekolah negeri dan swasta jauh berbeda,
Itu karena sekarang pendidikan pun menjadi ladang bisnis
Jika kau lihat Politisi berjanji tentang pendidikan murah dan cerdas
lihatlah, pendidikan pun di dramatisir
3. Puisi Buku
Buku
(Andika Risky)
Buku
Kau hanyalah benda yang terdiam
kau hanyalah barang yang ringan
tapi dibalik dirimu..
Terdapat ilmu yang bermanfaat
Kuukir ribuan kata-kata
Yang terukir dibadanmu
Yang terdiam
Ku ratapi hidup denganmu
Walaupun kau tidak dapat bicara
Kau ajarkanku…
apa itu sebuah kehidupan
Yang bisa mengubah hidupku
Ntah bagaimana jika dirimu tidak ada
Dunia ini akan menangis
Karena kau adalah guru yang terdiam
4. Puisi Pesan dari Guru
Pesan dari Guru
(Ruhama)
Kulihat dari kejauhan Ia memarkir sepeda tuanya
Kulihat keringat berkilap di dahinya
Kudengar suara napasnya yang terengah-engah
Kucium aroma keringat yang berbaur dengan parfumnya
Tersungging senyum manis dari bibirnya
Bibir yang selalu mengucap kata-kata mutiara
Bibir yang tak henti mendoakan siswanya
Bibir yang mengeluarkan ilmu untuk diajarkan kepada siswanya
Suatu hari, Ia pernah berkata,
“Anak-anakku, kita memang hidup di desa
Terpencil.. Jauh dari ramainya ibu kota
Tapi… Jangan pernah kalian merasa kerdil
Bangkitlah… Bergeraklah… berjuanglah…
Hancurkan kebodohanmu
Raih cita-citamu
Bangkit dari tidurmu dan gapai mimpi indah itu
Aku memang orang tua yang sudah sepuh
Tapi, cintaku pada kalian takkan pernah lusuh”
5. Puisi Terima Kasih
Terima Kasih
Kau yang membimbing
Kau yang mengajar
Kau yang mendidik
Kau layak mendapat julukan
Pahlawan tanpa tanda jasa
Tak pernah bosan
Mengajar dan membimbing
Kau bagai cahaya
Menerangi jiwa-jiwa yang gelap
Dari segala ilmu yang tak tahu
6. Puisi Gudang Ilmu
Gudang Ilmu
(Ruhama)
Dengan kokoh ia berdiri
Dengan gagah ia merendah diri
Dari yang bagus hingga yang lusuh
Setiap bagian tubuhmu bermanfaat
Tak kenal baru atau lama
Selalu terselip ilmu dalam lembaranmu
Buku…
Kau guru yang diam tapi mencerdaskan
7. Puisi Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
(Ruhama)
Kulihat kau berbuat
Kutiru apa yang kau buat
Kudengar kau berbicara
Kuucap apa yang kudengar
Kucoba merasakan apa yang kau rasa
Meskipun lelahmu tak kau rasa
Pahlawanku..
orang tuaku di sekolah
jangan bosan untuk terus mendidik dan mengajar kami
Ilmu yang kau beri menjadikan kami manusia berbudi
menjadikan kami siap menjalani kehidupan
Tetaplah menjadi panutan
Pahlawan tanpa tanda jasa
Tapi jasamu tetap terkenang
8. Puisi Kehidupan Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara
Kau bagai penerang dalam kegelapan
Kau memerangi penjajah menggunakan pengetahuan
Ajaranmu tak tergerus oleh zaman
Bahkan, hari lahirmu dijadikan hari pendidikan
Kau mendirikan taman siswa
Sebagai pengabdian bagi negara
Kau adalah putra bangsa
Yang kami panggil Ki Hajar Dewantara
Namun, kini kau tinggal kenangan
Semangatmu takkan pernah kulupakan
Berterima kasihlah kepada tuhan
Yang telah memberikan seorang pahlawan
9. Puisi Bersahabatlah dengan Ilmu
Bersahabatlah dengan Ilmu
(Alberta Michele)
Bersahabatlah dengan ilmu
Maka kehidupan yang cerah memihakmu
Bersahabatlah dengan ilmu
Maka harapan terasa dekat di genggamanmu
Dunia akan selalu membutuhkanmu
Membutuhkan ilmumu
Membutuhkan kerja kerasmu
Membutuhkan semangatmu
Teruslah belajar
Hingga tak lagi mengenal rasa lelahmu
Teruslah belajar
Hingga kesuksesanlah yang menemani hari-harimu
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.