Tahun Baru Hijriah: Sejarah, Keutamaan, dan Doa yang Dibaca
Keutamaan dan Makna Tahun Baru Hijriah
Tahun baru hijriah memiliki makna agar umat Islam mampu mengambil pelajaran serta menjadikannya semangat perjuangan tanpa mengenal rasa putus asa serta optimisme yang tinggi.
Yakni semangat hijrah dari hal buruk menuju hal yang lebih baik. Adapun keutamaan yang perlu diketahui mengenai tahun baru Hijriah, meliputi:
1. Bulan yang Diagungkan Allah SWT
Allah SWT memiliki 4 bulan suci yang diagungkan, di antaranya adalah bulan Muharram yang merupakan bulan pertama tahun Hijriah.
Dalam sebuah hadis dari Abu Bakrah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
Artinya: ”Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci).
Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban,” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679).
Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma mengatakan bahwa Allah menjadikan mereka bulan-bulan yang suci dan kesuciannya begitu diagungkan, dan menjadikan dosa di dalamnya juga besar.
Sehingga, umat Islam dilarang melakukan dosa-dosa yang buruk pada bulan-bulan tersebut, karena melakukan dosa pada bulan-bulan tersebut dosanya dapat lebih besar.
Sebaiknya berbuat baiklah pada bulan tersebut yang bernilai pahala, guna memperoleh banyak pahala dari Allah SWT.
2. Bulan yang Dimuliakan
Di bulan Muharram, terdapat hari Asyura, yaitu pada tanggal 10 Muharram.
Di hari tersebut, umat Islam dapat melakukan amalan berupa puasa sunah atas kemenangan yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Musa AS.
Hal tersebut dijelaskan dalam hadis dari Ibnu Abbas, yang berbunyi:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ وَجَدَهُمْ يَصُومُونَ يَوْمًا يَعْنِي عَاشُورَاءَ فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ وَهُوَ يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى وَأَغْرَقَ آلَ فِرْعَوْنَ فَصَامَ مُوسَى شُكْرًا لِلَّهِ فَقَالَ أَنَا أَوْلَى بِمُوسَى مِنْهُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
Artinya: "Dari Ibnu ‘Abbas radliallahu ‘anhuma bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika tiba di Madinah,
Beliau mendapatkan mereka (orang Yahudi) malaksanakan shaum hari ‘Asyura (10 Muharam) dan mereka berkata:
'Ini adalah hari raya, yaitu hari ketika Allah menyelamatkan Musa dan menenggelamkan Fir’aun. Lalu Nabi Musa ‘Alaihissalam mempuasainya sebagai wujud syukur kepada Allah'.
Maka Beliau bersabda: 'Akulah yang lebih utama (dekat) terhadap Musa dibanding mereka'. Maka Beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan ummat Beliau untuk mempuasainya," (HR. Bukhari).
Dalam hadis di atas disebutkan bahwa pada hari ke-10 bulan Muharram atau 10 bulan Tishrei (bulan ketujuh dari kalender lunisolar Ibrani) merupakan peristiwa kemenangan Musa dan Bani Israel atas Fir’aun dan bala tentaranya.
Orang-orang Yahudi menyebut tanggal tersebut sebagai Hari Suci Yom Kippur. Sebagai rasa syukur, umat Yahudi melaksanakan puasa pada hari tersebut.
Berdasarkan hadis dari Ibnu Abbas ini pula, tidak sedikit yang berasumsi bahwa Nabi SAW menganjurkan puasa Asyura setelah hijrah dari Makkah yang terinspirasi dari kebiasaan orang-orang Yahudi di Madinah.
Melakukan puasa di hari Asyura sangat dianjurkan oleh agama islam. Rasulullah SAW Bersabda:
“Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan adalah puasa di bulannya Allah, Muharram” (HR Muslim).
Di antara keutamaan puasa ini ialah dapat menghapus dosa setahun yang lalu.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.