
Scroll untuk melanjutkan membaca
Perihal kebugaran jasmani sering diajarkan di sekolah. Meski demikian, Moms perlu tahu tentang kebugaran jasmani agar dapat mendukung kesehatan anak. Anak yang bugar dan sehat akan mendukung prestasinya menjadi lebih baik di sekolah, lho!
Kebugaran jasmani pada anak salah satunya dapat diperoleh melalui aktivitas fisik berupa latihan dan olahraga. Melansir Kidshealth, anak-anak perlu melakukan aktivitas fisik untuk membangun kekuatan, koordinasi, dan kepercayaan diri, serta membentuk gaya hidup sehat sejak dini.
Anak usia sekolah harus diberi kesempatan untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti bermain, berlatih dan berolahraga, yang sesuai dengan kepribadian, kemampuan, usia, dan minatnya.
Untuk lebih memahami mengenai kebugaran jasmani, mari simak ulasan lengkapnya berikut ini, Moms!
Foto: Orami Photo Stock
Mengutip Human Kinetics, kebugaran jasmani (physical fitness) merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara efisien, tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti.
Anak yang bugar dapat menyelesaikan tugas sekolah, memenuhi tanggung jawab di rumah, dan masih memiliki energi untuk bermain atau melakukan kegiatan menyenangkan lainnya.
Selain itu, dengan kebugaran jasmani, seorang anak dapat merespon situasi kehidupan normal secara efektif, bahkan situasi darurat sekalipun. Misalnya saja, berlari meminta pertolongan ataupun membantu teman yang sedang kesusahan.
Foto: Orami Photo Stock
Baca Juga: 4 Aktivitas Fisik untuk Menjaga Anak Tetap Bugar selama Pandemi, Yuk Coba!
Kebugaran jasmani terdiri dari sebelas unsur penting, di mana 6 di antaranya terkait kesehatan dan lima sisanya terkait keterampilan.
Enam unsur yang berhubungan kesehatan dapat mengurangi risiko penyakit kronis dan meningkatkan kesehatan fisik.
Sementara, lima unsur yang berhubungan dengan keterampilan dapat membantu untuk melakukan olahraga dengan baik, serta aktivitas lain yang memerlukan keterampilan motorik.
Yuk, simak sebelas unsur atau komponen kebugaran jasmani beserta penjelasannya berikut!
Foto: Orami Photo Stock
Daya tahan kardiorespirasi adalah kemampuan tubuh beraktivitas atau berlatih tanpa berhenti. Hal ini membutuhkan jantung yang kuat, paru-paru yang sehat dan pembuluh darah untuk mensuplai oksigen ke otot.
Contoh olahraga yang membutuhkan daya tahan kardiorespirasi yang baik adalah lari jarak jauh dan berenang.
Kekuatan otot dapat diukur dari seberapa berat beban yang bisa diangkat atau kapasitas dalam mengatasi beban. Aktivitas yang membutuhkan unsur ini adalah latihan angkat beban dan mendorong sesuatu yang berat.
Merupakan kemampuan menggunakan otot berkali-kali tanpa mudah lelah. Contohnya melakukan gerakan push-up dan aktivitas wall climbing.
Flexibility adalah kemampuan sendi untuk melakukan gerakan-gerakan tertentu tanpa mengalami cedera atau rasa sakit. Tubuh yang lentur dan fleksibel biasanya dimiliki oleh penari dan pesenam.
Komposisi tubuh melibatkan otot, lemak, tulang, dan organ tubuh. Biasanya lemak digunakan untuk menilai komposisi tubuh yang berkaitan dengan kesehatan.
Foto: Orami Photo Stock
Power adalah kemampuan menggunakan kekuatan dengan cepat. Unsur ini melibatkan kekuatan (strength) dan kecepatan (speed). Anak yang yang memiliki power yang baik, dapat melompat jauh atau tinggi dan berenang dengan cepat.
Keseimbangan merupakan kemampuan untuk mempertahankan postur badan ketika berdiri atau tengah bergerak. Biasanya anak dengan keseimbangan yang baik, terampil dalam olahraga ice skating dan senam.
Merupakan kemampuan untuk menggunakan bagian tubuh dan indra secara bersamaan. Anak dengan koordinasi yang baik biasanya mudah melakukan olahraga seperti sepak bola, tenis, bulu tangkis dan golf.
Kecepatan merupakan kemampuan bergerak dalam suatu jarak dalam waktu singkat. Contohnya, anak yang memiliki skill ini dapat berlari cepat, ataupun melempar dengan cepat.
Reaction time merupakan jumlah waktu yang digunakan untuk bergerak ketika hendak melakukan sesuatu. Anak dengan skill ini akan cepat mengambil start dalam lomba lari, berenang dan karate.
Kelincahan atau ketangkasan adalah kemampuan mengubah posisi tubuh secara cepat dan mengontrol gerakan tubuh. Anak yang lincah biasanya baik dalam olahraga sepak bola, berenang dan bela diri.
Baca Juga: 5 Ide Aktivitas Fisik Bermanfaat dengan Anak-Anak, Bikin Sehat dan Senang!
Foto: Orami Photo Stock
Menurut CDC, anak-anak dan remaja usia 6-17 tahun, perlu melakukan 60 menit atau 1 jam atau lebih aktivitas fisik intensitas sedang hingga berat setiap hari. Termasuk aerobik, aktivitas memperkuat tulang, dan latihan membangun otot.
Sebagian besar aktivitas fisik yang harus dilakukan anak setiap hari adalah aerobik. Aerobik dapat berupa berjalan, berlari, lompat, lompat tali, berenang, menari, bersepeda atau aktivitas apa pun yang membuat jantung mereka berdetak lebih cepat.
Aktivitas aerobik perlu dilakukan 3 hari dalam seminggu untuk meningkatkan kebugaran kardiorespirasi pada anak.
Aktivitas penguatan otot dapat dilakukan sebagai bagian dari permainan. Misalnya memanjat pohon, bermain tarik tambang dan mengangkat beban. Dengan rutin melakukan aktivitas ini, akan membantu membentuk otot yang kuat.
Latihan menguatkan otot perlu dilakukan 3 hari dalam seminggu, sebagai bagian dari latihan fisik 60 menit.
Aktivitas fisik menguatkan tulang dapat membantu membentuk tulang yang kuat. Beberapa aktivitas yang bisa dilakukan anak adalah lari, lompat tali, tenis dan basket. Jangan lupa, ajak anak melakukan kegiatan ini secara rutin, 3 hari dalam seminggu ya, Moms!
Foto: Orami Photo Stock
Baca Juga: 4 Tips Agar Anak Suka Olahraga dan Aktif Bergerak, Simak di Sini!
Kebugaran jasmani pada anak memliliki dampak yang sangat positif. Tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga pertumbuhan dan perkembangan, mental, karakter dan kehidupan sosialnya. Kira-kira apa saja manfaatnya?
Aktivitas fisik atau olahraga secara teratur akan membantu mengembangkan gerakan dasar anak, membantu menjaga berat badan yang sehat dan membangun kesehatan tulang, otot, jantung dan paru-paru. Dengan banyak bergerak akan menghindarkan anak dari obesitas.
Selain memberikan manfaat fisik secara umum, juga dapat meringankan gejala sindrom pra-menstruasi (PMS) pada anak perempuan. Ini karena olahraga merangsang produksi hormon endorfin, penghilang rasa sakit alami yang dapat meredakan kram, sakit punggung dan meningkatkan mood.
Aktivitas fisik untuk mendukung tercapainya kebugaran jasmani, juga memainkan peran penting dalam perkembangan otak dan fungsi mental lho, Moms!
Olahraga atau latihan akan meningkatkan keterampilan motorik, salah satunya koordinasi tangan dan mata, pemecahan masalah yang lebih baik, dan membantu anak belajar dengan baik sehingga berprestasi di sekolah.
Aktivitas fisik akan membantu menjaga emosi yang stabil dan kesehatan mental pada anak. Hormon endorfin yang dilepaskan oleh otak selama aktivitas fisik atau berolahraga, dapat membantu meningkatkan suasana hati, energi, dan membuat tidur jadi lebih baik.
Efek positif lainnya yaitu membantu meningkatkan kepercayaan diri dan ketahanan anak.
Melakukan aktivitas fisik bersama dengan teman, akan membantu meningkatkan kemampuan bersosialisasi anak. Ini akan memberikan rasa memiliki dan persahabatan.
Dengan terlibat dalam kegiatan olahraga seperti sepak bola, basket ataupun bulu tangkis di sekolah, membuat anak mampu bekerja sama dengan orang lain, serta membangun kepercayaan dirinya.
Ketika anak merasakan betapa menyenangkannya bisa menari, melompat, berjalan, berlari, meregangkan tubuh atau melakukan jenis olahraga tertentu, akan membuatnya ingin terus menikmati aktivitas tersebut sepanjang hidupnya.
Melihat dan menghargai apa yang dapat dilakukan tubuhnya, bukan bagaimana tampilannya, merupakan salah satu cara yang baik bagi seorang anak untuk membangun citra tubuh dan harga diri yang positif (self-esteem).
Penting untuk membantu anak mengembangkan kesadaran ini sedini mungkin. Oleh karenanya, Moms sangat berperan mengedukasi anak tentang citra tubuh yang sehat.
Foto: Orami Photo Stock
Baca Juga: 7 Olahraga Ringan yang Berguna untuk Stimulasi Otak Anak
Mengajak anak berolahraga bukan sesuatu yang mudah, karena kadang dia lebih suka bermain gadget, game ataupun menonton televisi.
Jangan sampai Moms kehilangan akal, karena ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendorong anak mulai berolahraga, demi memperoleh kebugaran jasmani.
Bantu anak menemukan olahraga yang dia sukai. Semakin dia menikmati aktivitas tersebut, semakin besar kemungkinan dia akan melanjutkannya. Libatkan juga seluruh keluarga agar anak makin semangat dan bisa jadi cara untuk menghabiskan waktu bersama.
Pilih olahraga yang sesuai dengan usai dan perkembangan anak. Misalnya, anak berusia 7-8 tahun belum siap untuk angkat berat atau lari jarak jauh, namun siap untuk bermain sepak bola, bersepeda, dan berenang.
Pastikan anak berolahraga dan bermain di area yang aman dengan fasilitas yang cukup memadai. Sediakan juga pakaian anak yang nyaman dan sesuai untuk aktivitas tersebut.
Anak-anak meniru hal yang mereka lihat dari orangtuanya. Jika ingin membentuk gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga, maka mulailah dari diri Moms dan Dads dulu, ya!
Batasi screen time anak, termasuk waktu yang dihabiskan menonton TV, bermain game, komputer dan memegang gadget setiap hari. Gunakan lebih banyak waktu untuk beraktivitas fisik.
Baca Juga: 5 Gerakan Senam Ketangkasan Agar Tubuh Bugar
Nah, itu dia Moms bahasan seputar kebugaran jasmani yang sangat baik untuk kesehatan dan kebugaran keluarga, termasuk Si Kecil. Jangan lupa bergerak dan berolahraga, ya!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.