Sinopsis Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari
Sinopsis novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari menarik untuk dibaca.
Novel Ronggeng Dukuh Paruk menghadirkan kisah tentang kehidupan di sebuah desa terpencil yang dipenuhi dengan warisan budaya dan kepercayaan mistis.
Novel ini mengikuti perjalanan Srintil, seorang gadis muda yang baru dipilih menjadi penari ronggeng.
Pembaca akan dihadapkan pada lanskap sosial yang penuh dengan konflik, perubahan, dan perjuangan identitas.
Di tengah hiruk pikuk politik dan tradisi yang kuat, Srintil harus menemukan jati dirinya sambil menjaga warisan nenek moyangnya.
Seperti apa ya, kelanjutan kisah Srintil? Simak sinopsis novel Ronggeng Dukuh Paruk berikut ini, yuk.
Baca Juga: 10 Penulis Novel Indonesia Terpopuler dan Deretan Karyanya
Sinopsis Novel Ronggeng Dukuh Paruk
Berikut sinopsis novel Ronggeng Dukuh Paruk.
Cerita dimulai ketika Srintil, seorang gadis muda, dipilih menjadi ronggeng baru di Dukuh Paruk.
Dengan kehadirannya, semangat hidup di desa yang kecil dan terpencil itu kembali membara.
Bagi penduduk desa, ronggeng adalah lambang kehidupan.
Srintil menjadi terkenal karena kecantikan dan pesonanya, membuat semua orang dari berbagai kalangan tertarik untuk berjoget dan bersenang-senang bersamanya.
Namun, kehidupan mereka berubah drastis saat terjadi konflik politik pada tahun 1965.
Desa mereka dihancurkan dan penduduknya dianggap sebagai pengkhianat negara. Meskipun demikian, Srintil mendapat perlakuan yang lebih baik karena kecantikannya.
Setelah mengalami masa sulit sebagai tahanan politik, Srintil berusaha untuk mengubah dirinya menjadi pribadi yang lebih baik.
Namun, harapannya hancur ketika teman masa kecilnya, Rasus, muncul kembali dalam hidupnya.
Meskipun berharap untuk masa depan yang lebih baik bersamanya, Srintil harus menghadapi kenyataan yang menyakitkan.
Cerita ini menggambarkan perjuangan hidup Srintil di tengah-tengah perubahan sosial dan politik yang menguji keberanian dan integritasnya.
Baca Juga: 10 Buku Best Seller Gramedia 2024, Ada Tokoh Biografi!
Sejarah Penerbitan Novel Ronggeng Dukuh Paruk
Novel Ronggeng Dukuh Paruk pertama kali diterbitkan pada tahun 1982 dalam bentuk trilogi.
Trilogi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu Catatan Buat Emak, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jantera Bianglala.
Setahun setelahnya, pada tahun 1983, novel ini diadaptasi menjadi film Darah dan Mahkota Ronggeng yang disutradarai oleh Yazman Yazid dan dibintangi oleh Ray Sahetapy dan Enny Beatrice.
Pada tahun 2003, Gramedia Pustaka Utama menerbitkan trilogi Ronggeng Dukuh Paruk menjadi satu novel dengan judul yang sama.
Penerbitan ulang ini dilakukan dengan menyertakan bagian-bagian yang sebelumnya sempat disensor.
Sejak penerbitan ulang tersebut, novel ini telah dicetak ulang hingga tahun 2012 sebanyak sembilan kali.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.