Susah Buang Air Kecil? Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya!
Pernahkan Moms atau Dads merasa susah buang air kecil, bahkan terasa sakit saat melakukannya?
Jika iya, Moms harus mewaspadainya agar tidak berkembang menjadi penyakit yang membahayakan.
Ini terjadi saat seseorang mengalami kesulitan untuk memulai atau mempertahankan aliran urin.
Meskipun paling sering terjadi pada pria yang lebih tua karena pembesaran prostat, itu bisa terjadi pada siapa saja dari segala usia.
Siapa pun yang mengalami gejala yang terus-menerus, harus berbicara dengan dokter agar dapat mengetahui penyebab yang mendasarinya.
Tanpa pengobatan, susah buang air kecil dapat berkembang menjadi retensi urin. Ini terjadi ketika seseorang tidak dapat mengosongkan kandung kemihnya sepenuhnya dan merupakan keadaan darurat medis.
Baca Juga: Sering Buang Air Kecil Tanpa Disertai Rasa Sakit? Ini Dia 18 Penyebabnya!
Penyebab Susah Buang Air Kecil
Foto: penyebab susah buang air kecil (Orami Photo Stock)
Ada beberapa kemungkinan yang dapat menjadi penyebab susah buang air kecil. Beberapa dapat mempengaruhi siapa saja, sementara yang lain hanya mempengaruhi satu jenis kelamin.
Beberapa penyebab paling umum termasuk:
- Pembesaran prostat
- Kerusakan saraf akibat kecelakaan, stroke, diabetes, atau kerusakan otak
- Anestesi dari operasi
- Infeksi saluran kemih (ISK)
- Batu ginjal atau kandung kemih
- Operasi pada bagian mana pun dari saluran kemih
- Obat-obatan, seperti dekongestan
- Infeksi seksual menular
- Tumor kanker yang menyebabkan penyumbatan
- Kondisi psikologis
- Disfungsi berkemih
Seseorang mungkin mengalami susah buang air kecil sebagai bagian dari kompleks gejala kandung kemih kurang aktif yang lebih luas, dilansir Investigative and Clinical Urology.
Namun, para profesional medis belum mendefinisikan kompleks ini secara formal.
Menurut penelitian BMC Neurology, multiple sclerosis juga dapat menyebabkan disfungsi kandung kemih, yang di dalamnya termasuk susah buang air kecil.
Baca Juga: Sering Buang Air Kecil Saat Hamil Apakah Berbahaya? Ini Penjelasannya!
1. Penyebab Khas untuk Laki-laki
Salah satu penyebab umum susah buang air kecil pada laki-laki adalah pembesaran prostat jinak.
Meskipun ini adalah penyebab paling umum pada laki-laki yang berusia tua, pembesaran prostat juga dapat mempengaruhi laki-laki yang lebih muda.
Sebanyak 50% pria mengalami gejala pembesaran prostat pada usia 60 tahun, menurut data dari National Association for Continence (NAFC).
Prostat adalah kelenjar unik untuk pria yang mengelilingi uretra. Uretra adalah tabung yang mengangkut urin keluar dari tubuh.
Saat prostat membesar dari waktu ke waktu, itu memberi tekanan pada uretra. Tekanan yang meningkat ini dapat mempersulit laki-laki untuk memulai atau mempertahankan aliran urin.
Laki-laki mungkin juga mengalami radang prostat karena infeksi yang disebut prostatitis. Beberapa penelitian melaporkan bahwa peradangan bakteri pada prostat juga dapat menjadi penyebab susah buang air kecil.
2. Penyebab Khas untuk Perempuan
Perempuan dapat merasakan susah buang air kecil selama kehamilan dan setelah melahirkan.
Menurut Studi Journal of Turkish-German Gynecological Association, beberapa perempuan mungkin juga mengalami retensi urin setelah melahirkan.
Beberapa faktor risiko yang signifikan pada perempuan saat merasakan susah buang air kecil dan retensi urin postpartum meliputi:
- Mengalami dua persalinan yang berkepanjangan
- Episiotomi
- Robekan perineum
- Penggunaan forsep atau vakum saat melahirkan
- Penggunaan epidural
- Bayi dengan berat lebih dari 3 kg
Sebuah analisis Stats Pearls dari disfungsi dasar panggul, menunjukkan bahwa ini juga dapat menjadi penyebabnya. ISK juga menjadi penyebab umum lainnya.
Baca Juga: Sering Buang Air Kecil Tanda Hamil, Benarkah?
Gejala Susah Buang Air Kecil
Foto: gejala susah buang air kecil (Orami Photo Stock)
Gejala utama dari susah buang air kecil adalah kesulitan untuk memulai atau mempertahankan aliran urin saat sedang buang air kecil.
Susah buang air kecil ini dapat berkembang perlahan seiring waktu.
Perkembangan yang lambat dapat membuat kondisi sulit untuk diidentifikasi sampai seseorang kehilangan kemampuan untuk mengosongkan kandung kemihnya secara utuh.
Seiring waktu, susah buang air kecil dapat berkembang menjadi retensi urin.
Ini dapat menyebabkan pembengkakan dan ketidaknyamanan pada kandung kemih dan merupakan keadaan darurat medis.
Seseorang yang merasa susah buang air kecil harus segera mendapatkan pertolongan dari dokter jika mengalami salah satu dari yang berikut:
- Ketidakmampuan untuk buang air kecil sama sekali
- Demam
- Gemetar
- Nyeri punggung bawah
- Panas dingin
- Muntah
Bahkan dalam kasus yang tidak parah, mengabaikan aliran urin yang lemah atau kesulitan memulai buang air kecil dapat memperburuk kondisi saat susah buang air kecil.
Akhirnya, ini dapat menyebabkan retensi urin yang mungkin memerlukan pembedahan sebagai pilihan pengobatan terakhir.
Jenis operasi yang dilakukan ini akan akan tergantung pada penyebab yang mendasari kondisi tersebut.
Retensi urin akut atau ketidakmampuan total untuk buang air kecil, adalah kondisi parah yang memerlukan perhatian medis segera.
Tanpa pengobatan yang tepat, ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius dan merembet kepada kondisi kesehatan secara keseluruhan.
Baca Juga: Sering Buang Air Kecil di Malam Hari, Apa Sebabnya?
Cara Mengatasi Susah Buang Air Kecil
Foto: cara mengatasi susah buang air kecil (Orami Photo Stock)
Jika seseorang merasa susah buang air kecil apalagi sampai terasa sakit, hal itu biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika gejalanya menetap atau berulang, ini harus segera mendapat penanganan dari dokter.
Sebelum perawatan, dokter kemungkinan akan melakukan pemeriksaan fisik non-invasif dan mengajukan pertanyaan kepada Moms atau Dads tentang gejalanya. Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin termasuk:
- Apakah susah buang air kecil datang tiba-tiba atau bertahap?
- Apakah ada gejala lain, seperti demam atau nyeri?
- Sudah berapa lama gejala tersebut terjadi?
- Apakah aliran urin lemah?
- Apakah ada yang membuat gejala lebih baik atau lebih buruk?
Seorang dokter dapat memeriksa seseorang untuk disfungsi saluran kemih bawah lebih lanjut, menurut F1000 Research .
Untuk laki-laki, dokter dapat melakukan pemeriksaan prostat, studi pencitraan, atau studi urodinamik agar mengetahui penyebab serta menyesuaikan pengobatan yang akan didapatkan.
Sebab, perawatan dan juga pengobatan susah buang air kecil akan tergantung pada penyebab yang mendasari hal tersebut.
Baca Juga: Mengajari Si Kecil Buang Air? Ini yang Harus Ada di Kamar Mandi
Beberapa pengobatan standar seperti:
- Antibiotik untuk infeksi
- Obat pembesaran prostat
- Operasi untuk meredakan penyumbatan prostat
- Prosedur untuk melebarkan uretra
- Pengangkatan jaringan parut di dalam uretra
Selain itu, ada beberapa solusi yang dapat dicoba oleh Moms dan dapat di rumah yang berpotensi untuk mengurangi penyebab susah buang air kecil.
Langkah-langkah ini sering kali dapat dilakukan dengan mudah bahkan juga bisa dapat digunakan bersamaan dengan perawatan medis tanpa mendapatkan efek samping.
Namun, penting untuk dicatat bahwa pengobatan ini kebanyakan adalah kepercayaan secara turun menurun dan belum mendapatkan bukti ilmiah secara medis untuk mengurangi kemungkinan susah buang air kecil.
Beberapa pengobatan rumahan yang potensial untuk mengatasi suah buang air yakni:
- Mandi air hangat
- Menggunakan botol air panas atau bantal pemanas di perut
- Memijat area kandung kemih
- Mencatat pola buang air kecil untuk mengidentifikasi pemicu
- Melakukan senam kegel
- Membatasi asupan cairan
- Pelatihan kandung kemih
Oleh karena itu, Moms dan Dads jangan menganggap sepele saat merasa susah buang air kecil.
Semoga artikel ini dapat menjadi informasi yang baik sebelum melakukan pemeriksaan ke dokter.
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/321087#causes
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5740034/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6966887/
- https://www.nafc.org/mens-conditions/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4195322/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559246/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6509958/
- https://www.webmd.com/urinary-incontinence-oab/problems-peeing
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.