07 April 2024

Biografi Sultan Hasanuddin, Dikenal Ayam Jantan dari Timur

Lahir pada 12 Januari 1631 di Makassar, Sulawesi Selatan
Biografi Sultan Hasanuddin, Dikenal Ayam Jantan dari Timur

Foto: Dok. Istimewa

Sultan Hasanuddin adalah salah satu pahlawan dalam sejarah Indonesia, khususnya dalam perlawanan melawan Belanda.

Ia dikenal karena daya juangnya yang sangat tinggi, seperti menolak monopoli perdagangan yang dilakukan VOC.

Sejak muda, ia telah menunjukkan bakat kepemimpinan yang luar biasa, Moms. Kisahnya bisa jadi inspirasi Si Kecil.

Peristiwa paling terkenal lainnya yang membawa nama Sultan Hasanuddin adalah Pertempuran Makassar.

Pertempuran itu berlangsung pada 1667, dia berhasil mempertahankan kota Makassar dari serangan pasukan Belanda.

Untuk mengenang jasanya yang dikenal juga sebagai Ayam Jantan dari Timur, yuk simak biografinya di bawah ini.

Baca Juga: Ki Hajar Dewantara: Biografi, Perjuangan, dan Karya-karyanya

Latar Belakang Sultan Hasanuddin

Sultan Hasanuddin
Foto: Sultan Hasanuddin (Wikimedia Commons)

Sultan Hasanuddin adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang terkenal karena perjuangannya melawan Belanda pada masa penjajahan.

Ia lahir pada 12 Januari 1631 di Makassar, Sulawesi Selatan, dan merupakan Sultan Gowa ke-16.

Dia lahir dari pasangan Sultan Malikussaid, Sultan Gowa ke-XV, dengan I Sabbe Lokmo Daeng Takuntu.

Jiwa kepemimpinannya ini sudah ada sejak kecil. Dulu, dirinya dikenal sebagai sosok yang cerdas dan pandai berdagang.

Oleh sebab itu, dia memiliki jaringan dagang yang bagus hingga Makassar, bahkan dengan orang asing.

Hasanuddin kecil mendapat pendidikan keagamaan di Masjid Bontoala.

Sejak kecil, ia sering diajak ayahnya untuk menghadiri pertemuan penting, dengan harapan bisa menyerap ilmu diplomasi dan strategi perang.

Beberapa kali dia dipercaya menjadi delegasi untuk mengirimkan pesan ke berbagai kerjaan.

Saat dirinya berusia 21 tahun, ia diamanatkan jabatan urusan pertahanan Gowa.

Namun, ada dua sejarah yang menjabarkan kapan dirinya diangkat menjadi raja.

Pertama, saat berusia 24 tahun atau pada 1655 atau saat dia berusia 22 tahun, lalu kedua pada 1653.

Sejak diamanatkan jabatan, pahlawan kelahiran 1631 ini dikenal sebagai pemimpin yang sangat gigih melawan Belanda dan pandai dalam berdagang.

Ia juga dijuluki "Ayam Jantan dari Timur" oleh Belanda karena keberaniannya dalam melakukan perlawanan terhadap penjajahan.

Selain itu, dirinya juga dikenal sebagai seorang yang baik hati dan peduli terhadap rakyatnya.

Namun, ia meninggal dunia pada 12 Juni 1670 di usianya yang ke-39 tahun karena penyakit ari-ari.

Perjuangannya sangat dikenang dalam melawan Belanda terutama pada masa Perang Makassar yang berlangsung dari tahun 1666 hingga 1669.

Ia memimpin Kerajaan Gowa-Tallo di ujung selatan Pulau Sulawesi dengan ibukota Somba Opu yang terletak di pantai Selat Makassar.

Dirinya berhasil menyatukan beberapa kerajaan kecil untuk membantunya melakukan perlawanan terhadap Belanda.

Dengan perjuangannya itu, Sultan Hasanuddin diangkat sebagai Pahlawan Nasional melalui Surat Keputusan Presiden No. 087/TK/1973, pada tanggal 6 November 1973.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Buku Biografi untuk Membangkitkan Motivasi

Dinamai sebagai Sultan Hasanuddin

Makam Sultan Hasanuddin
Foto: Makam Sultan Hasanuddin (Wikimedia Commons)

Sultan Hasanuddin, saat lahir, diberi nama lengkap Muhammad Baqir I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape.

Nama tersebut dianugerahkan oleh Alhabib Syaikh Alwi Jalaluddin Bafagih, Qadi Kesultanan Gowa dan sekaligus kakak ipar Sultan Hasanuddin (suami dari sepupunya).

Alhabib Syaikh memiliki garis keturunan dari Imam Maula Aidid di Hadramaut yang merupakan keturunan Nabi.

Namun, ketika ia menempati posisi sebagai Sultan, ia lebih dikenal dengan gelar Sultan Hasanuddin.

Untuk menghormati jasanya, banyak nama tempat dan institusi di Indonesia yang mengambil nama dari Sultan Hasanuddin.

Beberapa di antaranya adalah Universitas Hasanuddin, Kodam XIV/Hasanuddin, Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin di Makassar, KRI Sultan Hasanuddin, dan juga Jl. Sultan Hasanuddin yang dapat ditemukan di berbagai kota di Indonesia.

Sultan Hasanuddin memerintah Kesultanan Gowa mulai tahun 1653 sampai 1669.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb