08 Agustus 2023

17 Puisi Kemerdekaan Indonesia yang Membakar Semangat!

Moms bisa juga ajarkan Si Kecil untuk membuat puisinya sendiri
17 Puisi Kemerdekaan Indonesia yang Membakar Semangat!

7. Kulihat Patung Pejuang karya Ryan Rachman

Ku lihat patung pejuang
Berdiri di tepi jalan
Yang satu terluka
Yang lain memapahnya

Keduanya seolah berkata:
"Lihat tetes darah kami nak
Membasah di haribaan ibu pertiwi
Tak sempat kami melihat kalian
Hidup nyaman tanpa ketakutan"

Lalu aku tersentak
Leluhurku gugur berkalang tanah
Melepas nyawa untuk merdeka
Sedang aku kini hidup bahagia
Tanpa harus mengangkat senjata

Hanya tinggal mengisi kemerdekaan
Dengan berjuang belajar sekuat tenaga
Menjadi anak berprestasi
Mengharumkan nama bangsa.

8. Negeri Pancasila karya Sri Kanti

Negeri Pancasila berpondasi Ketuhanan Yang Maha Esa
Selalu bersyukur atas berkah negeri nan makmur
Selalu tunduk saat diri mulai takabur
Selalu ingat bahwa tanpanya kita bukanlah apa-apa

Negeri Pancasila berpondasi atas kemanusiaan yang adil dan beradab
Agar bangsa kita selalu ingat kepada adat
Tidak semena-mena terhadap sesama
Juga tak sewenang-wenang kepada saudara

Negeri Pancasila berpondasi kepada persatuan seluruh bangsa
Berbeda-beda tetapi tetap satu jua
Tidak tercerai-berai meski berbeda warna
Saling menolong dan bergotong-royong itu sudah terbiasa

Negeri Pancasila berpondasi kepada sistem kerakyatan dalam permusyawaratan
Supaya bangsanya tidak saling sikut-sikutan
Menghargai perbedaan tanpa harus tendang-tendangan
Menjaga rahasia serta memberi kesempatan kepada suara yang berbeda

Negeri Pancasila berpondasi kepada keadilan sosial bagi seluruh bangsa
Bertujuan untuk kemakmuran yang merata
Kemajuan ada di mana-mana, dari Merauke hingga Sabang
Setiap ras dan suku terengkuh kesejahteraan
Negeri Pancasila adalah seluruh tumpah darah Indonesia.

Baca Juga: HUT RI ke-77: Tema, Filosofi Logo dan Inspirasi Ucapan untuk Memeriahkan Perayaannya

9. Negeriku Indonesia karya Sumanang Tirtasujana

ilustrasi perjuangan kemerdekaan Indonesia (freepik.com/adipurnatama)
Foto: ilustrasi perjuangan kemerdekaan Indonesia (freepik.com/adipurnatama)

Negeriku yang subur, indah, dan damai
Terdiri dari berbagai pulau dan lautan
Merah putih benderanya
Berlambang burung garuda
Berbagai suku dan agama bersatu

Lagu nasionalnya, Indonesia Raya
Proklamatornya Bung Karno dan Bung Hatta
Dasar negaranya Pancasila
Indonesia negeri kebanggaan kita
Nama ibu kotanya, Jakarta!

10. Pahlawan karya Trimo

Ajarkan aku wahai pahlawanku
Untuk cinta negeri nusantara ini
Nusantara yang engkau perjuangkan dengan gigih dan berani
Bersemboyan merdeka atau mati

Ajarkan aku wahai pahlawanku untuk memiliki
Semangat juangmu
Semangat untuk merdeka
Semangat untuk berdaulat
Semangat untuk berkeadilan
Semangat untuk berkemakmuran
Sesuai dengan cita-citamu

Ajarkan aku wahai pahlawanku untuk membangun negeri nusantara ini
Dengan caraku sendiri
Dengan kekuatanku sendiri
Agar aku tahu
Agar aku mampu menjadi bangsa mandiri.

Puisi Kemerdekaan Indonesia dari para Penyair Terkenal Indonesia

Selain contoh puisi kemerdekaan Indonesia di atas yang bisa Moms berikan pada Si Kecil, kenalkan juga beragam puisi lainnya.

Berikut ragam puisi kemerdekaan Indonesia yang diciptakan para penyair ternama.

Beberapa puisi kemerdekaan Indonesia berikut cukup populer, lho!

11. Diponegoro karya Chairil Anwar

Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti

Tak gentar
Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati

MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati

MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api
Punah di atas menghamba binasa di atas ditindas
Sungguhpun dalam ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai

Maju

Serbu

Serang

Terjang.

12. Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini karya Taufik Ismail

bendera merah putih (freepik.com/wwwslonpics)
Foto: bendera merah putih (freepik.com/wwwslonpics)

Tidak ada pilihan lain
Kita harus berjalan terus
Karena berhenti atau mundur berarti hancur

Apakah akan kita jual keyakinan kita
Dalam pengabdian tanpa harga
Akan maukah kita duduk satu meja
Dengan para pembunuh tahun yang lalu

Dalam setiap kalimat yang berakhiran
“Duli Tuanku?”
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus

Kita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan
Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh
Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara
Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama
Dan bertanya-tanya inikah yang namanya merdeka

Kita yang tidak punya kepentingan dengan seribu slogan
Dan seribu pengeras suara yang hampa suara
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus berjalan terus.

Akhirnya tak terlawan olehku tumpah di mataku, di mata sahabat-sahabatku ke hati kita...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb